Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ukraina Pamer “Dragon Fire Drone” – Semburkan ‘Lidah Api Naga’ Bersuhu 2.200 Derajat Celcius

Terlepas dari efektivitasnya, fungsi penting dari alutsista adalah kemampuannya untuk menciptakan rasa takut, atau kengerian bagi lawan. Nah, terkait hal tersebut, babak dalam perang Ukraina kehadiran dengan jenis drone copter berukuran kecil, namun bisa menciptakan ketakutan luar biasa. Meski belum ada nama resmi, tapi drone ini kadung populer disebut sebagai “Dragon Fire Drone”.

Baca juga: Tentara Cina (Kembali) Gunakan Senjata Penyembur Api

Sebuah video dari Ukraine’s 108th Separate Territorial Defense Brigade, pertama kali diunggah di Telegram memperlihatkan sebuah drone FPV (First Person View) terbang di sepanjang barisan pepohonan yang diduduki oleh pasukan Rusia, melesat ke bawah dengan semburan api saat terbang, tampak seperti raksasa yang terbuat dari api yang melangkah di antara pepohonan. Setelah itu seluruh barisan pepohonan dan beberapa ladang di sebelahnya terlihat terbakar. Adegan itu lebih tampak seperti CGI (computer-generated imagery) daripada dunia nyata, tetapi hal tersebut adalah nyata dan menakutkan.

Dragon Fire Drone (Flamethrowing Drone) yang terbang rendah menjatuhkan semburan api, laksana lidah api dari Naga, namun sebenarnya itu adalah logam cair yang sangat panas.

Material logam cair itu adalah campuran bubuk aluminium dan oksida besi yang membara, yang disebut termit (thermite), dan terbakar pada suhu hingga 4.000 derajat Fahrenheit (2.200 derajat Celsius). Campuran tersebut dapat dengan cepat membakar pohon dan tumbuhan yang menjadi tempat berlindung bagi pasukan Rusia, jika tidak membunuh atau melumpuhkan pasukan tersebut secara langsung.

Saat jatuh dari drone, thermite menyerupai api yang keluar dari mulut naga mistis, yang menjadi asal muasal julukan bagi drone tersebut. Menurut Nicholas Drummond, analis industri pertahanan yang mengkhususkan diri dalam peperangan darat dan mantan perwira Angkatan Darat Inggris, “menciptakan ketakutan semacam itu kemungkinan merupakan dampak utama dari Dragon Fire Drone Ukraina.Jika digunakan dengan cara itu, dampaknya akan lebih bersifat psikologis daripada fisik,” kata Drummond, dikutip CNN.com.

Thermite dapat dengan mudah membakar hampir semua hal, termasuk logam, jadi hanya ada sedikit perlindungan darinya. Dari sejarhnya, thermite ditemukan oleh seorang ahli kimia Jerman pada tahun 1890-an dan awalnya digunakan untuk mengelas (menyambung) rel kereta api.

Namun, potensi militernya segera terlihat jelas, dengan Jerman menjatuhkannya dari zeppelin sebagai bom di atas Inggris dalam Perang Dunia I, menurut sejarah dari Universitas McGill di Montreal. Baik Jerman maupun Sekutu menggunakan bom udara thermite dalam Perang Dunia II, dan mereka juga menggunakannya untuk melumpuhkan artileri yang direbut, memasukkan thermite ke dalam sungsang dan melelehkan senjata dari dalam.

Menurut Action on Armed Violence (AOAV), kelompok advokasi antiperang Inggris, Ukraina sebelumnya telah menggunakan thermite yang dijatuhkan dari drone untuk melumpuhkan tank Rusia secara permanen. Termit dijatuhkan “langsung melalui palka, tempat panas yang hebat dengan cepat membakar dan menghancurkan semua yang ada di dalamnya,” kata laporan AOAV.

Berdasarkan hukum internasional, thermite tidak dilarang untuk pertempuran militer, tetapi penggunaannya pada target sipil dilarang karena efek mengerikan yang dapat ditimbulkannya pada tubuh manusia. (Gilang Perdana)

Ukraina Garap “SkyFall” – Drone Kamikaze VTOL yang Bisa Jangkau Sasaran Hingga 60 Kilometer

One Comment