ULV 1000 – Rantis Buggy dengan Dua Pilihan Penggerak
|Kilas balik ke tahun 2014, Dislitbang TNI AD dan PT Fin Komodo pernah meluncurkan rantis buggy Komodo KIT 250AT. Dan masih berupa rantis model buggy, kedua institusi tersebut kembali merilis rantis baru yang disebut ULV 1000. Dibanding Komodo KIT 250AT yang hanya menggunakan dua seat (kursi), maka ULV 1000 nampak lebih besar ukurannya, rantis dengan rangka tubular ini dilengkapi empat kursi.
Baca juga: Komodo KIT 250AT – Rantis Intai Ringan Berpenggerak 2 Roda
Seperti unit yang dipamerkan dalam Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selata (28-29 Agustus 2018), ULV 1000 meski menyiratkan desain kendaraan yang mungil, tapi terlihat sangar dengan warna hijau tuanya. Bila Komodo KIT 250AT baru berpenggerak 2×2, maka ULV 1000 hadir dalam dua pilihan, 2×2 dan 4×4 dengan dukungan lock system.
Dapur pacu ULV 1000 mengusung mesin four stroke 975 cc dengan tenaga yang dihasilkan 68 HP. Rantis dengan bahan bakar bensin ini mengusung teknologi EFI (Electronic Fuel Injection) dan kapasitas tangki bahan bakar 30 liter. ULV 1000 sudah menggunakan stater elektrik dan transmisi otomatis CVT.
Dengan bobot kosong 950 kg, rantis ini off road ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 70 – 100 km per jam. Beberapa poin yang menjadi keunggulan rantis ini suspensi depan sudah mengadopsi fully independent double wishbone dengan per keong, begitu pula hal yang sama juga terdapat pada suspensi belakang. Untuk pengereman, rem depan dan rem belakang, masing-masing menggunakan dua buah hidrolik cakram. Sementara kendali kemudi mencomot sistem rack and pinion dengan electric power steering.
Ukuran ban rantis ini memang tak besar, ban depan ukuran 27 x 9 x 14 dan ban belakang 27 x 11 x 14. Dengan ukuran ban yang kecil, maka ground clearance ULV 1000 hanya 330 mm.
Baca juga: Keren! Rantis Off Road 4×4 Ini Ternyata Rakitan Siswa SMK
Kendaraan yang dirancang sebagai wahana intai tempur ini punya panjang total 3350 mm dan lebar total 1760 mm. Beragam payload termasuk persenjataan ringan dapat dipasang dan ditempatkana pada bagian atas tubular, di bagian belakang juga terdapat space yang cukup lapang untuk penempatan bekal logistik dan bahan bakar. Secara keseluruhan, payload yang dapat dibawa mencapai 200 kg. Tidak lupa, untuk meloloskan diri dari medan berat, pada bagian depan sudah disiapkan winch dengan kapasitas tarik 600 kg. (Gilang Perdana)
terlalu terbuka untuk rantis, cocoknya hanya kendaraan operasional, ground clearence terlalu rendah.
mesin lokal
Gua beli buat mudik dr italy ke indonesia lumayan kan bisa buat segala medan..
Mobil buggy gini gak cocok di Indo, medan hutan kayak papua apa poso ngga butuh ginian, kalo di irak afgan sono cocok medan ngga banyak hutan belantara, ujungnya buat gagah2an doang sih disini…
Buggy manfaatnya apa ya untuk militer?
Bagus batlibang mengeluarkan banyak prototype, tapi sayangnya ga ada kejelasan kelanjutannya. Harusnya ada renstra trhdp prototype
desain komando kurang rapi.. masih di bawah level desain internasional.. coba pake 4D printing memiliki kemampuan mencetak2 part2 dan badan kendaran.4d printing mencetak apa yg diperintahkan software. tolong samaikin dikit dengan desain “Polaris MRZR All-Terrain Vehicles”