Unjuk Kebolehan di Pitch Black 2018, TNI AU Kirim 8 Unit F-16 C/D Block52ID Ke Australia
Di matra laut, latihan gabungan (latgab) multilateral paling kondang adalah RIMPAC (Rim of Pacific) yang digelar Armada Pasifik, Amerika Serikat. Sementara di matra udara, latgab multilateral yang terbesar di kawasan Asia Pasifik adalah Pitch Black, ajang dua tahunan yang diselenggarakan AU Australia (RAAF) di Kawasan Utara Negeri Kangguru tersebut. Indonesia yang sejak Pitch Black 2012 selalu mengutus jet tempurnya, kini di Pitch Black 2018 kembali akan mengirimkan jet tempur andalannya, bahkan dalam jumlah yang besar.
Baca juga: Garmin D2 Pilot Watch – Inilah Smartwatch Penerbang Tempur F-16 Fighting Falcon TNI AU
Ya, dibanding keikutsertaan TNI AU di Pitch Black terdahulu, pada Pitch Black 2018 yang akan dimulai pada 27 Juli sampai 17 Agustus 2018, TNI AU lewat Skadron Udara 3 mengirimkan dua flight F-16 C/D Block52ID. Dua flight yang terdiri dari delapan unit pesawat tempur adalah pengiriman armada jet tempur TNI AU yang terbesar sepanjang kegiatan latgab di luar negeri. Dan ibarat kejutan, ini merupakan ajang pertama pengiriman F-16 C/D Block52ID di Pitch Black, sebelumnya di Pitch Black 2016 TNI AU hanya mengirimkan satu flight F-16 A/B Block15 OCU.
Di Pitch Black 2018, F-16 Block52ID TNI AU akan unjuk kebolehan dengan jet tempur lain, diantaranya Australia yang menjagokan F/A-18 E/F Super Hornet, E/A-18 Growler, dari Singapura mendatangkan F-16 C/D dan F-15SG, Perancis mendatangkan Rafale, Malaysia membawa F/A-18D Hornet, Thailand dengan jet tempur Gripen, dan Marinir AS yang mengusung F/A-18 C/D Hornet. Selain itu, beberapa peserta juga membawa pesawat inta dan pesawat tanker, seperti Singapura yang datang komplit, menyertakan pesawat tanker KC-135 Stratotanker dan pesawat intai Gulfstream G550 CAEW (Conformal Airborne Early Warning and Control). Total ada lebih dari 100 pesawat yang ikut serta di Pitch Black 2018.
Guna persiapan, Komandan Skadron Udara 3 Lanud TNI AU Iswahjudi Madiun, Letkol Pnb Gusti Made Yoga Ambara menyebutkan, latihan rutin digelar untuk menghadapi Pitch Black 2018, dilaksanakan dengan mengguanakan delapan pesawat tempur F-16, diawaki oleh 12 orang penerbang tempur.
Latihan ini dilakukan di ketinggian 50 ribu feet, dan dilaksanakan sebanyak 12 kali penerbangan. “Area latihan terbang tempur, untuk persiapan mengikuti Pitch Black, kami gelar di wilayah udara Madiun, Ngawi, Magetan, dan Pacitan,” terangnya. Latihan yang dilaksanakan kali ini berupa latihan pertempuran Air Combat Tactic (ACT) 4v2. Hal ini dikatakannya sebagai bentuk pematangan sebelum menuju ke Australia, karena pada gelaran Pitch Black nantinya intensitas latihannya sangat tinggi.
Selama tiga minggu gelaran Pitch Black, Gusti menjelaskan, minggu pertama akan difokuskan pada latihan pertpuran jarak dekat (dog fight). “Kegiatan minggu kedua dan ketiga merupakan puncak dari latihan Pitch Black, yakni Large Force Employment (LFE). Setiap harinya akan diterbangkan sekitar 80 pesawat pada satu teater, dalam waktu bersamaan,” ungkapnya.
Salah satu andalan pilot tempur TNI AU dalam latihan tempur di udara adalah dengan perangkat ACMI (Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI).
Baca juga: Gunakan ACMI KITS, Penerbang Tempur F-16 TNI AU dan USAF ‘Bertarung’ di Udara
Perangkat ini wujudnya mirip rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, hanya saja nampak berbeda pada bagian belakang, dimana pada ACMI pod tidak terdapat sirip ekor dan booster, lantaran ACMI pod yang dipasang pada dudukan (rel) rudal, memang tidak untuk diuncurkan. Dan sampai saat ini TNI AU mengoperasikan dua jenis ACMI pod, yakni P5 Combat Training System/Tactical Combat Training System (P5 CTS/TCTS), dan KITS. Keduanya jenis ACMI pod ini biasa diguakan sehari-hari untuk berlatih tempur oleh para penerbang F-16 Fighting Falcon TNI AU. (Gilang Perdana)
Sukhoi letoy sehingga tidak dikirim.
