Untuk Kedua Kali, Airbus A400M Dukung Misi Bantuan Logistik Bencana Alam di Indonesia
|
Untuk kedua kalinya pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas akan mengudara di Indonesia untuk misi bantuan kemanusiaan. Setelah sebelumnya pada 24 Agustus 2018, pesawat sejenis milik AU Perancis menerbangkan bantuang logitik ke Lombok, kini diwartakan satu unit Airbus A400M milik AU Malaysia (TUDM) akan menerbangkan bantuan logistik ke Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Airbus A400M AU Perancis Terbang Ke Lombok, Inilah Jenis Muatan yang Dibawa!
Seperti dikutip dari gatra.com (4/10), “Kerajaan Malaysia menjawab kesediaan (penerimaan bantuan asing) itu dengan menugaskan pesawat A400M untuk melakukan misi bantuan kemanusiaan ini,” ujar Komandan Pangkalan Udara Subang, Brigjen Datuk Muhammad Mudzamir Ong Abdullah.
Sebelum mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, pesawat turbo prop tersebut terlebih dahulu bertolak ke Jakarta pada Kamis ini (4/10) sebelum menuju Palu, Sulteng. Selain itu Malaysia mengirim 23 orang tentara TUDM serta tiga wakil media yang diketuai Letkol Baharin Mohamad.
Dalam misinya, Airbus A400 Malaysia akan mengangkut bantuan obat-obatan seberat 22 ton dari Palang Merah Internasional (ICRC) dan Palang Merah Malaysia. “Dari Jakarta kita akan terbang ke Bandara Palu yang akan memakan waktu 2 jam 45 menit. Rencanakan pesawat ini akan bolak-balik Palu-Jakarta sebanyak dua kali sehari selama empat hari,” ucapnya.
Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-47 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semi trailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. Sebagai perbandingam, kapasitas angkut C-130 Hercules adalah 20 ton.
Baca juga: Pesan Dua Unit, Indonesia Bakal Gunakan Airbus A400M untuk Operator Sipil
Dengan maraknya musibah yang terjadi belakangan, besar harapan dari banyak kalangan agar pemerintah dapat segera merealisasikan pengadaan Airbus A400M Atlas. Seperti diketahui, Indonesia telah melakukan kesepakatan pengadaan (MoU) untuk dua unit Airbus A400M untuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Namun sampai saat tulisan ini dibuat, kontrak pembelian statusnya masih dalam proses. (Haryo Adjie)
Pesawat angkut airbus a400 segera dibeli 20 pesawat , kalau kepilih periode 2
kenapa ilyushin yang udah malang melintang di pesawat angkut dan kargo g pernah masuk pertimbangan padahal payload nya lebih besar dari a400?? bosen herky ama airbus mulu
Barang rusia suku cadang lambat datang, boros bahan bakar kalau mro harus kirim lagi ke negara pembuatnya
Kayaknya ga kebeli dalam waktu dekat, karena kurs dollar masih tinggi terhadap rupiah.
Lagi pula pemerintah punya beban pr pengaturan ekonomi yang berat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —
Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Pertahanan akan
membeli pesawat jenis angkut
C-130J Super Hercules dari
Lockheed Martin dan helikopter
angkut Chinook dari Amerika
Serikat. Pembelian pesawat
angkut berat itu untuk
mendukung arsitektur
pengembangan pertahanan.
“Ke depan Indonesia akan
membeli pesawat angkut
Hercules sebanyak lima unit dan
helikopter Chinook dari AS,” kata
Menhan Ryamizard Ryacudu, di
Jakarta, Senin (10/9), menanggapi
pertemuan dengan Menhan AS
James Mattis, di Washington
beberapa waktu lalu.
Menurut Ryamizard, pesawat
angkut Hercules yang dimiliki
Indonesia sudah tua, dan
Presiden Joko Widodo
mengharapkan adanya regenerasi
pesawat angkut berat terbaru.
“Pesawat Hercules sejak tahun
1960 an. Pak Jokowi bilang,
pesawatnya sudah tua,” kata
Menhan.
Dalam pertemuan dengan James
Mattis itu, kata dia, Indonesia
juga berencana akan membeli
helikopter Chinook. “Sebelumnya
Mabes TNI ingin membeli Heli
Mi-26, namun heli ini tidak layak
untuk operasi. Karena dengan
jarak 100 meter, hempasan
baling-baling bisa menyebabkan
genteng-genteng rumah warga
bertebangan,” katanya.
Helikopter Chinook, kata dia,
merupakan helikopter angkut
serbaguna, bahkan pasukan
khusus AS menggunakan
helikopter itu. Menhan
menambahkan Indonesia
berkomitmen untuk meningkatkan
kemampuan alat utama sistem
persenjataan secara mandiri
dalam jangka panjang secara
bertahap, serta menjalin
kemitraan dengan negara-negara
sahabat.
Lbih baik TNI punya Airbus A400, C-130J Super Herkules, CN-235 & 295 & Chinook drpd MI-26 yg mdh rusak, suku cadang sulit & mahal serta tdk aman bg warga sekitarnya
Mi26 vs v22 lebih bahaya v22 (teknologi masih baru), kalau mi26 beli versi terbaru juga pasti aman” aja. Bahayakan warga sekitar? Coba itu cek rumah warganya legal apa ilegal bikin disamping bandara? Senormal”nya itu bandara dalam radius +-400 meter harus steril dari penduduk. Jikapun mendarat pasti wilayah tersebut sudah disterilkan oleh aparat? Ketimbang chinook yg harus bolak balik angkut barang yg setara dengan mi26.
Lagipula siapa sih yg nyebut-nyebut V-22…demennya kok fiksi toh?
Oya 1 lagi, gua dapet info sama orang puspenerbad pengadaan chinook masih suram, mereka lebih suka mi26 buat angkut logistik. Mereka bilang ibarat carry pickup vs fuso.
Wong belum pernah punya MI-26 kok bisa bilang “lebih suka mi-26 buat angkut logistik”….jangan dibiasakan fiksi achhhh
Assalamu’alaikum wr. wb.
Lihat saja pengiriman logistik di Palu dan Donggala pakai Mil 17
La malah puma di gunakan untuk vvip di Bali.
Untuk urusan logistik memang Mil rajanya