Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ukur Tingkat Kesiapan Tempur Negeri Ginseng, Pesawat Intai Cina Masuki ADIZ Korea Selatan

Banyak jalan untuk mengukur tingkat kesiapan tempur pertahanan udara dari suatu negara. Salah satu yang lazim dilakukan sedari dulu hingga saat ini adalah dengan menerbangkan pesawat masuk ke zona identifikasi pertahanan udara dari negara yang dituju. Dari aksi terbang ‘nyelonong’ tersebut, maka dapat diketahui tingkat kecepatan respon unsur hanud dalam menghadapi serangan udara yang kelak akan dilakukan. Dan belum berlangsung lama setelah aksi jet tempur AU Cina yang masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ/Air Defense Identification Zone) Taiwan pada 9 Juni 2020, kini dikabarkan, sebuah pesawat intai ‘spy plane’ jenis Y-9 juga telah masuk ke ADIZ Korea Selatan pada awal minggu ini.

Baca juga: Menhan Taiwan – Cina Berencana Terapkan ADIZ di Kawasan Laut Cina Selatan

Dikutip dari The Korean Herald – koreanherald.com (24/6/2020), sumber militer Korea Selatan pada Rabu ini mengungkapkan sebuah pesawat intai yang diduga dari jenis Y-9 telah masuk ADIZ Korea Selatan. Atas masuknya pesawat tanpa izin tersebut, kemudian di respon dengan scramble, yakni pengerahan jet tempur secara cepat untuk meng-intercept di udara.

Persisnya, pesawat Y-9 memasuki zona identifikasi udara Korea Selatan pada Senin pagi di daerah selatan Pulau Jeju dan bagian selatan Pulau Dokdo, sebelum pesawat tersebut bermanuver dan terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Jepang. Lewat jalur komunikasi militer, Cina mengatakan aksi Y-9 dilakukan dalam rangka latihan navigasi rutin.

ADIZ sendiri bukan bagian dari wilayah teritorial dan tidak terikat hukum internasional. Namun, setiap pesawat militer asing seharusnya membuat pemberitahuan terlebih dahulu sebelum mendekati ADIZ suatu negara, hal ini sesuai dengan kebiasaan internasional untuk mencegah insiden di udara.

Uniknya, aksi pesawat militer Cina masuk ke ADIZ Korea Selatan terbilang sering, disepanjang tahun 2019, setidaknya sudah 25 kali laporan aksi ‘nyelonong’ pesawat-pesawat tempur Cina. Sebelum ini, pesawat intai Cina telah masuk ADIZ Korea Selatan pada 25 Maret lalu. Bagi intelijen Cina, aksi “black flight” ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Taiwan, bisa diduga sebagai upaya untuk mengukur tingkat kesiapan tempur dalam menghadapi masuknya pesawat asing, terlebih di Jepang dan Korea Selatan, terdapat unsur militer udara AS yang ditempatkan secara permanen.

Y-9 atau Shaanxi Y-9 adalah pesawat yang digadang Cina untuk menandingi C-130J Super Hercules. Dilihat dari performa, Shaanxi Y-9 punya kecepatan jelajah 650 km jam, mampu terbang sampai ketinggian 10.400 meter dan sanggup terbang secara ferry sampai 7.800 km. Dimensi pesawat, yaitu panjang 36 meter, lebar bentang sayap 40 meter dan tinggi 11,3 meter. Bobot kosong pesawat ini 39 ton dan bobot maksimum saat tinggal landas 77 ton. Selain Cina, pengguna Shaanxi Y-9 adalah Myanmar dan Tanzania.

Baca juga: Shaanxi Y-9 – Upaya Cina Tandingi Keperkasaan C-130J Super Hercules

AU Cina juga mengoperasikan Shaanxi Y-9 varian intai, yaitu Shaanxi Y-9 special mission aircraft yang dapat mengenali setiap gerakan musuh, dan bahkan menyabot komunikasi musuh. Sejauh ini tak diketahui persis apa yang dimaksud varian special mission aircraft tersebut. Namun kuat dugaan itu merupakan kumpulan dari Gao Xing/New High series – terdiri dari varian airborne early warning and control (AEW&C), anti-submarine maritime patrol aircraft (MPA), electronic intelligence (ELINT), communications intelligence (COMINT), electronic countermeasures (ECM) dan psychological operations (PSYOPS). (Bayu Pamungkas)

22 Comments