Update Analisis Citra Satelit, Korea Utara Hampir Tuntaskan Pembuatan Pesawat AEW&C dari Basis Ilyushin Il-76

(Picture source: Airbus Defence & Space and 38 North via Decker Eveleth/Twitter)

Dari analisis citra satelit pada bulan Desember 2023, Korea Utara diduga tengah mengembangkan pesawat intai peringatan dini dan kendali udara (AWACS) dari basis pesawat angkut berat Ilyushin Il-76. Saat itu, Decker Eveleth dari James Martin Center for Nonproliferation Studies, berpendapat bahwa citra satelit menunjukkan Korea Utara mengubah pesawat Il-76 dengan kemampuan Airborne Early Warning and Control (AEW&C).

Baca juga: Analisa Foto Satelit, Korea Utara Diduga Kembangkan AWACS dari Pesawat Il-76

Nah, satu tahun berlalu, kini ada kabar lanjutan, yakni citra satelit memperlihatlkan Korea Utara hampir menyelesaikan pembuatan pesawat AEW&C pertamanya, sebuah kemajuan besar yang dapat meningkatkan kemampuan militer negara tersebut secara signifikan.

Pada tanggal 4 Maret 2025, 38 North, sebuah situs web yang mengkhususkan diri dalam studi Korea Utara, melaporkan bahwa citra satelit komersial telah menangkap sebuah pesawat Ilyushin IL-76 yang ditempatkan di bandara Pyongyang. Pesawat tersebut memiliki radome besar, struktur seperti kubah yang dirancang untuk menampung peralatan radar, yang dipasang di atas badan pesawat, sebuah indikasi yang jelas bahwa Korea Utara sedang mengembangkan kemampuan AEW&C.

Laporan tersebut menambahkan bahwa radome tersebut memiliki desain segitiga yang khas di bagian atas, yang mirip dengan pesawat AEW&C tertentu milik Cina, tidak seperti desain yang digunakan oleh Amerika Serikat atau Rusia.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi keterlibatan asing dalam proyek tersebut. Meskipun radome segitiga tidak mengonfirmasi adanya bantuan Cina, hal itu menunjukkan kemungkinan adanya pengaruh atau dukungan pada tingkat tertentu.

Kemungkinan kuat lainnya adalah keterlibatan Rusia dalam program AEW&C Korea Utara. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Pyongyang dan Moskow telah memperkuat kerja sama pertahanan mereka, dengan Korea Utara memasok Rusia dengan lebih dari satu juta peluru artileri sebagai imbalan atas potensi bantuan militer.

Radar A-100 di Ilyushin Il-76MD-90A.

Pesawat yang terlihat dalam citra satelit dengan radome besar adalah salah satu dari tiga IL-76 yang sebelumnya dioperasikan oleh maskapai nasional Korea Utara, Air Koryo. Pada bulan Oktober 2023, pesawat tersebut dipindahkan ke fasilitas perawatan, dan tak lama kemudian, penghalang keamanan dibangun di sekelilingnya.

Modifikasi dimulai pada bagian atas badan pesawat pada November 2023. Perombakan berlanjut hingga 2024. Pada November, pesawat dipindahkan ke hanggar yang berdekatan, dan tetap berada di sana hingga akhir Februari 2025.

Il-76 Phalcon AWACS AU India.

Pada saat itu, pesawat keluar dari hanggar dengan radome terpasang. Namun, media pemerintah Korea Utara belum mengakui perkembangan ini.

Korea Utara diperkirakan membutuhkan setidaknya empat pesawat AEW&C untuk memastikan pengawasan terus-menerus selama 24 jam terhadap Korea Selatan.

Hal ini akan memungkinkan mereka untuk bergantian antara pengawasan aktif, perawatan rutin, dan latihan. Sebagai perbandingan, Korea Selatan telah mengoperasikan empat unit Boeing 737 AEW&C “Peace Eye” buatan AS dan berencana untuk memperluas armadanya dengan empat unit tambahan.

Meskipun aset tempur Angkatan Udara Korea Utara, seperti MiG-29 Fulcrum dan Shenyang F-5 yang lebih tua (varian MiG-17 buatan China), jauh dari kata modern, hadirnya sebuah pesawat AEW&C, meski didasarkan pada badan pesawat yang lebih tua, dapat memberikan peningkatan tempur taktis yang substansial. (Bayu Pamungkas)

Kejutan (Lagi) dari Cina, Pesawat AEW&C Terbaru KJ-3000 dari Platform Xian Y-20 Kunpeng Terbang Perdana

2 Comments