Update Drone KamikazeKlik di Atas

Uji Tembak MBT “Tua” Leopard 1A5 dengan Turret Cockerill 3105 Berlangsung Sukses

Dua tahun silam, persisnya pada pameran pertahanan Eurosatory 2022 di Paris, Johh Cockerill Defense (d/h CMI), manufaktur meriam dan sistem senjata kavaleri asal Belgia, untuk pertama kali memamerkan MBT (Main Battle Tank) Leopard 1A5 yang dipasangi kubah (turret) Cockerill 3105 kaliber 105 mm. Nah, dua tahun berlalu, Johh Cockerill mengumumkan uji tembak Cockerill 3105 dari MBT Leopard 1A5.

Baca juga: MBT ‘Tua’ Leopard 1A5 Dipasangi Meriam Cockerill 3105, Lebih Perkasa dan Bobot Lebih Ringan

Bear Midkiff, Managing Director Midkiff Consultancy Services, baru-baru ini mengumumkan tonggak sejarah ini melalui unggahan media sosial yang menyoroti keberhasilan demonstrasi penembakan langsung tersebut.

Demonstrasi tersebut menampilkan turret Cockerill C1030, yang dipasang pada ranpur roda ban Patria XP AMV 8×8, dan turret Cockerill 3105, yang secara khusus disesuaikan untuk sasis MBT Leopard 1. Midkiff menyatakan kepuasannya dengan hasil acara tersebut, dengan mencatat bahwa delegasi yang hadir sangat senang dengan kinerja dan pengalaman langsung yang diperlihatkan oleh sistem tersebut. “Uji tembak yang tepat sasaran adalah yang terpenting pada akhirnya,” komentarnya, memuji kerja kru dan personel yang terlibat dalam keberhasilan pengujian tersebut.

Turret Cockerill 3105 secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur MBT Leopard 1, sebuah platform yang daya tembaknya sebelumnya terbatas. Meskipun secara teori memungkinkan untuk mengintegrasikan meriam 120 mm guna meningkatkan kekuatan tank, modifikasi semacam itu akan memerlukan perubahan ekstensif pada sasis Leopard 1A5 BE.

Cockerill 3105 menawarkan solusi yang lebih praktis, meningkatkan daya mematikan tanpa mengorbankan keseimbangan atau kinerja tank. Desainnya memungkinkan integrasi yang mudah, menawarkan peningkatan efektif yang meningkatkan kemampuan tempur platform.

Dibuat dengan aluminium balistik yang dilas, Cockerill 3105 dilengkapi dengan meriam High-Pressure (HP) 105 mm dan memiliki sistem pemuatan amunisi otomatis, yang meningkatkan efisiensi operasionalnya. Turret ini diawaki dua orang dan menawarkan beberapa opsi senjata sekunder, termasuk senapan mesin koaksial atau pintle-mounted 7,62 mm dan peluncur granat otomatis (AGL) 40 mm opsional. Fleksibilitas ini memungkinkan C3105 untuk disesuaikan guna memenuhi berbagai persyaratan medan perang, menjadikannya solusi yang sangat adaptif.

Turret Cockerill 3105 sudah diproduksi untuk sekutu Timur Tengah yang tidak disebutkan namanya, dengan sedikitnya 100 unit yang akan diintegrasikan ke kendaraan yang mirip dengan Stryker AS. Penempatan ini menunjukkan relevansi Cockerill 3105 dalam skenario pertempuran modern dan kemampuannya untuk menyediakan daya tembak canggih pada berbagai platform.

Leopard 1A5 – MBT Gaek dari Era Perang Dingin, Layakkah Berhadapan dengan MBT Rusia?

Desain turret yang telah terbukti dan demonstrasi langsung yang sukses menyoroti potensinya sebagai opsi yang andal dan efektif bagi pasukan militer yang ingin memodernisasi armada kendaraan lapis baja mereka yang ada.

Cockerill 3105 adalah jenis turret meriam yang dipasag pada medium tank Pindad Harimau. Meski pamor Leopard 1 telah tergeser oleh Leopard 2 series, namun populasi MBT ini masih lumayan banyak. Terkhusus pada varian Leopard 1A5, hingga kini masih dioperasikan oleh Angkatan Darat Brasil (250 unit), Chili (202 unit), Ekuador (60 unit) dan Yunani (501 unit). Yang menjadikan peluang upgrade turret Cockerill 3105 berpotensi sukses di pasar internasional.

Senjata utama Leopard 1A5 aslinya adalah meriam 105 mm Royal Ordnance L7A3 L/52 dengan 13 munisi di turret dan 42 munisi in lambung tank. Sedangkan senjata sekundernya ada 2 × 7,62 mm MG 3 atau FN MAG coaxial dan pada hatch komandan, yang kapasitas munisinya 5.500 peluru.

Sementara Cockerill 3105, meski mengusung kaliber yang sama, jenis meriam High Pressure ini sudah hadir dengan teknologi serba digital. Cockerill 3105 sudah menganut full digital weapon stabilisation and computerised fire control. Pasokan amunisi pun ke laras mengadopsi sistem auto reload, alhasil awak pada tank hanya 3 personel, yakni pengemudi, komandan dan juru tembak (gunner). Pada Leopard 1A5 standar awaknya terdiri dari 4 personel, lantaran pola pengisian munisi ke laras masih secara manual.

Cockerill 3105 punya ketahanan di level STANAG level 5, artinya kubah dapat menahan terjangan proyektil kaliber 25 mm dari jarak 500 meter. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras 105 HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter.

Satu hal lagi yang menarik, adopsi Cockerill 3105 rupanya dapat menurunkan berat total tank ini. Leopard 1A5 punya berat higgga 42 ton. (Gilang Perdana)

Produksi Medium Tank Harimau, PT Pindad Persiapkan Pengadaan 18 Meriam Cockerill 3105

One Comment