Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ukraina Upgrade Rudal Anti Kapal Neptune dengan Sistem Pelacak Thermal Image

Nama rudal jelajah anti kapal RK-360MC Neptune punya kesan tersendiri di Indonesia, pasalnya sebelum meletus perang Rusia vs Ukraina, rudal ini sudah dalam proses untuk diakuisisi oleh Kementerian Pertahanan RI, termasuk pada perjanjian transfer of technology yang terkait. Pamor Neptune kembali meroket setelah diklaim Ukraina untuk menyerang kapal perang Rusia di Laut Hitam, termasuk kapal penjelajah rudal RTS Moskva (Slava Class Cruiser).

Baca juga: Media Ukraina: Ada Kemajuan Negosiasi dengan Indonesia untuk Pengadaan Rudal Anti Kapal RK-360MC Neptune

Dan lama tak terdengar kabar tentang rudal Neptrune, ada kabar bahwa rudal anti kapal tersebut telah mendapatkan modifikasi untuk melakukan serangan pada sasaran di permukaan (darat). Dalam modifikasi tersebut, rudal Neptune ditambahkan sistem pemandu sasaran dengan teknologi thermal imaging.

Dikutip dari TheDrvie.com, para spesialis senjata dari Ukraina berhasil memodifikasi rudal untuk menyerang sasaran darat. Berat hulu ledaknya 350 kg, dan jangkauan peluncurannya 280 km. Tidak diketahui bagaimana dimensi rudal berubah dan apakah peluncur baru harus dibuat untuk menangani Neptune hasil modifikasi ini.

Dengan sistem pelacak pencitraan termal (thermal imaging), memungkinkan rudal Neptiune untuk mencari dan mengidentifikasi target menggunakan gambar (foto) yang dimuat sebelumnya ke dalam sistem. Informasi ini muncul setelah dipublikasikannya citra satelit dari Pangkalan Udara Engels di Rusia, di mana pesawat pengebom strategus Tu-95MS dilindungi oleh ban mobil pada sayapnya.

Penggunaan ban mobil pada sayap pembom Tu-95 diduga sebagai langkah untuk meningkatkan pertahanan pembom strategis itu, yakni dengan mengubahthermal imaging signature pada target. Para pembom Rusia itu masih belum sepenuhnya aman, namun akurasi serangan rudal mungkin menurun. Ada dugaan juga bahwa ban mobil menjadi pertahanan terhadap serangan drone kamikaze. Seperti baru-baru ini, drone kamikaze menghancurkan beberapa pesawat Il-76 dan satu pembom strategis Tu-22M3 dengan posisi 600 km dari perbatasan Ukraina.

Deretam pembom Rusia di Pangkalan Udara Engels.

Dari spesifikasi, rudal RK-360MC Neptune punya panjang 5,5 meter (termasuk booster) dan dapat menjangkau sasaran sejauh 280 km. Untuk sistem navigasi mengandalkan active radar homing pada terminal stage. Rudal ini akan bergerak 10-15 meter di atas permukaan laut. Pada terminal stage rudal akan turun hingga 3-10 meter di atas permukaan untuk mengatasi sistem pertahanan musuh.

Dengan bobot 870 kg, termasuk hulu ledak High Explosive Fragmentation (HE-FRAG) seberat 145 kg, Neptune dipercaya dapat mengkaramkan kapal perang dengan tonase 5.000 ton. Meski begitu kecepatan rudal ini masih dalam koridor high subsonic.

Baca juga: Sea Skimming, Masih Jadi Momok Menakutkan dalam Serangan Rudal Anti Kapal

RK-360MC Neptune sejatinya bukan rancangan orisinil Ukraina, rudal anti kapal ini sejatinya adalah varian dari rudal besutan Rusia, Kh-35U. Di Asia Tenggara, Kh-35U telah dioperasikan oleh Vietnam sebagai land based platform. Bahkan Vietnam telah memperoleh lisensi dari Rusia, dimana Kh-35U telah diproduksi di dalam negeri dengan label KCT-15. (Bayu Pamungkas)

3 Comments