Untuk Pertama Kali, Jet Tempur Stealth F-35B Lightning II Sambangi Asia Tenggara
|Ada suguhan yang menarik dari Singapore AirShow 2018, di pameran dirgantara terbesar di Asia ini untuk pertama kalinya disambangi oleh jet tempur stealth Lockheed Martin F-35B Lightning II. Bukan hanya pertama mendarat di pameran, tapi ini kali pertama jet tempur super canggih dari generasi kelima ini hadir kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya pada Singapore AirShow 2016, F-35 memang sudah dipamerkan, namun dalam wujud full mockup.
Baca juga: Intip dari Dekat Full Mockup Lockheed Martin F-35 Lightning II
Dua unit F-35B dari Marine Fighter Attack Squadron-121 “Green Knights” sudah hadir di Changi sejak 3 Februari lalu. Jet tempur milik US Marines ini adalah generasi lanjutan dari jet tempur Harrier, pasalnya F-35B punya kemampuan Short Takeoff and Vertical Landing (STOVL). Kehadiran F-35B di Singapore AirShow 2018 tentu bukan sekedar memuaskan dahaga pecinta alutsista, lebih dari itu F-35 mengemban misi besar Amerika Serikat untuk memberi efek deteren bagi lawannya dalam kampanye Joint Strike Fighter (JSF).
Di luar AS, Israel, Norwegia, Italia, dan Turki, seperti diketahui, Australia, Jepang dan Korea Selatan akan mulai menerima unit perdana F-35 mereka pada tahun ini. Dikutip dari aviationweek.com (6/2/2018), 165 unit F-35 pesanan baru sudah masuk dalam proses produksi, khusus untuk tahun ini 91 unit ditargetkan akan selesai dibuat.
Jepang memesan total 42 unit F-35A, yang sebagian unitnya dirakit di negara tersebut. Sementara Australia telah memutuskan membeli 72 unit F-35A, dua unit sudah diterima, dan keseluruhan operasional skadron tempur F-35A RAAF diperkirakan bakal siap di 2020. Kemudian Korea Selatan, nagara yang dalam status berperang dengan Korea Utara ini telah memesan 40 unit F-35A, enam unit perdana akan diserahkan Lockheed Martin pada Maret 2018 mendatang. F-35A adalah varian yang terbang secara konvensional alias Conventional Takeoff and Landing (CTOL).
Lantas bagaimana dengan Singapura? Sampai saat ini belum ada pesanan F-35 dari Singapura, namun Negara Kota ini memang diketahui tengah melakukan evaluasi atas F-35A dan F-35B. (Haryo Adjie)
Alasan utama kita pengin beli SU-35 adalah karena TNI AU harus punya pespur yang diharapkan bisa menyaingi pespur canggih tetangga di kawasan ya si F-35 ini. Indonesia berpikir realistis bahwa sebagai negara non sekutu AS maka hampir tidak mungkin dibolehkan memiliki F-35 dan seandainya ada keajaiban boleh membeli maka F-35 amat terlalu mahal alias tak ada duit
F-35 justru sudah ditawarkan dari tahun 2012… kalau menurut saya jelas lebih baik membeli F-16V daripada F-35, F-35 di beberapa pemberitaan sebelumnya di muat pentagon yang merasa beratnya dan mahalnya biaya perawatan F-35…
Su-35 jelas menjadi pembeda ketika tetangga kita seperti Singapura memiliki F-15 dan Malaysia memiliki Su-30MKM yang disinyalir lebih unggul dari Su-30MK2 TNI AU, F-16 dan Sukhoi family saling melengkapi bukan saling bersaing karena beda kelas dan jelas berbeda kemampuan… sama seperti USA menggunakan F-16/F-35 dan F-15/F-18/F22…
Masih saja yang yakin bahwa antidote f35 adalah su35.
yang benar adalah bangun dulu sistemnya terutama network centric warfare serta tentunya jaringan radar mumpuni termasuk jg pasif radar, uhf & vhf radar untuk counter stealth
baik falcon maupun flanker lawas asalkan diupgrade & toolnya lengkap serta didukung network centric warfare serta radar mumpuni mampu menjadi pembunuh f35
Maaf bung terus kpn ttd soal pespur, su35 kek F16v kek fa50kek?apa aja lah
MEF 2 ini kok soal pespur ky drama aja..sampe bosen..
