Ukraina Temukan Drone Shahed Rusia dengan Balok Kayu Sebagai Pengganti Hulu Ledak
|Di luar kelaziman, sebuah drone kamikaze Shahed (kemungkinan Shahed 136) yang jatuh ditemukan oleh pasukan Ukraina, namun drone tersebut tidak membawa hulu ledak, sebagai gantinya yang dibawa pada payload adalah balok kayu.
Baca juga: Guna Minimalisir Deteksi Radar, Rusia Gunakan Drone Berbahan Kayu
Balok kayu sebagai pengganti hulu ledak kemudian mengundang pertanyaan, khususnya tentang misi yang dijalankan dari drone tersebut. Selain menemukan balok kayu, ada yang tidak biasa pada drone yang jatuh ini, yakni dilengkapi perangkat keras navigasi canggih.
Mengutip Defence Blog, Serhiy Beskrestnov, seorang ahli teknologi radio yang juga dikenal sebagai Serhiy Flash, drone tersebut dilengkapi dengan antena 16 elemen yang baru dikembangkan. Dalam analisis teknis sistem yang ditemukan kembali, Beskrestnov menyatakan bahwa antena tersebut dirancang untuk melawan sistem peperangan elektronik (electronic warfare) Ukraina, yang telah terbukti efektif dalam mengganggu atau memalsukan sinyal navigasi satelit.
“Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa hulu ledak diganti dengan balok kayu untuk mengurangi berat, sehingga memungkinkan waktu terbang yang lebih lama,” kata Beskrestnov. Ini akan memungkinkan drone terbang melintasi wilayah udara Ukraina dan mengumpulkan data tentang bagaimana antena baru tersebut bekerja terhadap tindakan pencegahan elektronik.
Sometimes the Russians use “Shahed” drones without a warhead. Instead of warheads they use plywood disks.
For the time the reason is unknown.https://t.co/ED6GosWHlg pic.twitter.com/rJCwCPO8Y7— 𝔗𝔥𝔢 𝕯𝔢𝔞𝔡 𝕯𝔦𝔰𝔱𝔯𝔦𝔠𝔱△ 🇬🇪🇺🇦🇺🇲🇬🇷 (@TheDeadDistrict) March 29, 2025
Drone ini mungkin merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh pasukan Rusia untuk menguji perangkat keras dalam skenario pertempuran langsung. Tidak adanya hulu ledak peledak dan penyertaan elektronik canggih menunjukkan tujuan utamanya adalah pengintaian dan evaluasi sistem jammer Ukraina.
Pejabat Ukraina sebelumnya menuduh Rusia menggunakan medan perang sebagai lingkungan pengujian langsung untuk mengembangkan teknologi militer. Sementara Rusia terus sangat bergantung pada pesawat nirawak seri Shahed untuk serangan jarak jauh, modifikasi seperti ini dapat menunjukkan taktik yang berkembang dan upaya baru untuk meningkatkan kemampuan bertahan pesawat nirawak terhadap pertahanan udara dan peralatan pengacau. (Gilang Perdana)
Inilah “Gerbera” – Drone Kamikaze Rusia dari Material Kayu Lapis dan Busa
drone shahed ini relatif “mudah” untuk diproduksi masal, bisa jadi dalam upaya untuk menguras stok kanon arhanud serta shorad dan mungkin juga hanud lainnya maka daripada pake bahan peladak dijejalin kayu aja, lebih murah untuk dibuat dan diluncurkan dalam jumlah masif sebelum akhirnya versi utama yang berisi bahan peledak digunakan untuk serangan langsung
pake kayu spt itu hanya bikin radius hulu ledak kecil dan kurang kuat. kl dilapisi bahan kuat. hulu ledak tertahan semakin membesar daya dorong sehingga sebabkan hulu ledak sangat besar .. bisa membantai sekitar lebih banyak..
Ini benar2 mau main timpuk sembari uji peralatan baru dan response musuh, bisa dipastikan pengembangnya rekrutan baru dari anak2 yg sering tawuran memanfaatkan apa saja yg ada disekitarnya lain kali tentara Ukrainia harus lebih berhati-hati jika balok diganti material dari septiktank