Type 071E Resmi Dipesan Thailand, Bakal Jadi Landing Platform Dock Terbesar di Asia Tenggara
|Maret 2018, dalam sebuah konvoi yang melibatkan 43 kapal perang AL Cina di kawasan Laut Cina Selatan, perhatian dunia selain tertuju pada sosok kapal induk Liaoning, juga tercurahkan pada sebuah kapal kapal angkut amfibi jenis LPD (Landing Platform Dock). Tentu bukan sembarang LPD, yang dimaksud adalah LPD Type 071 buatan China State Shipbuilding Corporation (CSSC) yang diketahui menjadi kapal serbu amfibi terbesar yang berhasil dibangun Cina.
Baca juga: LPD Type 071 – Kapal Angkut Amfibi Untuk Mimpi Ekspansi Militer Cina
Dengan bobot mencapai 25.000 ton, LPD ini banyak disebut-sebut sebagai wahana yang bakal diandalkan Cina Daratan kala suatu waktu akan menyerbu Taiwan. Dan yang menarik, bahwa LPD Type 071 ternyata telah dipesan oleh AL Thailand (Royal Thai Navy). Karena merupakan varian ekspor, kode yang diberikan oleh Cina adalah – Type 071E
Kesepakatan akuisisi LPD Type 071 oleh Thailand telah dilakukan di Beijing pada 9 September 2019 dengan nilai mencapai US$200,7 juta (Bangkok Post) dan kelak menjadikan Thailand sebagai operator LPD dengan tonase terbesar di Asia Tenggara.
Sebagai perbandingan, LPD TNI AL Makassar Class, bobot penuhnya ‘hanya’ 11.394 ton. Bagi Cina, selain ini menjadi ekspor perdana LPD, juga menjadi ekspor kapal perang dengan tonase terbesar yang pernah dilakukan Negeri Tirai Bambu. Selain menawarkan ke Thailand, Cina diketahui juga telah menawarkan LPD Type 071 kepada Malaysia.
LPD Type 071 punya panjang 210 meter dan lebar 28 meter. LPD ini dilengkapi dengan dek kendaraan, dek pendaratan, dan hanggar. Type 071 dapat membawa kombinasi angkut marinir, kendaraan, kapal pendarat (LCU dan hovercraft) serta helikopter. Untuk menggeser pasukan, Type 071 dapat membawa kekuatan satu batalyon infanteri, setara 800 pasukan.
Karena juga mengemban peran sebagai kapal markas, LPD ini dibekali satu unit kanon AK-176 76 mm pada haluan dan empat unit kanon CIWS (Close In Weapon System) AK-630 kaliber 30 mm. Untuk perlindungam, Type 071 dilengkapi 4×18-tube Type 726-4 decoy/chaff launcher.
Sensor yang melekat pada Type 071 mencakup Type 360 (Seagull-S) air/surface search radar yang beroperasi di frekuensi E/F band, Type 364 G-band air search radar, dan Type 344 I-band fire control radar dan radar navigasi.
Dapur pacu LPD Type 071 mengusung gabungan diesel dan diesel terpadu (CODAD) yang propulsinya dikendalikan secara otomatis. Sistem propulsinya terdiri dari empat mesin diesel Shaanxi 16 PC2.6 V400. Setiap mesin dapat menghasilkan tenaga 35.197 kW, sementara untuk kecepatan maksimum 25 knots. Maksimum endurance berlayar Type 071 adalah 60 hari. Dengan kecepatan jelajah 18 knots, Type 071 dapat menjelajah sejauh 19.000 km.
Baca juga: HMAS Choules – Jadi LPD Terbesar di Belahan Asia Selatan
Keunggulan lain dari LPD ini adalah punya dek helikopter yang cukup luas, yaitu dapat menampung dua helikopter angkut berat, AL Cina dalam hal ini menggunakan SA-321 Super Frelon (Z-8). Namun secara keseluruhan, Type 071 dapat membawa empat unit Z-8, dengan dua unit dalam status tersimpan di hanggar. (Bayu Pamungkas)
Kalo gitu heli AW-101 yg cuma sebiji dijual saja ke thailand biar jadi penghuni kapal ini
Setuju Bo’s, Kita minta tuker dengan MH60 Sea Hawk atau Heli Panther marine
Mantap juga perlindungannya walau cuma CIWS
pas banget buat angkutan mudik..