Coba bung dijelasin klo anda pny info valid dr salesnya/dr dlm..
yg mbulet itu su35
1. tdk ada titik temu dalam hal komoditi dalam imbal beli
2. tot bidang sipil dimana rusia belum menemukan mitra lokal serta belum sepakat tentang alokasi tenaga kerja asing
3. dari sisi depresiasi harga dimana harga su35 terus naik usd 5 juta setiap tahunnya. Jika terus berlanjut 2020 harga su35 lebih mahal daripada f15se
4. tekanan dari dalam tni au serta beberapa kementerian lainnya yang menyarankan sebaiknya program skadud 14 digabungkan dengan program 2 ska air superiority. Jika terjadi kans su35 habis
Ini ada info bagus dari bung ayam jago…
Ini untuk para fans fanatik su-35 yg tidak sabar menunggu hasil negosiasi kontrak pembelian, jadi masalahnya bukan hanya berasal dari pemerintah RI saja tetapi juga dari pihak rusia yg molor…
Program skadud 14 digabung bersama 2 ska air superiority ? SETUJU BANGET.
Alasannya :
1. Semakin banyak unit yang dibeli semakin murah harga beli per unitnya.
2. Biar tidak logistic nightmare sebab ada commonality spare part.
3. Kans persentase TOT jadi semakin besar.
Bung @ayam jago pembelian Su-35 lewat rosoboronexport kah? Soalnya saya jadi ingat baca interview Kasau klo tdk salah dimajalah beberapa tahun lalu katanya mereka dan dephan pusing dan kapok dealing sama rosoboronexport wkt belanja alutsista buatan rusia yg kita beli kemarin2. Opini gua sih mungkin Indonesia push beli Su-35 supaya bisa dapet counter offer dan tawaran menarik dr AS dan negara2 lain, buktinya tawaran2 jet Lockheed, SAAB dan pabrikan lain yg sangat menggiurkan. So far permainannya berjalan lancar, tp sayang duit kita tipis…dan ingat menkeu kita sri mulyani yg sudah terkenal ‘pelit’ sama anggaran TNI hehe
Bukan pelit, tapi waspada, beliau mencium bau yang sangat tidak sedap di setiap pembelian alutsista
beliau orang super ahli di bidang ekonomi dan diakui dunia
utk 3 ska pespur workhorse serta skadud 1 interceptor kohanudnas tidak bakal mbulet seperti su35
1. suku bunga kredit yang ditawarkan lebih kecil daripada rusia
2. ada beberapa negara yang siap jadi penjamin dengan suku bunga nyaris 0% terutama negara Timur Tengah
3. khusus skadud 1 interceptor kohanudnas justru memakai dana alokasi khusus diluar anggaran militer. bisa jadi realisasi malah lebih cepat daripada su35
Dari nomer 4 aja gampang ditebak….mau dibelokan pembelian SU 35….dibelokanya dengan sistem…jadi ada yg bermain dengan sistem ini…ada sistem perdagangan,ada sistem pemerintahan,ada sistem kerjasama pra jual beli,ada sistem akuntansi perusahaan,..jadi akan dibuat habis waktunya..dan pra jual beli tersebut akan hangus dengan sendirinya…itu seperti jual beli mobil misalnya…kasih dp..tapi tenggang 1 minggu,1 minggu gak dilunasi uang dp hilang,..dan kembali lagi nego seperti awal…mungkin lho..hahaahah..asyik juga ngikuti perkembangan sukhoi ini…
Bung ayam jago,,….emang program 3 ska pespur workhorse mulainya kapan ?
