Unggul dari T-7 Red Hawk, T-50 Golden Eagle dan Leonardo M-346, Spanyol Akuisisi 24 Unit Hurjet dari Turki
|Sebagai negara NATO, Spanyol punya pilihan ‘mbalelo’ untuk urusan jet tempur, ketika hampir semua negara NATO (kecuali Perancis) memborong penempur stealth F-35 Lightning II dari Amerika Serikat, maka Spanyol berani buat keputusan berbeda dengan menolak tawaran F-35 dan memiih Eurofighter Typhoon “Halcon”. Begitu juga untuk kebutuhan jet latih tempur.
Spanyol membuat keputusan yang berani beda dengan negara-negara NATO lain, yakni dengan memutuskan untuk mengakuisisi jet latih tempur Hurjet produksi Turkish Aerospace Industries (TAI), sekaligus merupakan tanda kemenengan besar untuk pasar ekspor perdana Hurjet, yang langsung memasuki pasar Eropa yang ketat.
Pada 20 Desember 2024, Angkatan Udara Spanyol menandatangani MoU dengan TAI untuk akuisisi 24 unit Hurjet guna menggantikan armada lamanya yang terdiri dari 19 unit SF-5M, yang juga dikenal sebagai pesawat latih Northrop F-5 Freedom. Angkatan Udara Spanyol berencana untuk memensiunkan Northrop F-5 pada tahun 2028.
Setelah melewati serangkaian uji coba, termasuk dibawa untuk diuji langsung di Spanyol, akhirnya Hurjet telah mengantongi kesepakatan ekspor perdananya.TAI telah menandatangani kontrak dengan Spanyol untuk mengekspor pesawat jet latih supersonik canggih bermesin tunggal dengan kursi ganda.
Kesepakatan ekspor ini muncul setelah tawaran yang gagal untuk mengekspor Hurjet ke Malaysia. Angkatan Udara Malaysia akhirnya memilih FA-50 buatan Korea Selatan untuk armadanya.
Hurjet disebut mampu mengungguli Boeing T-7 Red Hawk, KAI T-50/FA-50 Golden Eagle, dan Leonardo M-346 untuk memenangkan tender di Negeri Matador. Buntut dari keputusan Spanyol, kabarnya Azerbaijan dan Kanada juga telah menunjukkan minat pada Hurjet.
Angkatan Udara Spanyol mengevaluasi secara ekstensif Hurjet antara bulan Juli dan Agustus tahun ini di Pangkalan Udara Torrejon dekat Madrid. Diboyong ke Spanyol, itu adalah lawatan luar negeri pertama Hurjet.
Dioperasikan Angkatan Udara Spanyol, Hurjet nantinya akan bertugas di Ala 23 di Pangkalan Udara Talavera La Real, yang saat ini mengoperasikan SF-5M. Pesawat ini akan mengambil alih fase pelatihan penerbangan lanjutan yang mempersiapkan pilot untuk pesawat EF-18M Hornet dan Eurofighter Typhoon.
‘Kado’ Idul Fitri, Prototipe Jet Latih Tempur Hurjet Turki Sukses Terbang Perdana
Belum ada rincian detail untuk pengadaan Hurjet. Namun, pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Spanyol menyebutkan bahwa Spanyol akan meminta partisipasi industri dalam negerinya dalam program Hurjet.
Untuk kebutuhan dapur pacu, TAI telah mendapatkan kesepakatan dengan GE Aerospace untuk 100 mesin Turbofan F404-GE-102 guna memberikan tenaga pada Hurjet. Perusahaan tersebut bermaksud untuk mengirimkan 100 pesawat ke Turki dan 300 ke pelanggan internasional pada tahun 2030-an.
Sebuah perusahaan kedirgantaraan Spanyol yang berpusat di Cardiz telah terlibat dalam proyek Hurjet, yang memproduksi lengan kendali penerbangan aktif dan pasif. Perusahaan tersebut mengumumkan kontrak dua tahap senilai US$2,8 juta untuk memproduksi komponen-komponen ini untuk Hurjet pada tanggal 3 April 2024.
Sementara itu, Angkatan Udara Turki telah memesan empat unit Hurjet dan kemungkinan akan membeli 12 lagi pada tahap kedua. Keempat Hurjet tersebut diharapkan bakal dikirimkan pada tahun 2025-2026, dengan 12 varian Blok 1 pada tahun 2028. Tim aerobatik Turkish Stars juga akan menerima 12 unit Hurjet.
Bagi Angkatan Udara Turki, Hurjet dirancang untuk menggantikan pesawat latih T-38 Talon dan jet NF-5 yang digunakan oleh tim aerobatik Turkish Stars.
Ditujukan sebagai pesawat latih lanjut dan pesawat tempur ringan, Hurjet akan melakukan dukungan serangan udara jarak dekat dan misi tempur terbatas dalam konfigurasi tempur ringannya. Fleksibilitas ini meningkatkan potensinya untuk pasar ekspor, terutama di antara negara-negara yang membutuhkan kemampuan udara yang terjangkau dan serbaguna. (Bayu Pamungkas)
Hanya Prancis atau Spanyol yg layak pimpin Uni Eropa, negara eropa lain budak Amerika