Type 815 Dongdiao Class: Kapal Mata-Mata yang ‘Rajin’ Mengintip Aktivitas di RIMPAC
|Ajang latihan gabungan RIMPAC (Rim of Pacific) yang diiukuti partisipan dari 25 negara ternyata menarik pihak lain yang tak diundang. Seperti santer diberitakan, sosok kapal mata-mata (spy ship) milik AL Cina telah terdeteksi berada 200 mil dari lepas pantai Hawaii. Keberadaan spy ship tersebut pertama kali diketahui oleh kapal perang Australia yang sedang mengikuti manuver latihan perang. Dari pengamatan, kemudian diketahui jenis spy ship yang dimaksud adalah Type 815 Dongdiao Class Auxiliary General Intelligence (AGI) .
Baca juga: KRI Multatuli 561 – “Kapal Markas Yang Misterius”
Meski diketahui ada kapal mata-mata mengintai di sekitaran Hawaii, pihak AS tak dapat mengambil tindakan apa pun, lantaran posisi kapal yang berlayar di wilayah lautan internasional, lepas dari zona 22 mil laut teritori AS. Namanya juga spy ship, tentu maksud dan tujuan kapal ini sudah bisa ditebak, yaitu berusaha mengamati, bahkan jika memungkikan merekam berbagai data-data penting selama aktvitas latihan laut RIMPAC. Diantara informasi penting yang rawan ‘disadap’ adalah jalur komunukasi radio.
Namun jika itu maksud keberadaan kapal mata-mata Cina, dipastikan upaya penyadapan tak akan mudah. Juru bicara Armada Pasifik AS, Kapten Charlie Brown mengatakan, armada AS telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi informasi penting tidak bocor selama berlangsungnya latihan. Pun pakar militer Cina, yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan yang sama, hampir tidak mungkin untuk mendapatkan informasi melalui saluran komunikasi selama berlangsungnya latihan.
Tapi apa saja perangkat perekam dan pendeksi di Type 815 Dongdiao Class masih misteri, sebagai kapal mata-mata, Cina sedari awal menutup rapat-rata jeroan yang ada di kapal dengan bobot 6.000 ton ini. Beberapa analis militer menduga bahwa apa yang ada di dalam kapal tersebut mencakup alat pendukung operasi intelijen. Hal tersebut ditunjukan dengan keberadaan large spherical radomes dengan diameter 6-8 meter. Antena dalam kubah ini dipercaya berperan untuk ‘menguping’ berbagai jalur komunikasi, sinyal radar, ballistic missile tracking dan berbagai emisi dari uji coba persenjataan lainnya.
Karena tak dirancang berhadapan secara frontal dengan kapal perang lawan, Type 815 Dongdiao Class hanya dipersenjatai sepucuk kanon twin kaliber 37 mm dan dua pucuk kanon kaliber 25 mm. Kapal dengan panjang 130 meter dan lebar 16,4 meter ini juga dilengkapi fasilitas deck dan hanggar untuk helikopter ukuran sedang.
Sampai saat ini, AL Cina mengoperasikan sembilan unit kapal mata-mata yang tersebar dalam Armada Laut Utara, Armada Laut Timur dan Armada Laut Selatan. Spy ship kesembilan atau yang paling baru, belum lama diluncurkan pada Februari lalu di galangan Hudong-Zhonghua, Shanghai.
Baca juga: RIMPAC 2018, Kali Ini Tanpa Kehadiran Armada AL Cina
Uniknya pengiriman kapal mata-mata ini bukan pada RIMPAC 2018 saja, sebelumnya pada RIMPAC 2014 dan RIMPAC 2016, Cina juga mengutus spy ship guna meronda di lautan Pasifik, padahal di dua RIMPAC tersebut AL Cina diundang sebagai partisipan latihan gabungan. Ada rumor yang menyebut, spy ship sengaja dikerahkan Cina untuk memonitor uji coba sistem pencegat rudal balistik – Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang digosipkan diuji secara rahasia oleh AS di kawasan Hawaii. (Bayu Pamungkas).