Ndak usah khawatir dg f-35 ini, Percepatan pembelian jf-17 df full transfer teknologi membuat setiap anak SMK kita bisa merakitnya,
beda program. utk jf17 langkahi gripen & fa50 terlebih dahulu
Saya rasa perlu diluruskan dengan istilah Full Transfer Teknologi… karena pespur itu isi partnya ribuan bahkan mungkin bisa lebih, dan setiap partnya jelas merupakan teknologi yang memiliki kualitas tinggi… belum software dan juga berbagai alat yang pintar yang tertanam didalamnya… Bahkan seperti JF-17 atau Gripen mesin disuplay oleh negara lain beberapa komponen penting juga sama, jadi istilah Full Transfer Teknologi itu sebenarnya seperti apa?? apakah cukup sampai cetak biru saja atau mendapatkan pelatihan sampai bisa memproduksi sendiri??? M-346 cukup mendapatkan cetak biru dan mereka kembangkan sendiri sebagai pesaing Yak-130 dan sekarang digunakan di Israel dan Singapura…
Anak SMK merakit pespur??? Bahkan hanya pekerja terbaik yang bisa bekerja di perusahaan perakitan pesawat, karena tingginya standard dan diperlukan orang2 yang benar2 memiliki kemampuan dan skill tinggi… jangan samakan industri pesawat apalagi pesawat tempur dengan industri otomotif…
F-35 masih memiliki beberapa masalah, termasuk belum mencapai Block 3F yang merupakan Block dengan kemampuan tempur, bahkan upgrade dari Block sebelumnya ke Block 3F disinyalir terlalu mahal sehingga mungkin akan memilih opsi membeli baru daripada meng-upgrade Block yang versi dibawahnya…
Jika Aussie mengakusisi pespur ini, jelas akan melemahkan kemampuan mereka karena kemampuan tempur yang hanya mengandalkan vitur siluman, minim kemampuan membawa Rudal di dalam WeaponBay, jarak tempuh, dan kemampuan manuver yang jelas lebih inverior dari F-16… bahkan dalam red flag, diperlukan kerjasama dengan F-22 untuk memenangkan simulasi pertarungan alias tidak berdiri sendiri itupun melawan F-16… bahkan dimungkinkan dimasa datang diperlukan gudang rudal semacam F-15 untuk mendampingi F-35 yang di jadikan penyusup dan menjadi pelacak target bagi pespur pendukungnya…
Biaya perawatan pespur gen 5 saya rasa akan jauh lebih mahal dan itu bisa menjadi masalah sendiri… Ada sesuatu yang dikawatirkan dari F-35 seperti yang pernah di ungkapkan pihak Norwegia dimana F-35 ini bisa dijadikan alat untuk memata2i karena sistem link data yang dimilikinya…
Saya rasa akan lebih kawatir jika Australia mengakusisi F-15 atau F-18 generasi terbaru…
Kalau sebegitu khawatinya Norwegia dgn datalink f35 kenapa koengsberg memilih join dgn Lockheed Martin menawarkan link 16 phase v untuk program national datalink & tactical datalink tni al & au
Lalu apa hubunganya dengan kongsberg?? Kongsberg sudah mendapatkan beberapa kontrak strategis dalam project F-35 termasuk kerjasama dengan LM dalam banyak hal termasuk JSM, pengadaat part dan Antisubmarin system dan beberapa kerjasama untuk taktikal sistem yang lain termasuk untuk kapal… Kongsberg adalah perusahaan yang jelas orientasinya mendapatkan keuntungan…
http://www.news.com.au/technology/online/security/spy-f35s-send-sensitive-norwegian-military-data-back-to-lockheed-martin-in-the-united-states/news-story/12b4fafce6b579448cc8416518063d1f
Yuli…
Jelas erat sekali hubungannya, negara memiliki kendali atas perusahaan strategisnya termasuk kongsberg, apa yg dikhawatirkan norwegia mengenai data link untuk memata-matai sudah pasti dipertimbangkan dan diantisipasi oleh kongsberg, dalam hal ini integritas kongsberg mutlak dipertaruhkan…
Ahver narang palumbani….
Saya rasa isi dalam link artikel yang saya sertakan menunjukan kondisi itu, dan dari pihak kongsberg tidak memiliki wewenang apapun dalam hubunganya dengan pespur F-35 buatan LM…
Jika Kongsberg memiliki kemampuan dan wewenang pasti berita itu akan disanggah… sampai sekarang tidak ada tanggapan untuk artikel diatas, dan kalau dibaca pengetahuan tentang itu baru diketahui setelah Norwegia mengoperasikanya…
Yuli..
Itu cuma sebatas kekhawatiran dari pejabat pertahanan norwegia, saya yakin pihak angkatan udara norwegia maupun dari pihak kongsberg lebih memahami apa yg harus dilakukan…
Ahver narang palumbani…
Saya rasa tidak akan ada negara yang mau data penerbanganya di baca oleh negara lain meskipun itu mitranya sendiri…
Saya rasa selama ini juga tidak pernah ada informasi kalau F-35 melakukan pengiriman data otomatis ke server pusat di pabrikan LM, yang pasti kondisi ini jelas akan berlaku di negara manapun yang mengoperasikan F-35…
Kerahasiaan militer sebuah negara adalah vital, ketika itu bisa dibaca oleh pihak lain jelas menjadi nilai minus bagi negara tersebut…
Yup, anda benar sekali Yulihantoro…
Dan faktanya semua pengguna yg sudah menerima f-35 tak ada yg protes keberatan setelah mengetahui keluhan dari pejabat pertahanan norwegia…
Tetangga Kita mainan udaranya super banget, Kita ketinggalan lagi. Andai tahun Ini su35 jadi dibeli 11 unit, maka tidak akan berarti sebab Aussie 2 tahun lagi Sudah 72 pesawat f35 Siap tempur, la kita 11 unit Untung kalau selesai 2020. Kalau pun selesai maka rasio dengan Aussie aja Jauh banget 11:72, belum kalau Singapore Jadi ambil f35. Mati kutu kalau begini kebijakan nya. Wajar mereka berani mengacak2 ruang udara kita. Kalau Kurang dana buat su35 harapan nya s400 buat efek deterrent bagi f35. Kalau mau hihihi
Apabila F35 mudah masuk ke RI karena stealth & kurangnya PSU kita, paling tidak ada 11 SU35 yg juga bisa masuk membom ke negara mereka, terbacanya seperti itu…(imho)
Sebelum masuk sudah habis duluan dihajar puluhan F/A-18 dengan moncong ratusan AMRAAM. ngak perlu F-35
Su-35 bukan Stealth bung, meskipun jangkauanya jauh tapi tetap mudah terdeteksi long range radar
Ausie payung udara nya lumayan lengkap…sebelum mendekati daratan pesawat kita bisa rontok duluan..jika Indonesia mampu membeli S400 F35 mereka pun akan pikir2 masuk wilayah udara kita
Untuk medium & long range sam baik tni au & al bakalan US sentris
Pesawat yg dirancang untuk perang modern,berkemampuan siluman dan serangan bvr. Tp manuvernya miskin, senjata terbatas, jarak patrol pendek, kalo dogfight mudah di ekori.
