UGMT-1 (AT-3 Orlan) – Torpedo Ringan yang ‘Digotong’ Rudal Anti Kapal Selam RPK-3 Metel
|Melanjutkan artikel sebelumnya tentang RPK-3 Metel, yakni rudal jelajah anti kapal selam yang menjadi ikon senjata di kapal perusak (destroyer) Udaloy class Armada Pasifik Rusia, maka pada artikel ini dikupas tentang apa yang dibawa oleh RPK-3 Metel, yaitu torpedo ringan yang akan dilepaskan (dijatuhkan) oleh rudal Metel saat berada di sekitar area sasaran.
Torpedo yang digotong rudal RPK-3 Metel adalah UGMT-1 (AT-3 Orlan), jenis torpedo ringan (Lightweight Torpedo) yang dirancang sejak era Soviet. Seperti halnya desain torpedo ringan di standar NATO, maka UGMT-1 juga dapat diluncurkan dari helikopter dan pesawat intai maritim, dan pembom.
UMGT-1 dikembangkan pada dekade 70-an oleh NGO Uran (sekarang Gidropribor) dan mulai digunakan di arsenal Angkatan Laut Soviet pada tahun 1980. Sebagai torpedo ringan, UMGT-1 punya berat 720 kg dan diameter (kaliber) 400 mm. Sebagai perbandingan, torpedo ringan di standar NATO menggunakan kaliber 324 mm.

UMGT-1 memiliki desain konvensional dengan bagian pelacak (homing section) dan hulu ledak di hidung, baterai di tengah, serta mesin dan sirip kendali di belakang. Karena bertenaga baterai silver magnesium seawater, UMGT-1 memiliki jangkauan efektif yang terbatas. Namun, hal itu tidak menjadi masalah karena roket/rudal atau pesawat ASW akan menjatuhkan torpedo UMGT-1 di dekat sasaran yang dituju.
Dikutip dari weaponsystems.net, baterai UMGT-1 mempunyai kekurang tersendiri, lantaran hanya bisa diaktifkan di air laut, sedangkan baterai torpedo ini tidak dapat digunakan di air tawar.
Torpedo UMGT-1 menggunakan sistem panduan sonar pasif dan aktif dengan jangkauan efektif 1,5 km. Varian awal UMGT-1 hanya dapat digunakan untuk melawan kapal selam, kemudian ada varian UMGT-1M yang ditingkatkan dan dapat menargetkan kapal permukaan. UMGT-1 memiliki jangkauan 8 km dan kecepatan 41 knots.
Torpedo ringan ini dapat menguber kapal selam sampai kedalam 450 meter di bawah permukaan laut. Guna menghasilkan daya hancur yang maksimal, UMGT-1 ini membawa hulu ledak seberat 60 kg dengan fuse distance 3,5 meter, ini lebih kuat dibandingkan yang digunakan pada torpedo ringan buatan barat, sebut saja torpedo ringan MK54 buatan Amerika Serikat, berat hulu ledaknya 44 kg.

UMGT-1 adalah torpedo ringan yang diluncurkan dari udara yang dibawa sebagai muatan oleh sistem roket/rudal anti kapal selam. Versi yang diluncurkan dari pesawat diberi nama AT-3 Orlan. UMGT-1 dapat dikenali dari empat sirip di bagian belakang yang melampaui diameter bodi dan penggerak pumpjet.
Baca juga: Rusia Tampilkan UMT – Torpedo Ringan Serbaguna untuk Misi Anti Drone Bawah Laut
Dari spesifikasi, torpedo UMGT-1 punya panjang 3,48 meter, diameter 400 mm (501 mm ditambah fins). Beratnya (termasuk parasut) mencapai 720 kg. Torpedo ini juga dibuat dalam versi ekspor dengan kode UMGT-1ME. (Bayu Pamungkas)
bagus untuk menghancurkan kapal selam nuklir spt KS yg dipunyai cina dan australia..