UAVOS UVH-29E Drone Copter: Ditawarkan Untuk Instansi Sipil dan Militer Indonesia
Adopsi drone copter (rotary wing) masih terbilang baru di Indonesia, dimana unit dan kesatuan pengguna masih terbatas, sementara memang terlihat ada kebutuhan penggelaran drone copter, khususnya dalam misi SAR dan surveillance. Berangkat dari peluang tersebut, belum lama ini UAVOS Inc dari Mountain View, California, Amerika Serikat, memperkenalkan produk drone copter berukuran mini, UVH-29E, kepada pihak Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) dan perwakilan dari pasukan khusus TNI.
Baca juga: Avenger II – Sensor Canggih Berbasis Thermal di Drone Saab Skeldar V-200
Meski masih terasa baru, sampai saat ini di angkasa Tanah Air setidaknya telah mengudara drone copter Saab Skeldar V-200 yang didatangkan Kementerian Pertahanan RI dan SDO 50V2 produksi Swiss Drones Operating AG yang kini telah dioperasikan BASARNAS. Meski belum pasti diakuisisi, pada bulan Juli lalu Schiebel (Rajawali) S-100 telah mekakukan demonstrasi penerbangan di hadapan Panglima Komando Armada Barat (Pangarmabar), dan disebut-sebut pihak TNI AL tertarik dengan Schiebel Camcopter S-100 buatan Austria yang dapat dipersenjatai rudal LMM ini.
Nah, dibanding ketiga drone yang disebutkan di atas, UVH-29E punya bodi (fuselage) yang paling kecil. Meski begitu, toh pihak UAVOS menganggap drone copter lansirannya punya keunggulan komparatif, seperti punya karakter yang cocok dioperasikan di iklim tropis, payload yang dinamis dan perangkat navigasi yang punya kemampuan menghadapi peperangan elektronik. Drone copter yang diberi label “Surveyor-H” ini dapat mengudara selama 3 jam dengan radius terbang 150 km. Kapasitas bahan bakar maksimum adalah 3,6 liter.
Baca juga: SDO 50V2 – Ini Dia! Drone Copter Andalan BASARNAS
Dapur pacu UVH-29E disokong mesin Modified Zenoah G29 2 stroke yang punya kekuatan 7.2 hp. Dari mesin tersebut, drone copter dengan dua bilah baling-baling pada rotor utama tersebut dapat melesat dengan kecepatan maksimum 120 km per jam. Secara resmi, pihak UAVOS merancang drone copter ini untuk misi Video surveillance and monitoring, Delivery and autonomous transporting, Signal jamming, Signal range extension and retransmission, Target marking and designation, R&D flying laboratory (meteorology, hydrology etc.) dan Monitoring the Earth’s surface. Untuk keamanan pengoperasian, drone ini dapat diterbangkan dalam kondisi kecepatan angin maksimum 14 meter per detk (27 knots).
Dari beragam misi yang dapat dibebankan ke UVH-29E, maka peran drone dengan bobot 25 kg ini memang ideal untuk tugas sipil dan militer. Untuk landng dan take off, hanya dibutuhkan area dengan bentang kurang dari 5 x 5 meter. Payload yang dapat dibawa UVH-29E mencapai 5 kg, dari payload yang dibawa terdiri dari beragam jenis kamera, B/W Spotter, Optical Sensors, Designators, Lidars, Transmitters, Retransmitters dan Signal Jammers.
Baca juga: Bullray UAS – Drone Copter Amfibi dengan Kemampuan Tembak Sasaran
Spesifikasi UAVOS UVH-29E:
– Operating temperature range: -20°C to +50°C
– Max cruising speed: 100 km/h
– Max speed: 120 km/h
– Cruise fuel consumption: 1,2 l/h
– Main rotor diameter: 1,8 m
– Overall length: 1,6 m
– Overall height: 0,55 m
– Engine type: 2-stroke
– Powerplant: modified Zenoah G29E Engine power: 7.2 hp
– Fuel tank volume: 3.6 l
– Max takeoff weight: 16,2 kg
– Rate of climb: 6 m/s
– Mission radius: 150 km
– Service ceiling: 2.100 m
– Endurance: 3 hr
– Parachute: ballistic
– Onboard power supply: 7.4 V
– Altimeter: radio TBO: 100 hr
Portabke Ground Control Station (PGCS)
Sebagai unit kendali, PGCS dirancang kompak berikut antena Omnidirectional untuk kendali, telemetri, serta transmisi data dan video. Bila mengandalkan baterai penuh, PGCS dengan bobot 13 kg ini dapat beroperasi melayani drone selama kurang lebih 5 jam. (Gilang Perdana)
yang untuk sipil, perangkat militer apa yang dilepas dari helikopter?
Bisa dan boleh tidak kita bikin drone serang ky mq reaper??
Zulheri…
Tentu boleh, saat ini pemerintah indonesia dan turki sepakat melakukan joint development uav medium yg bisa dipersenjatai…