Unit Terakhir Frigat Daegu Class (ROKS Chuncheon FFG-827) Resmi Dioperasikan AL Korea Selatan

Kementerian Pertahanan Korea Selatan memberi porsi yang sama pada dua galangan dalam membangun frigat Daegu Class, yakni empat unit dibangun Hyundai Heavy Industries (HHI) dan empat unit lainnya dibangun Hanwha Ocean (d/h Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering/DSME). Dan ada kabar terbaru yang menyiratkan tuntasnya proyek pengadaan delapan frigat Daegu Class.

Baca juga: DSME Luncurkan Unit Kelima Frigat Daegu Class – ROKS Daejeon (FFG-823)

Dikutip dari seawaves.com (24/10/2023), tuntasnya proyek Daegu Class ditandai dengan komisioning atau penugasan resmi unit terakhir (kapal kedelapan) frigat Daegu Class, ROKS Chuncheon – FFG-827 pada sebuah upacara di Ulsan pada 24 Oktober 2023. ROKS Chuncheon dibangun oleh HHI dan diluncurkan pada 22 Maret 2022, dan termasuk dalam proyek batch kedua frigat Daegu Class (FFX Batch II).

Daegu Class adalah frigat berpeluru kendali yang menjadi andalan Angkatan Laut Republik Korea (ROKN). Rancang bangun Daegu Class didasarkan pada frigat Incheon class dan telah disebut sebagai batch II kelas Incheon, atau FFG-II.

Sekilas tentang Daegu Class, frigat dengan 120 personel ini punya berat kosong 2.800 ton dan berat penuh 3.592 ton. Sebagai pasokan tenaga menggunakan teknologi Combined diesel-electric or gas yang terdiri dari 1× Rolls-Royce MT30 gas turbine, 4× MTU 12V 4000 M53B diesel engine dan 2× Leonardo DRS electric motors.

Dengan bekal mesin turbin, Daegu Class dapat melesat sampai 30 knots, sementara kecepatan jelajahnya mencapaiu 18 knots. Dengan bahan bakar penuh, frigat ini dapat berlayar sejauh 8.000 km.

(DSME)

Kandungan lokal pada frigat ini sudah sangat dominan, bicara tentang sistem sensor dan elektronik, menggunakan LIG Nex1 SPS-550K air search 3D radar, LIG Nex1 SPG-540K fire control radar, SQS-240K hull-mounted sonar, SQR-250K towed array sonar system, SAQ-540K EOTS, Hanwha Systems SAQ-600K IRST dan Naval Shield Integrated Combat Management System

Untuk sistem persenjataan, dominan menggunakan produksi dalam negeri seperti torpedo K745 Blue Shark, rudal anti kapal 8 × SSM-700K Haeseong, rudal anti kapal selam K-ASROC, rudal hanud 16-cell K-VLS Haegung K-SAAM quadpacked in 4 per cell dan rudal serang permukaan Haeryong VL-Tactical Land Attack Missile.

Sementara sistem senjata yang masih diimpor mencakup satu unit meriam 127 mm/L62 caliber Mk 45 Mod 4 pada haluan dan satu pucuk kanon CIWS Phalanx kaliber 20 mm. Untuk dukungan udara, frigat Daegu Class dilengkapi dengan helikopter anti kapal selam, tersedia pilihan Super Lynx atau AW159.

Baca juga: Membetot Perhatian Dunia, Inilah Korvet Korea Utara ‘Amnok Class’ yang Luncurkan Rudal Jelajah Hwasal-2

Chuncheon adalah nama kapal yang pernah digunakan sebelumnya, yakni jenis kapal pendarat buatan AS Chuncheonjeong (LCI-103) yang diakuisisi pada tahun 1946 dan dinonaktifkan pada tahun 1953. (Bayu Pamungkas)

One Comment