Tapi masih jauh lbh baik dari semua pesawar tempur Indonesia, kecualI su35 jadi beli. Imho
Soal manuver jelas F-35 dari awal didesain bukanlah prioritas, soal senjata terbatas tergantung misinya apa dulu, F-35 msh bisa dicantelin pylon yg memang membuatnya tidak stealth. Soal jarak patroli banyak org ngga paham mind set amerika, mereka armada tanker nya ratusan pesawat dan pangkalan militer AS tersebar di seluruh belahan dunia dan banyak negara2 sekutu, jelas pespur dengan jangkauan patroli super jauh tidak diperlukan, bahkan AU AS sudah mulai kembangkan drone tanker. Beda dengan Rusia yg ga punya armada tanker banyak dan wilayah udara rusia yg super masif, jd mau ngga mau jangkauan mereka harus jauh. Klo soal dogfight mudah diekori itu tergantung skill pilot dan taktik tempur. Sy ingat cerita Chappy Hakim dulu pernah latihan dogfight pake F-16 duel dgn F-15 amerika. Dia menang duel karena katanya gampang sekali pesawat kecil mengekori pesawat twin engine krn kalah gesit. Ingat di PD2 skuadron P-40 flying tigers di Cina yg bisa merontokan A6M Zero yg pada masanya adl pesawat paling hebat manuver dan kecepatannya, pilot2 AS punya taktik khusus dlm duel dgn Zero, padahal di masa itu P-40 sudah ketinggalan zaman. Pespur hanyalah alat, tanpa skill dan taktik yg bagus ya percuma.
Yang membuat f35 berbahaya itu kemampuan silumannya. Apa bila itu hilang akibat external weapon (kata bung sendiri) maka sia2 saja. Dan soal skill pilot jg menentukan, tp kemampuan pesawat jg diperhatikan. Pesawat russia manuvernya tinggi,combat rangenya lebih lama,harganya murah, tp teknologinya rendah,biaya perawatan mahal dan upgradenya susah. Kalo barat itu kebalikannya. Saya lbh suka f15sg, ketimbag su35. Yah tp banyak polemik hanya untuk pesawat “MURAH” , apalagI yg mahal.
tuh ,..australia,..thn 2020 sdh siap 72 f35 nya..smntara di sini, 11 biji su35 aja msh trkatung2….2 thn lg tuh…2 f35 deh dateng….hmmmm…parah aja lah..
Ifx haruslah jadi dan diwajibkan jadi dan masuk ke lini produksi, apabila tidak, bukan tak mungkin indonesia sudah akan ditinggal jauh oleh tetangga yang mungkin akan jadi lawan di masa depan. Lain topik, kalau indonesia beli lisensi yang f35a untuk dirakit sendiri dengan harapan dapat bvraam kira kira dikasih nggak ya?
Dan Indonesia… Pembelian SU-35 kapan selesainya????
Hny saleslh yg tau…
takutnya terulang kisah pengadaan Su 27 di jaman rezim Megakarti, dan sekarang di rezim yang seideologi, bisa jadi pengadaan Su 35 akan bernasib sama.
https://antikorupsi.org/sites/default/files/Kajian%20Kasus%20Pengadaan%20Sukhoi%20-%20Imparsial%20%26%20ICW_2.pdf
@maknyus
Padahal rezim sekarang ogah beli sukhoi tuh….