Update Drone KamikazeKlik di Atas

Turki Borong 12 Unit C-130J Super Hercules ‘Bekas’ dari Inggris

(RAF)

Meski telah menjual armada pesawat angkut Lockheed Martin C-130J Super Hercules ke Bangladesh, Bahrain dan Angkatan Laut AS, namun sisa unit C-130J milik Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force) masih lumayan banyak, dan pada dasarnya secara bertahap akan dilego oleh Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Sebelum Pensiun Resmi 30 Juni, Tiga C-130J Super Hercules Inggris Akan Terbang Terakhir Pada 17 Juni 2023

Dari 14 unit sisa C-130J yang masih tersedia di Inggris, 12 unit di antaranya dikabarkan telah menemukan pembeli, yang mana aset setara satu skadron tersebut akan dikirim ke Angkatan Udara Turki – Turkish Air Force (TuAF).

Saat ini TuAF mengoperasikan varian lawas Hercules, terdiri dari C-130B (13 unit) dan C-130E (6 unit). Sementara armada pesawat angkut beratnya ditunjang 10 unit Airbus A400M, dengan enam unit lain dalam pemesanan.

(RAF)

Laporan tersebut muncul beberapa minggu setelah Lockheed Martin mengumumkan pensiunnya armada C-130J oleh Angkatan Udara Inggris pada bulan Maret 2023. Saat itu belum disebut identitas negara pembelinya, pasalnya negara pembeli belum mengizinkan pengungkapannya. Desas-desus kala itu menyebut Yunani mengajukan minat untuk membeli C-130J Inggris.

Namun, akhirnya Yunani mendatangkan Super Hercules bekas pakai Angkatan Udara Italia. Perdana Menteri Yunani telah memerintahkan pembelian enam C-130J Super Hercules bekas dari Italia, alasan akuisisi lantaran ketersediaan operasional yang sangat rendah dari armada C-130B/H Angkatan Udara Yunani saat ini.

‘Pelajaran’ dari Operasi di Sudan, Keputusan Inggris Pensiunkan C-130J Super Hercules Dianggap Keliru

Penjualan satu unit C-130J MK5 (disebut C5 dalam layanan Inggris) varian short bodies dan 13 unit C-130J-30 (C4) – varian long bodies, merupakan gelombang kedua Hercules eks RAF yang telah dijual Kementerian Pertahanan Ingggris selama beberapa tahun terakhir, dengan delapan pesawat C5 yang dipensiunkan pada tahun 2015 telah diakuisisi oleh Bangladesh (lima unit), Bahrain (dua unit ), dan Angkatan Laut AS (satu unit).

Varian Super Hercules yang dibeli Bangladesh adalah C-130J Mk5 yang merupakan short bodies. C-130J Mk5 punya panjang bodi 28,77 meter dan mampu terbang sejauh 5.078 km.

Meskipun armada C-130J/C-130J-30 Inggris telah bekerja keras selama bertahun-tahun dalam operasi di Afghanistan dan Irak, 14 pesawat terakhir yang menjadi subjek penjualan terakhir telah melalui upaya penggantian centre-wing box (CWB) yang terus berlanjut setelah pensiunnya diumumkan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi minat dalam penjualan kembali pesawat tersebut, serta nilai moneternya bagi Kementerian Pertahanan Inggris.

Lantaran dioperasikan oleh negara utama NATO, setiap C-130J Super Hercules milik RAF dapat dilengkapi fasilitas Inflight-refuelling probes untuk pengisian bahan bakar di udara. Umumnya armada C-130J Mk5 mulai diterima Inggris pada tahun 1999. Namun, pada unit yang diterima oleh Bangladesh, nampak Inflight-refuelling probes telah dilepas.

Kesiapan Operasional Parah, AU Yunani Putuskan ‘Segera’ Beli C-130J Super Hercules Bekas dari Italia

C-130J Mk5 ditenagai mesin turboprop buatan Inggris, yaitu empat RollsRoyce AE2100D3 dengan kekuatan 4.700 shp dan punya kecepatan jelajah 593 km per jam. Sebagai varian tercanggih dari keluarga Hercules, C-130J Mk5 sudah hadir dengan kokpit full digital dan dukungan night-vision goggles (NVG).

Pada tahun 2018, Inggris menyatakan menjual armada Super Hercules-nya, dimana Angkatan Udara Inggris akan lebih mengoptimalkan Airbus A400M Atlas yang punya payload lebih besar. Sejak awal rupanya Perancis tertarik dengan tawaran Inggris, utamanya untuk mendukung pergerakan pasukan di Afrika Utara, namun belakangan Perancis membatalkan rencana itu, setelah penawaran dari Inggris dikabarkan terlalu tinggi. (Gilang Perdana)

Tanpa Air Refueling Probe, Bangladesh Terima Unit Kelima (Terakhir) C-130J MK5 Super Hercules dari Inggris

4 Comments