Untuk Pertama Kali, AL Australia Tampilkan Formasi Kekuatan Kapal Amfibi Terbesar
Dalam setiap operasi pendaratan amfibi, jamak kita lihat formasi kapal perang TNI AL dalam kelompok atau gugus tempur yang terdiri dari LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platform Dock) dengan konvoi pelindung dari frigat atau korvet. Namun, bagi Australia, yang notabene adalah negara benua, formasi tempur seperti di atas agak tak lazim dilakukan, pun dalam sesi latihan. Di tengah ketegangan yang memuncak di Laut Cina Selatan, ditambah dukungan Australia pada Amerika Serikat, untuk pertama kalinya terlihat kelompok kapal amfibi terbesar AL Australia (Royal Australian Navy/RAN) terekam dalam bidikan kamera di Pantai Timur Australia.
Baca juga: Merapat di Jakarta, Kapal Induk HMAS Canberra Bawa 4 Helikopter Tempur Tiger ARH
Dikutip dari Navalnews.com (23/6/2020), sebuah foto yang dirilis Departemen Pertahanan Australia, mengungkapnya untuk pertama kalinya dua unit kapal induk helikopter atau Landing Helicopter Dock (LHD) Canberra Class (HMAS Canberra dan HMAS Adelaide) berlayar beriringan. Juga tampak dalam frame foto, kedua kapal terbesar di belahan Asia Pasifik tersebut didampingi oleh HMAS Choules, yaitu jenis kapal LPD. Meski sekilas terlihat biasa saja, namun formasi tempur amfibi ini adalah yang pertama kali digelar AL Australia, dimana ketiga kapal sejatinya punya kemampuan deployment pada operasi serbuan pendaratan berskala besar.
HMAS Choules, meski secara dimensi dan bobot lebih kecil dari LHD Canberra Class, namun jangan salah, inilah LPD terbesar yang ada di kawasan Asia Selatan. Kapal dengan bobot 16.190 ton ini, punya panjang 176 meter, atau lebih panjang dibanding LPD TNI AL di rentang 122 – 125 meter. Kemampuan membawa helikopter dalam jumlah lebih dari satu atau dua menjadi ciri khas LPD yang punya ukuran deck besar. HMAS Choules untuk yang satu ini juga unik, kapal ini tidak dilengkapi hanggar pemanen, melainkan bisa disiapkan hanggar temporer. Tapi jangan salah, yang bisa didarati HMAS Choules bukan sebatas helikopter angkut sedang, melainkan kapal ini sanggup didarati helikopter sekelas CH-47 Chinook, Leonardo AW101, bahkan helikopter Osprey bisa mendarat dengan lega di HMAS Choules.
Guna mendorong pergeseran material dalam operasi tempur, HMAS Choules dapat membawa 32 MBT M1A1 Abrams, atau bisa membawa sampai 150 truk ringan. Kapasitas kargo sampai 200 ton ditunjang dengaan dua unit crane dengan masing-masing sanggup menganggkat beban 30 ton. Normalnya kapal ini dapat membawa 356 pasukan Marinir, tapi dalam, kondisi khusus 700 pasukan juga dapat dibawa dalam kondisi overload.
Sementara HMAS Canberra dan HMAS Adelaide, tak pelak juga mendapat predikat kapal induk amfibi terbesar yang ada di kawasan Asia Selatan. LHD Canberra Class berbobot 27.500 ton dan panjangnya mencapai 230,82 meter. LHD Canberra Class dapat melakukan proyeksi kekuatan untuk serangan amfibi, dukungan udara, transportasi dan pusat komando (kapal markas). Untuk flight deck punya dimensi 202,3 x 32 meter, ukuran dek seluas ini menjadi Canberra Class sanggup di darati enam helikopter angkut berat sekelas CH-47 Chinook. Seperti halnya kapal induk helikopter Inggris, Canberra Class juga dilengkapi ski jump.
Peran kapal induk tak melulu sebagai aircraft/helicopter carrier, punya deck yang luas kapal induk Canberra Class dapat membawa 1.000 pasukan, 4 unit LCU (Landing Craft Utility), dan 150 kendaraan termasuk bisa membawa MBT (Main Battle Tank) M1 Abrams.
Baca juga: HMAS Choules – Jadi LPD Terbesar di Belahan Asia Selatan
Melaju dengan kawalan dari frigat atau kapal perusak, LHD Canberra Class memang hanya dilengkapi 4 kanon CIWS Rafael Typhoon 25 mm remote weapons systems dan enam pucuk SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB 12,7 mm. Menyadari posisinya bakal sebagai magnet seragan lawan, kapal induk ini towed torpedo decoy AN/SLQ-25 Nixie dan missile decoy Nulka. (Gilang Perdana)
Kapan PT.Pal bangun kaprang yang sekevel ???
Malaysia nak beli 2 biji Juan carlos
Masih lebih banyak Izumo Bung Ayam.
Mau kemana itu formasi kapal.? Mau ke LCS kah? Apa berani sendirian patroli menghadapi kenakalan China nantinya klo.ditinggalkan AS patroli.?
Jng2 pura2 tutup mata….xicixicixicixi
Mungkin kalo F-111 masih ada Aussie berani ngadepin China sendirian.
F 111 itukan pesawat tua sdh dipensiunkan australiakan sdh punya F 18 & F 35
Makanya, harusnya Aussie bisa beli B-1B buat gantiin F-111. Kalo ngandelin F-18 Ama F-35 masih kurang. Yah, walopun kalo cuman nenggelamin kapal perang ama kapal induk China mah dua pespur itu Ama Growler udah lebih dari cukup itu mah. B-1B cuman buat ngebom Shanghai, Guangzhou Ama Beijing aja kok.
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Emng sanggup ?
Jelas berani dong.. tgl mnta izin k kongres US mnta d tmpatkan d Korea udh jelas tmbah ketar-ketir yg tdi.y cina nakal mlah jdi bhan Bully.an anak2 NATO..
tinggal menunggu salah satu pihak tidak sengaja memencet tombol “FIRED”
Ukuran Adelaide class tak jauh berbeda dengan Izumo class JMSDF. Yang artinya jika dialih fungsikan sebagai light aircraft Cartier bisa dimuat paling banyak 12 buah F35 b
Akan dikenakan biaya tinggi utk modif lhd adelaide class menjadi aircraft carrier ditambah pembelian F35b yg berharga sangat mahal.
harganya sama dengan rafale kosongan
Saya tdk tahu kalau Rafale yg kosongan harganya sama dgn pespur siluman F 35 B ,jadi bung amd sebenarnya harga Rafale dan harga pespur siluman F 35 B perunitnya dihitung dgn nilai mata uang dolar berapa?
Bukannya lebih besar izumo bung?