Ukraina Uji Coba Roket Termobarik, Mimpi Buruk Bagi Pasukan Infanteri
Di tengah bayang-bayang perang terbuka dengan Rusia, Ukraina tak kendor untuk menggenjot pengembangan persenjatannya. Seperti belum lama ini, Ukraina dikabarkan telah melakukan uji coba penembakan roket dari udara ke permukaan dengan hulu ledak termobarik (thermobarick).
Baca juga: TNI AU Tampilkan Rocket Pod B-8, Peluncur Roket 80mm pada Jet Tempur Sukhoi Su-27/Su-30
Hulu ledak termobarik dipasang pada roket RS-80 kaliber 80 mm. Termobarik sendiri menjadi momok yang menakutkan dalam peperangan infanteri, pasalnya termobarik akan semakin berkobar efek ledaknya saat terkena udara bebas. Dikutip dari mil.in.ua (27/11/2021), disebutkan uji coba dilakukan oleh SJSC Artem yang bekerjasama dengan State Research Institute of Chemical Products.
Hulu ledak yang diuji diisi dengan campuran termobarik dengan keseimbangan oksigen negatif, yang membentuk faktor perusak tertentu selama pembakaran. Dahsyatnya hulu ledak termobarik bisa dilihat dari suhu di zona peledakan dengan radius setidaknya 4-5 meter yang mencapai lebih dari 1500 derajat Celcius. Pada saat yang sama gelombang kejut (shock wave) dari hulu ledak ini tetap menjadi efek penghancuran utama. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh hulu ledak termobarik tidak bergerak dalam garis lurus, yang memberikan kerusakan efektif pada pasukan lawan dan benda yang dilindungi oleh karung pasir dan pelindung tubuh lainnya.
Tidak itu saja, amunisi sadis ini juga menampilkan gelombang kejut yang diperkuat oleh pantulan dari dinding dan permukaan lainnya, sehingga sangat sulit untuk memberikan perlindungan terhadap gelombang kejut dan pengaruh termal yang meluas ke berbagai rintangan. Pihak pengembang menyebut, hulu ledak yang dilepaskan dari roket helikopter atau drone ini sangat efektif dalam menetralisir sasaran yang ada di dalam ruangan.
Baca juga: Dipasang pada Dudukan Peluncur, Inovator Ukraina Tampilkan RPG Sebagai ‘Ranjau Mortir’
Selain muatan termobarik utama, hulu ledak dilengkapi dengan inti penetrator, yang memungkinkan untuk menghantam sasaran lapis baja ringan (hingga ketelan baja 40 mm), dinding bangunan dan tempat perlindungan (termasuk batu bata – hingga ketebalan 500 mm, atau dinding yang diperkuat beton setebal 200 mm). Dengan kata lain inti penetrator memimpin jalan bagi faktor perusak termobarik ke dalam ruang tertutup, bunker dan kendaraan lapis baja ringan. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Menlu Turki: Bila AS Menolak Jual F-16, Pilihan Akan Beralih ke Sukhoi Su-35
21 Comments | Oct 30, 2021
-
Belanda Umumkan Initial Operational Capability F-35A, Empat Jet Tempur Bisa Dikerahkan Suatu Waktu dalam Misi Jarak Jauh
5 Comments | Dec 29, 2021
-
Rudal 3M-54 Club-S – Senjata Strategis di Kapal Selam Kilo Class Vietnam
36 Comments | Apr 3, 2020
-
Airbus Rayakan 30 Tahun Eksistensi Eurofighter Typhoon, “Jadi Tulang Punggung Jet Tempur Eropa Sampai Tahun 2050”
No Comments | Mar 28, 2024
Auto-tongkrongin aka. tempel terus padukan infanteri×ranpur ciws. Pengen liat kemampuan alutsista UKR ngadepin pasukan paling barbar nya LordPutin #YaCykaBlyat. Mudah²an dalam waktu dekat barbuk paling legit akan di-publish
Momok menakutkan bagi infantri,bisa jadi remahan rengginang Jika di salvo roket termobarik
ICBM sangat diperlukan guna minimalisir korban infantri
Pasifik makin panas
kita darurat ICBM
Tak hanya Ukraina tapi juga Lithuania yang wilayah perbatasan terdapat konflik dengan Rusia. Rusia selalu berkilah demi melindungi warga etnis Rusia tapi ada persamaan dan maksud terselubung demi merebut fasilitas yang Rusia miliki sekarang lumayan tertinggal yaitu galangan kapal
@Bung Ruskie
Kalo ama punyanya Israel (Tropy) masih bagusan mana Bung ?
Kagak moncer utk saat ini. Sebab tank Rusia yg Strooongg Bingiiit sdh dilengkapi dng jubah pelindung Sistem APS Arena. Begitu rudal atau roket mendekat langsung dihancurkan. ..👍👍
Rusia jg punya lebih gahar TOS Buratio.