Untuk Eurofighter Typhoon “Quadriga” dan “Halcon”, Airbus Gunakan A320 Sebagai Flying Test Bed Radar AESA ECRS MK.1
Airbus Defence and Space (ADS) punya proyek besar, yakni memproduksi jet tempur Eurofighter Typhoon Next Generation pesanan Jerman (Quadriga) dan Spanyol (Halcon). Dan untuk mempersiapkan produksinya, dilakukan langkah penting berupa pengembangan jenis radar canggih terbaru yang disebut ECRS (European Common Radar System) Mk.1, yang kelak akan dipasang pada Eurofighter Typhoon pesanan Jerman dan Spanyol.
ECRS MK.1 adalah jenis radar AESA (Active Electronically Scanned Array) terbaru – pengganti CAPTOR-M, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan operasional Typhoon, terutama dalam peran air-to-air dan air-to-ground. Radar ECRS Mk.1 dikembangkan oleh konsorsium Hensoldt, Leonardo, dan Indra, dengan dukungan dari negara-negara mitra program Eurofighter – Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia.
Guna mendukung pengembangan radar ECRS MK.1, kini Airbus telah memodifikasi pesawat penelitian A320 D-ATRA milik German Aerospace Center (DLR). Persisnya, Airbus memasang radome yang dirancang khusus, mirip dengan Eurofighter, yang akan membawa radar dan menggantikan hidung asli A320.
Bagian hidung dirancang dan diproduksi secara khusus oleh tim teknisi Airbus Defence and Space untuk memasang radar AESA ECRS Mk.1 A320 D-ATRA sebagai Flying Test Bed (FTB).
Flying Test Bed adalah sebuah pesawat atau platform terbang yang dimodifikasi dan digunakan untuk pengujian sistem, teknologi, atau peralatan baru dalam kondisi penerbangan nyata. Flying Test Bed sangat penting dalam pengembangan teknologi penerbangan karena memungkinkan pengujian berbagai inovasi di lingkungan operasional sebelum implementasi pada pesawat produksi atau operasional.
Foto yang diunggah di LinkedIn oleh Thomas Hirsch, Vice-President and Program Manager of the ESCAN MK1 Integrated Project Team di Airbus Defence and Space. Dalam unggahan tersebut diumumkan pembuatan bagian hidung, Hirsch mengatakan bahwa bagian tersebut diproduksi oleh Airbus Defence and Space di Manching dan sedang dalam perjalanan menuju Braunschweig. Kedua lokasi tersebut berada di Jerman, dengan yang pertama menjadi fasilitas utama Airbus di negara tersebut dan yang terakhir menjadi basis A320 D-ATRA.
Di masa mendatang, ATRA (Advanced Technology Research Aircraft) akan memiliki beberapa antarmuka kokpit untuk menguji sistem tampilan kokpit, tautan data tambahan, dan tampilan head-up. Ini dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak kontrol penerbangan, penerbangan otonom, dan bantuan pilot.
Spanyol Akuisisi (Tambahan) 25 Unit Jet Tempur Eurofighter Typhoon “Halcon”
Flying Test Bed dengan radar hidung dan avionik yang dimodifikasi dari proyek yang sedang dikembangkan adalah hal yang umum. Model ini menyediakan lingkungan yang terkendali, efisien, dan hemat biaya untuk memvalidasi dan mengoptimalkan radar dan sensor baru sebelum berkomitmen untuk integrasi dengan platform operasional, memastikan keandalan dan kinerja sambil mengurangi risiko dan biaya.
Tim teknisi hadir di dalam pesawat, memantau perilaku dan kinerja struktural sistem apa pun (dalam kasus A320, ECRS MK.1), mengumpulkan data yang menginformasikan pengembangan.
Salah satu yang populer adalah Boeing 757 “Catfish” (registrasi N757A). Bagian depan pesawat ini menampung radar F-22, dengan sepasang sayap kecil tambahan di atas bagian kokpit. B-757 N757A mudah diidentifikasi dan sering terlihat di Lanud Nellis di Nevada dan Lanud Edwards di California.
Test bed tidak hanya digunakan untuk radar dan sensor. Mesin Kaveri India, misalnya, awalnya diuji pada Ilyushin Il-76 FTB dari Gromov Flight Research Institute di Moskow.
Seperti dikutip The Aviationist, Typhoon siap menerima radar AESA ECRS MK.1 atau E-SCAN untuk menggantikan radar CAPTOR-M yang lama. Sistem baru ini memiliki tiga varian: ECRS Mk.0, yang saat ini digunakan oleh pesawat Kuwait dan Qatar; ECRS Mk.1, yang direncanakan untuk digunakan oleh Typhoon dari Jerman dan Spanyol; dan ECRS Mk.2, yang juga akan memiliki kemampuan peperangan elektronik dan serangan elektronik, yang saat ini sedang dikembangkan untuk Typhoon pesanan Inggris.
Radar ECRS Mk.1, yang dikembangkan bersama oleh Hesoldt dan Leonardo, menawarkan fitur-fitur seperti kemampuan peperangan elektronik, termasuk penerima multisaluran, bidang pandang yang lebih luas, pengenalan target yang lebih baik, dan jangkauan deteksi yang lebih baik. Diharapkan untuk mulai beroperasi dengan Eurofighter Tranche 4 dan 5 Luftwaffe. (Bayu Pamungkas)
Uji Radar AESA Jet Tempur KF-21 Boramae, Korea Selatan Gunakan Boeing 737-55S Flying Test Bed
Related Posts
-
Drone Lawan Drone, Israel Kembangkan Drone Quadcopter dengan Senapan Serbu
3 Comments | Jan 18, 2022
-
AU AS Mulai Uji Coba Pod Senjata Laser untuk Dipasang di Jet Tempur
2 Comments | Jul 12, 2022
-
Selain ‘Harga’, Berikut Tantangan Teknis Peluncuran Rudal Jelajah dari Tabung Torpedo Kapal Selam
1 Comment | Oct 7, 2024
-
Kecepatan Angin dan Level Sea State, Dua Faktor Penting dalam Helly Deck Party
4 Comments | Jul 26, 2019
Apakah Typhoon siap memasuki generasi ke-5 yang pada awalnya dari 4 dan kemudian 4.5 hingga kini? Jika melihat konteks Eurofighter Typhoon Next Generation pesanan Jerman (Quadriga) dan Spanyol (Halcon) tersebut