Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ukraina ‘Diam-diam’ Operasikan V-Bat – Drone Intai VTOL Pemandu HIMARS yang Tahan Jamming

Perang lumrah dimanfaatkan sebagai ajang uji coba atas produk alutsista terbaru yang belum terbayangkan bakal benar-benar digunakan dalam operasi militer. Seperti adopsi MartinUAV V-Bat, drone VTOL (Vertical Take-Off Landing) berdesain revolusioner yang telah diuji coba sejak tahun 2019, rupanya diam-diam telah digunakan oleh Ukraina untuk misi intai guna mengetahui posisi kedudukan artileri Rusia.

Baca juga: MartinUAV V-Bat – Drone VTOL Berdesain Revolusioner, Ideal Untuk Peran Militer dan Sipil

Menurut informasi dari Defense One (31/10/2024), Ukraina secara diam-diam telah menerima drone V-BAT untuk meningkatkan kemampuan intelijen di medan perang dan kemampuan serangan presisinya. V-Bat yang dikembangkan oleh MartinUAV yang berbasis di Amerika Serikat, telah dikerahkan untuk membantu pasukan Ukraina dalam menemukan dan menargetkan sistem rudal pertahanan udara swa gerak SA-11 BuK-M1 Rusia.

Indormasi intelijen dari V-Bat menjadi input untuk eksekusi penghancuran oleh MLRS (Multiple Launch Rocket System) M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS).

Menurut informasi yang diungkapkan oleh Brandon Tseng dari Shield AI, operator drone Ukraina di dekat Dnipro menghadapi tantangan kritis ketika sistem peperangan elektronik (electronic warfare/EW) Rusia mengganggu drone pengintai tradisional mereka. Sebagai solusinya, mereka menggunakan V-Bat, drone yang dirancang khusus untuk menahan gangguan elektronik berat yang telah lazim di medan perang Ukraina.

Beroperasi dari jarak 40 kilometer di belakang garis depan, V-Bat terbang melewati garis musuh untuk menemukan dan melacak sistem rudal pertahanan udara SA-11 Buk-M1 yang berjarak lebih dari 100 kilometer. Setelah target diidentifikasi, drone tersebut menyampaikan koordinat yang tepat ke unit artileri, yang memungkinkan baterai HIMARS untuk melakukan serangan secara presisi.

Misi V-Bat menandai uji signifikan atas kemampuan operasionalnya, karena V-Bat tidak hanya mengumpulkan dan mengirimkan data penargetan, tetapi juga melakukannya dalam kondisi EW yang parah.

Menurut Tseng, koordinasi ini—mengumpulkan intelijen secara real-time dan menyampaikannya ke sistem artileri jarak jauh—menunjukkan kemampuan beradaptasi V-Bat yang unik dalam lingkungan peperangan elektronik modern. Tidak seperti drone lain yang mampu menghindari sistem EW melalui otonomi di dalamnya, V-Bat menawarkan transmisi data dalam jarak yang jauh, sehingga ideal untuk berkoordinasi dengan artileri berkekuatan tinggi seperti HIMARS.

Jangkauan V-Bat yang mencapai hingga 483 kilometer dan kemampuan berkeliaran dalam waktu lama memberi pasukan Ukraina keuntungan taktis. Tseng menekankan bahwa pasukan Ukraina sebelumnya mengandalkan drone intai konvensional dengan daya tahan dan jangkauan terbatas, sering kali terbatas pada jarak 60 hingga 100 kilometer dan durasi operasional hanya10 hingga 15 menit.

Sebaliknya, V-Bat dapat terbang selama delapan hingga 11 jam, memungkinkan pengawasan berkelanjutan dan kemampuan untuk mengidentifikasi beberapa target dalam satu kali penempatan.

Salah satu fitur menonjol V-Bat adalah kemampuan VTOL-nya, yang memungkinkannya untuk meluncurkan dan mendarat secara vertikal. Desain ini memungkinkannya untuk beroperasi di ruang terbatas, seperti lingkungan perkotaan yang padat atau lahan terbuka yang sempit, tanpa memerlukan landasan pacu tradisional. Fleksibilitas tersebut memungkinkan unit militer untuk menyebarkan V-BAT lebih dekat ke garis depan, sehingga sangat efektif di lingkungan yang bergerak dan terbatas.

Dengan bobot sekitar 37 kg, V-BAT dapat dilengkapi payload seberat 3,6 kg. Dalam kualifikasi, V-BAT digolongkan sebagai mini drone. Dengan bobotnya yang ringan, tupoksi V-BAT ditekankan untuk misi force protection, aerial patrol, search and detection of targets, small unit surveillance, shipboard operation, aerial mapping dan urban monitoring.

AL AS Uji Aerovel Flexrotor di Lautan – Drone VTOL Hybrid Berdesain ala Roket

Keunggulan komparatif V-BAT jelas pada desain yang revolusiner, konkritnya operasional V-Bat tidak membutuhkan area yang luas, persisnya hanya dibutuhkan ruang sekitar 9 meter persegi untuk proses take off dan landing. Bahkan V-Bat dapat diluncurkan dari kawasan ramai penduduk sekalipun, jika dalam kondisi segera, V-Bat dapat diluncurkan dari atas dek truk sekalipun.

Dari spesifikasi, dapur pacu V-BAT disokong two-stroke engine dengan kapasitas 157cc. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga 13 hp. Dalam sekali terbang, V-BAT dapat membawa 9 liter bahan bakar jenis Mogas 90 octane. Dengan single propeller di bagian bawah (belakang), drone ini dapat melesat dengan kecepatan maksimum 166 km per jam. Jika terbang dengan kecepatan konstan 83 km per jam, V-Bat dapat terbang selama delapan jam pada ketinggian jelajah 4.500 meter.

Walau masuk kelas mini drone dengan payload terbatas, namun V-Bat sarat teknologi tinggi, diantara payload-nya mencakup sensor multi-spektral, electronic intelligence, radar, hingga electronic warfare. Dalan hal kendali, V-BAT dikendalikan lewat mekanisme line-of-sight data-link yang memiliki jangkauan konektivitas hingga 80 km. (Gilang Perdana)

Lanjutkan Pengembangan Drone VTOL Flexrotor, Airbus Helicopters Akuisisi Aerovel

One Comment