Untuk Pertama Kali, Drone Tanker MQ-25A Stingray Terlihat Jelas dengan Refueling Pod

Meski belum ada kasus pesawat tanker ditembak jatuh, namun seperti halnya pesawat intai airborne early warning and control (AEW&C), pesawat tanker adalah sasaran strategis bagi rudal udara ke udara jarak jauh. Berangkat dari hal tersebut, kemudian digagas pesawat tanker yang dirancang secara nirawak dengan kemampuan stealth atau semi stealth. Selain lebih menjamin ‘keamanan’ sang tanker, dengan moda stealth, pesawat tanker juga dapat lebih mendukung pergerakan jet tempur ke daerah sasaran.

Baca juga: Vympel R-37M – Disebut Sebagai “AWACS Killer,” Inilah Rudal Andalan Sukhoi Su-35

Yang dimaksud pun memang sudah ada, Boeing di bawah program Naval Air Systems Command (NAVAIR) telah meluncurkan drone tanker semi stealth MQ-25A Stingray yang terbang perdana di 19 September 2019. Meski belum dioperasikan secara penuh, lantaran masih berstatus prototipe, namun sosok MQ-25A serasa tak asing lagi bagi netizen global, pasalnya foto-foto drone ini memang tak sulit didapat.

Walau sudah beberapa kali melakukan uji terbang, termasuk dari kapal induk, lantaran operator drone tanker ini memang AL AS, namun belum pernah terlihat instalasi refueling pod di MQ-25A yang tertangkap kamera secara jelas (dari belakang). Sampai kemudian postingan di Janes.com (27/7/2020), memperlihatkan untuk pertama kali refueling pod yang berada di bawah sayap. Foto yang diunggah adalah prototipe MQ-25A yang berada di salah satu hanggar di bandara regional MidAmerica di Mascoutah, Illinois.

Dan seperti sudah diduga, MQ-25A Stingray yang dirancang untuk melayani sistem air refueling dengan metode hose. Dengan menyalurkan bahan bakar menggunakan metode hose, maka yang disasar adalah pesawat yang menggunakan probe. Karena bakal digunakan oleh AL AS, maka nampak jelas, drone tanker ini nantinya akan digunakan untuk ‘menyusui’ jet tempur F/A-18 E/F Super Hornet dan F-35B Lightning II.

Sebagai drone tanker, MQ-25A dirancang untuk bisa terbang sejauh 804 km dengan membawa bahan bakar avtur sekitar 6.800 liter. Boeing sejauh ini telah membangun prototipe yang diberi kode T1 (N234MQ). T1 memulai aktivitas uji terbang pada September 2019, dan hingga Februari 2020, telah mengumpulkan sekitar 30 jam terbang.

Boeing pada Agustus 2018 telah mendapatkan kontrak engineering, manufacturing and development (EMD) senilai US$805,3 juta oleh NAVAIR untuk desain, pengembangan, fabrikasi, pengujian serta pengiriman untuk empat unit MQ-25A, dimana target operational drone tanker ini bisa dimulai secara penuh pada awal Agustus 2024.

Baca juga: Setelah 40 Tahun Mengudara, Armada Pesawat Tanker KC-10A Mulai Dipensiunkan

Walau resminya tak bisa digolongkan sebaga drone stealth, namun MQ-25A dengan struktur fuselage yang shaping, digadang dapat melindungi ‘engine blades’ dari tangkapan radar. MQ-25A ditengai satu mesin jet turbofan Rolls-Royce AE 3007N yang mampu menghasilkan thrust hingga 4.500 kg. (Gilang Perdana)

12 Comments