Yang ini baru LPD sejati
Woi ada gosip benar gak ya
Bahwa sistem aegis dan rudal patrot gagal menghadang drone houti ,padahal itu patrot generasi baru pac3
Gue jadi miris ya……
Padahal selama ini rudal patrot selalu kecolongan melulu,mosok kecolongan berkali2 ha…ha….ha…
Dasar aegis sistem rongsok aka bobrok koh…koh….
Gitu as sok2 an mau nyerang iran,yg ada pangkalan as ditimteng serta kapalnya akan hancur semua,wong lawan pemberontak aja senjata as gak berkutik,gitu mau lawan iran.makanya bebek donal perintahkan batalkan serang iran didetik 5 menit sebelum nyerang,karna ……
1. Nato gak satu suara alias gak ada koalisi
2. Jika iran hancur maka pangkalan as ditimteng dan sekutunya akan hancur juga.
3. Ngeri woi dengan rudal iran
4. Rakyatnya satu komando dengan militernya
5. Dan as itu negara pengecut
6. Senjatanya cuman hebat dibrosur
7. Iran bukan negara lemah tapi kuat,karna as hanya berani nyerang negara lemah dan main keroyokan kok sendirian seperti sekarang mana berani as,karna nato gak mau bantu as makanya as cuman gertak doang.dll
Masih banyak tentang as tapi itu aja dulu ya….
Suka suka kau ngomong panjang lebar tohh juga tidak bakal didengar dan dibaca TNI maupun pemerintah. Sales sudah bersabda bahwa Rusia malah memilih kabur dari semua program TNI AL
mungkin dicurangin USA kali….aegis sistim dan patriotnya down grade entah berapa level dari punya USA atau israel.
Udah gitu mungkin yaman punya ahli hacking kode sistim radar dan missilenya USA yang disana didikan iran sehingga buta oleh drone 2 yaman (houthi/ansharullah ). Serta mungkin juga karena adanya penghianatan dari dalamnya di pangkalan2 itu.
who knows?
Indonesia enggak butuh yang segede gaban gitu. Indonesia hanya butuh yang panjangnya 155 meter saja yang di kawal oleh heavy fregar IVER Class dan light fregat REM Class serta KS Nagapasa Class
LPD seberat kapal induk (punya spanyol) seberat LHD (USA)…. tetapi daya muat heli cuman menang dikit dg LPD makassar. Dan kalah banyak dg kapal induk spanyol dan LHD.
kayaknya masih bagus LPD kita.
ngapain punya LPD sebesar ini tapi cuma punya 1.
mendingan punya LPD seperti kita tapi jumlahnya 6 kali lipat.
Betul banget bung wawan. Yg jelas LPD kita bukan kaleng2 walaupun gak segede LPD punya thailand ini yg katanya sejati……preeetttt sejati….hahaha
Sebentar lg ada yg ganti nickname buat ngetroll ane lg….hehehe
Emang ada yaa LPD kaleng2, kalo gak segede ini.? ……..kalo fansboy karbitan komennya gampang nyolot spt komen 2 nickname dibawahnya rudal. ….hehehe
Brntar lg ada yg ganti nick name buat ngetroll krn gak PeDe argumentasi….hehehe
Kaburrr ahhh..
Selisih ukuran dan bobot jauh lebih besar dari Makassar Class namun jika melihat daya angkutnya kok sepertinya selisihnya ngga signifikan?
Ehem,
Di bawah itu tuh ada orang yang nyebarin kebohongan ala rusia yang disebarkan oleh media Russian Today!
faktanya :
1. Arab Saudi belum punya AEGIS! Bahkan AEGIS Ashore baru Jepang yang minat.
2. Sistem AEGIS berhubungan dengan rudal SM-2, ESSM dll dan tidak berhubungan dengan rudal patriot.
3. Rudal patriot dimaksudkan untuk menahan serangan rudal balistik dan bukan drone kecil.
4. Sebenarnya S400 Rusia pun juga sama memblenya, tidak mampu mendeteksi dan menahan serangan drone, buktinya drone Israel mampu masuk Suriah dan menghajar sistem pertahanan udara Pantsir yang adalah buatan Rusia.
