Update Drone KamikazeKlik di Atas

Ukraina Akui Dominasi Udara Rusia, Pasokan Jet Tempur Barat Kini Menjadi Harapan Kiev

Media asal Amerika Serikat dan Barat umumnya dominan mewartakan beragam kelemahan dan kekalahan yang dialami Rusia dalam operasi militernya di Ukraina. Sebaliknya, berita keunggulan militer Rusia kebanyakan bersumber dari Kementerian Pertahanan. Namun, ada yang menarik dari ulasan di portal berita asal New York, ABC News – bcnews.go.com pada 27 Maret 2023.

Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Angkatan Udara Rusia Terima Batch Terbaru Sukhoi Su-57 dan Su-35S

Agak berbeda dari yang selama ini diberitakan media asal AS, laporan ABC News yang mengutip pernyataan dari pejabat militer Ukraina, yang mana mereka mengkhawatirkan dominasi kekuatan udara Rusia di wilayah Ukraina. Lebih spesifik lagi, sumber pejabat senior militer Ukraina mengungkapkan bahwa jet tempur Sukhoi Su-35 ternyata telah membuat repot pertahanan udara di Ukraina.

Salah satu poin dari pernyataan pejabat senior militer Ukraina adalah peningkatan dominasi udara Rusia di wilayah Ukraina Timur. Dalam pengarahan minggu lalu dengan wartawan, seorang pejabat Barat meremehkan kekhawatiran tersebut, menyatakan bahwa kemampuan Rusia untuk mengendalikan langit telah dibatasi oleh pertahanan udara dan rudal darat ke udara.

“Kami tidak melihat perubahan besar dalam situasi itu,” kata pejabat Ukraina. Pejabat senior di Kiev, yang berbicara secara eksklusif kepada ABC News, mengatakan Rusia telah mengganti model pesawat lama dengan Su-35 yang lebih modern. Ukraina “tidak memiliki kemampuan” untuk melawan ancaman ini, tambah pejabat Ukraina tersebut.

“Superioritas udara (Rusia) adalah risiko nyata,” kata pejabat itu, menambahkan bahwa lebih banyak sistem pertahanan udara dari Amerika Serikat dan sekutunya saat ini menjadi “prioritas nomer satu” untuk Ukraina.

Sukhoi Su-35

Dua pejabat Ukraina lainnya mengkonfirmasi bahwa dominasi Rusia atas langit di atas zona pertempuran adalah masalah utama, dengan satu pejabat mengklaim Rusia memiliki “pesawat 12 kali lebih banyak” daripada Ukraina.

“Ini adalah masalah serius, Apa yang terus kami katakan kepada AS adalah bahwa pada akhirnya, tidak ada solusi lain selain memberi kami jet tempur (Barat),” kata pejabat Ukraina yang tak mau disebutkan namanya.

Presiden AS Joe Biden pada bulan Januari lalu telah menyatakan pihaknya tidak akan mengirim jet tempur untuk militer Ukraina. Namun, diskusi terus berlangsung tentang gagasan tersebut, terutama antara Ukraina dengan negara-negara NATO. Saat ini, dua pilot Ukraina telah mengambil bagian dalam penilaian simulator penerbangan di Arizona untuk memastikan berapa banyak pelatihan yang mereka perlukan jika mereka beradaptasi dengan jet tempur Barat.

Baca juga: Sukhoi Su-35 Jatuh, Inilah Konfirmasi Pertama Sejak Pecah Perang di Ukraina

Pejabat senior Ukraina yang berbicara dengan ABC News menyarankan sekarang untuk meminta bantuan militer AS, dengan fokus pada sistem pertahanan udara dan penyediaan amunisi artileri. Pejabat itu mengakui bahwa pasokan jet tempur modern, serta rudal yang menyertainya, akan membutuhkan anggaran dalam jumlah besar dan itu hanya dapat datang dari Amerika Serikat dengan mengorbankan jenis bantuan militer lainnya. (Gilang Perdana)

4 Comments