Untuk Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU, Kemhan Teken Kontrak Pengadaan Bom ‘Tajam’ P-250L
|Setelah sukses melaksanakan serangkaian uji coba pada bom P-250L (Live), Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 12 April 2019 melakukan penandatanganan kontrak pengadaan bom buatan PT Dahana untuk kebutuhan TNI AU, khususnya pada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30MK2 Skadron Udara 11. Sebelumnya TNI AU telah menggunakan bom serupa, yaitu jenis dumb bomb P-100L untuk jenis pesawat tempur yang sama.
Baca juga: P-100L, Bom Sukhoi Made in Malang
Dilansir dari beberapa media, meski tak dirinci berapa unit yang dibuat, nilai kontrak untuk pengadaan bom ‘tajam’ P-250L mencapai Rp104.727.968.160. Dalam produksi bom ini PT Dahana selaku BUMN Strategis menggandeng mitra PT Sari Bahari, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan Dislitbang Angkatan Udara.
Sebelum mendapatkan kontrak pengadaan, bom P-250L diketahui telah melalui serangkaian uji coba, termasuk uji coba pelepasan bom langsung dari Sukhoi Su-30MK2. Seperti pada 15 Desember 2017, Su-30MK2 berhasil menguji coba bom P-250L di Air Shooting Range (ASR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.
Meski bukan bom pintar, P-250L sudah terintegrasi dengan sistim komputer pesawat tempur Sukhoi TNI AU sehingga saat dijatuhkan dari ketinggian sekitar 2.000 meter, mencapai sasaran sangat akurat. Dalam uji coba pada 15 Desember 2017, bom dapat meluncur pada trayektori dengan akurasi yang baik, dimana dari empat bom yang dibawa kesemuanya dapat meledak di dalam batas lingkaran (CEP – circular error probable).
Bom ini termasuk dalam jenis High Drags General Purposes (HDGP) yang memiliki kemampuan untuk meledak dan efek pecahannya dapat digunakan untuk menghancurkan bangunan dan fondasi bunker, juga dapat menghancurkan benda hidup di area yang luas.
Bom P-250L punya bobot 250 kg, hulu ledak bom ini menggunakan high explosice serta dipicu dengan detonator berpola fragmentasi. P-250 dibuat dalam dua varian, yakni P-250L (live) dan P-250 (practise) dengan cat warna biru. Dalam satu bulan, kapasitas produksi untuk bom ini mencapai 250 – 300 bom.
Untuk urusan bom, Sukhoi Su-30MKM dari AU Malaysia sudah selangkah lebih maju, dimana telah sukses melakukan uji coba peluncuran bom pintar (smart bomb), GBU-12 LGBs yang merupakan bom pintar seberat 227 kg dengan standar NATO. (Bayu Pamungkas)
Wah ky bom d su 25 yang saya maen d game android itu mau prajurit di dalam truk jg bakal modar d dalam nya
game nya apa mas namanya😁
anaknya cluster bom nih..
Tuh kan gara2 rusia pelit T.o.T untuk urusan bom SU-27/30 kita kalah selangkah dr SU-30 AU Malay, Jgn khawatir indonesia sdh punya bom pintar yg lebih canggih dr P-250L maupun GBU-12 LGBs milik Malay yaitu bom pintar BT-500 buatan indonesia
Lalu apa hubunganya??? GBU-12 LGBs itu kan standard NATO buatan USA… kalau sampai bisa di aplikasikan di Su-30 MKM bukanya malah membuktikan kalau Sukhoi compatible dengan senjata standard NATO??? atau mungkin karena versi Su-30 MKM yang dasarnya dari Su-30 MKI yang merupakan teknologi oplosan yang dilakukan India sehingga mudah diaplikasikan senjata standar NATO disitu…
Justru karena memiliki Sukhoi jelas menguntungkan Indonesia karena uji coba bom P-250L/P-500L bisa diaplikasikan dan itu buatan dalam negeri… sedangkan BT-500 jelas juga bisa diaplikasikan dengan Sukhoi…
beli saja bom pintarnya
Desain bentuknya kurang cakep ya,kayak bom WW II.coba didesign lbh streamline gitu
Bom ini tiruan dari bom OFAB-250 buatan rusia, jadi disesuaikan dengan karakteristik pesawat buatan Rusia.
Kalau buat pesawat barat/amerika lain lagi, yaitu BTN-100, BT-200 dan BT-500 meniru Mark 80 series yang sesuai dengan karateristik pesawat barat
Bangga itu kalau bisa buat sendiri,mengharumkan nama bangsa
Kalau hanya beli,itu sama saja mengendorse atau mempromosikan produk negara lain,yang bangga justru negara lain yang buat
Nggak ada bosannya sama dumb bomb. Kapan mau maju industri militer indonesia? Sdh saatnya menggunakan smart bomb dan rudal. Kemana hasil2 litbang yg dulu2?
Naahhh…bang @mimin…
Gmn nih ttng info TOT rudal TNI…kykny koq g ada greget sendiri ya…d banding kasel kaprang at yg lain..
Apkah mmng ssh mentok negoisasi dng negara lain..??
Kurang lengkap rasanya kl kmandirian rudal blm bs terpenuhi sendiri..
bomb BT-500 bisa diupgrade kemampuannya. Bangga dengan buatan dalam negeri bro. Walaupun dinyinyirin, produk yg baik bakal dihasilkan dari proses tidak singkat.
bt500 menggunakan acuan desain nato yang artinya tidak dapat dipakai di sukhoi
hla uji cobanya saja menggunakan Sukhoi dan F-16 kok… googling dong bray…
Suka tidak suka, ada banyak keuntungan memiliki Sukhoi yang memiliki payload lebih besar daripada F-16, sehingga uji coba bisa dilakukan lebih aman sebelum diaplikasikan dan di uji cobakan di F-16…
Itu belum termasuk rudal R-73/R-77/Kh-31/Kh-59… praktis jenis senjata yang dimiliki lebih bervariasi sehingga menjadikan USA mau menjual AIM AMRAAM kepada Indonesia untuk mengimbangi apa yang didapat TNI AU dari Russia…
sekali terbang APBN habis, lain kali kalau beli pesawat tempur yang realistis dan pasti pasti saja lah, jangan sampai kemakan manuver pugacev itu cuma gimic doang,