Kalo mengikuti pemberitaan, drone milik houthi yg menggempur kilang aramco, tergolong bukan drone kecil….tapi kira2 seukuran drone rajawali 720 yg sanggup terbang hingga 1000 an km dan kecepatannya pun juga tak pelan @TN bung
kak seto arti harfiah oseanograpi itu apa seh?….
pertanyaaan selanjutnya untuk apa tni beli kapal oseanografi?….
dan pertamini apa punya juga kapal oseanografi?….
mohon pencerahanya,!…
Drone yang menghajar pantsir suriah juga bukan drone kecil sebab seukuran bentang sayap 2 meter dan panjang 3 meter.
Kalo drone kecil itu yang dipakai untuk pasukan khusus itu lho.
Jadi S400 juga memble terhadap drone 3 meter.
kalau sampai jarak tempuh sejauh 1000 km an ..ya pasti seukuran drone CG4. yang mana bisa jadi kira kira panjang 9 meter lebar sayap 18 meter daya muat 350 kg. dibandingin drone israel yang disebut diatas boleh dikata 4 kali lipatnya. dan juga kalau dilihat dari dari video yang ditampilkan oleh houti tu drone nya emang mirip CH4 cuman punya sirip ekor vertikal disamping disirip ekor yang menyeron keats.
jadi ini drone udah sekelas Reaper MQ1
Loe kan tdk lihat pantsir trsebut hancur, karna yg loe lihat hanya vidio tanggung doang & loe sudh ditipu agato dgn pemberitaan dr vidio trsebut
😅😆
Jadi urusannya malah sama id @rudal yg memanaskan suasana nih
SAM dengan bobot >500 kg dan speed > mach 4 macam Patriot, SM2ER, THAAD, S300, S400, S500 dan Buk maupun radar pendukung dirancang untuk sasaran dengan medium to high altitude atau high speed. Rudal macam gitu letoy buat objek lambat tapi lincah seperti cruise missile maupun kamikaze yang beroperasi secara low level terrain karena rendahnya agility. Rudal bongsor seperti itu baru efektif dengan target minimum jarak dan ketinggian dikisaran 1,25-1,5 km sedangkan cruise missile maupun kamikaze drone rata-rata 500-600 meter. Yang ampuh buat sasaran begitu justru rudal kecil yang cenderung lebih lambat tapi akurat.
Biasanya taktik buat sasaran begitu dengan cluster terminal radar didukung NCW ataupun menggunakan rudal dengan modular seeker + complex guidance system contoh Iron Dome, Crotale dan Tor
Amrik untuk counter kamikaze drone ataupun rudal jelajah memang agak telat dibandingkan negara lain yang paling duluan mengimplementasikan adalah Soviet dengan Tor M1 tapi lucunya generasi selanjutnya yang diklaim lebih canggih, cepat dan akurat dibandingkan Tor seperti Osa, Tungushka dan Pantsir performanya malah lebih kacrut daripada Tor. Pantsir malah hobi seekernya ngadat sama seperti R77 yang gagal mengunci F16 Pakistan. Terlihat dengan operasi Israel dengan kamikaze drone yang dilengkapi passive seeker membuat Pantsir dan Buk sukses jadi korban
Nambah aja nih kalo untuk counter kamikaze drone dagangan ane jelas lebih mantul. Slim, lincah, agility tinggi, modular seeker + complex guidance system ala Tor dan tentunya seeker tidak hobi ngadat seperti Pantsyr
Norinco Skydragon 12
kapal ini cocok untuk dibuat lap terapung khusus mentri kelautan.
dan bisa sekalian cari harta karun,tingal dilengakpi saja alat alatnya,dengan postur besar dan mampu berlayar dikedangkalan sangat cocok untuk indonesia,termasuk rumah sakit terapung!…entah pendapat yang lainya termasuk yang low IQ?