Yang dikirim ke pitch black adalah F16 !
Pecinta Rusiyem strong kuciwaaa berat !
Xixixixixi
Apaan dah mas sukhoi itu sudah terbukti sementara f 16 block 52 blm jadi acara kayak gini kayak uji senjata saja jadi abis ini bisa di evaluasi
SUKHOI terbukti dalam dimana?
di dalam latihan kah maksudnya?
Yakali ke acaranya blok barat bawa pesawat buatan blok timur. Ibarat kita ke diskotik pake sarung + baju muslim
Halah ngapain juga kuciwa… justru malah lebih baik kalau untuk Pitch Black dikirim saja F-16 OCU… mereka justru berharap TNI AU mengirimkan keluarga Sukhoi, karena baru dengan cara itu situasi menjadi menarik…
tanpa itu PB biasa2 saja… seperti yang sudah2
@TukangNgitungPhD lama- lama komennya gak jelas yee. Fanboys sok”an paling ngerti. Jelek- jelekin alutsista blok timur. eh bocah banyak”in baca sejarah, udh berapa kali alutsista blok timur nolongin kita, apalagi ada embargo dari barat. Sama satu lagi lu baca artikel sukhoi Indo ikut pitch-black, bacotan lu berbanding terbalik bgt.
Hihihihiiiiii…..begitulah tabiat para sales dan yg ngaku tetukangan, kalo ramalan/itungannya meleset, bukannya istigfar….tapi malah membully para fansboynya.
Ibarat….buruk muka, duren dibelah, hhh
Kalo kamu bilang embargo barat lagi saya patahin Sukhoinya pake VF-0S Phoenix
Wong sek kemplo ae est sok keminter, tnphd. Wong. Mana prestasi mu yang Kelihatan di negeri ini. Paling-paling hoax doang
Jebolan JKGR sotoy yang doyan ngitungin yg kagak jelas, ngerasa paling tau masalah alutsista, rembesan Narayana bhahahahah
Waktu kita ngirim sukhoi banyak orang2 sipil maupun militer yang melihat, bahkan menilik2 dari dekat. Bukannya India akan mengadakan perjalanan ya buat nantang Su MKI VS Su MK2 VS Su MKM
SU-35 Katax Tahun ini Bulan Oktober Jk TTd bln Agustus
Yg ikut pesawat buatan amerika dan konco2nya. Kalo tni turunin su30 dan jika kinerjanya melebihi pesawat yang ada diatas bakal malu mereka. Yg kemaren2 aja orang2 australia malah mendekat ke sukhoi tni f18 malah dianggurin, sampe dilalerin malah.
lebay
@admin bisa tidak min 😁membahas tentang uav fox yang saya sampaikan kemarim yang dibeli tahun 2000(masih penasaram Karena penuh misteri) Dan membahas kri rakata kapal tugboat yang bentuk nya unik Dan senjata nya lumayan gahar until sekelas tugboats min kalo bisa saya sangat terima kasih 😀😀
Informasi yang menarik mas, akan kami usakahan untuk diulas. Stay Tuned 🙂
http://defense-studies.blogspot.com/2009/03/transfer-persenjataan-ke-indonesia-1991.html?m=0#comment-form
Ini bung saya peroleh data Dari sipri Indonesia membeli uav fox berjumlah 4 unit pada tahun 2000an Dari prancis yang unik adalah berarti Indonesia sudah memiliki paling tidak 1 flight uav dikala squadron 51 belum terbentuk atau Dinas topografi angkatan darat belum memiliki kemampuan penerbang uav
pespur yg dibawa TNI dibanding ama peserta laen,..paling dibelakang dlm hal kcanggihannya…walau yg dibawa itu ada embel2 52ID…
Admin, ada yang salah
F/A-18 C/D itu ‘Hornet’
kalau F/A-18 E/F baru dipanggil ‘Super Hornet.’
Terima kasih atas koreksinya 🙂
AU butuh pesawat Tanker kan buat situasi seperti ini. Segera di bungkusin lah minimal 4 biji.
AU darurat pesawat tanker untuk situasi seperti ini.
Ajang gripen vs f16 nieh, f 15 sg vs su 30mkm/mki harusnya, f 18 udah langganan jadi rival mulu
bagus untuk au, biar skalian belajar pentingnya datalink, perang pernika dalam manajemen tempurnya. ngandalin nyali doang mah udah kadaluarsa itu.