Tuntas Misi di Laut Cina Selatan, Frigat AL Jerman F217 Bayern Kini Sandar di Singapura
|Setelah diberangkatkan dari Pelabuhan Wilhelmshaven, bagian utara Jerman pada 2 Agustus 2021, pemberitaan tentang frigat Angkatan Laut Jerman F217 Bayern (Brandenburg Class) serasa kurang terdengar. Hanya sayup-sayup bahwa frigat ini telah mencapai wilayah tujuannya di Pasifik, berlatih bersama dengan AL Jepang, sampai menyambangi Taiwan. Dan menjelan tutup tahun 2021, dimanakah posisi frigat Jerman tersebut? Masihkan berada di Asia Pasifik?
Baca juga: Jerman Telah Berangkatkan Frigat ke Laut Cina Selatan, Akan Sambangi Pelabuhan di Cina
Jawabannya ternyata F217 Bayern kini sedang berada di Lanal Changi. Dikutip dari straitstimes.com, sejak 20 Desember lalu, F217 Bayern sudah sandar di Lanal Changi untuk misi pemeliharaan serta istirahat untuk lebih dari 200 awaknya. Kabarnya F217 Bayern akan sandar menghabiskan tahun baru di Changi selama dua minggu, dan baru pada awal Januari akan bertolak menuju Vietnam, sebelum akhirnya berlayar pulang ke Jerman. Misi penugasan F217 Bayern memang dijadwalkan selama enam bulan. Dalam perspektif politik internasional, F217 Bayern menjadi kapal perang Jerman pertama yang berlayar ke Asia Pasifik sejak tahun 2002.
F217 Bayern membawa 232 personel. Yang unik dalam pelayarannya, frigat berbobot penuh 4.490 ton ini tidak melintasi Terusan Suez, melainkan akan mengitari Tanjung Harapan di Afrika Selatan, lantaran kapal perang ini juga akan ikut ambil bagian dalam misi anti-pembajakan di Afrika Timur.
Misi operasi F217 Bayern dijadwalkan selama enam bulan dan akan singgah di Singapura, Korea Selatan dan Australia. Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dalam pernyataannya menyebut, bahwa kami akan membela nilai-nilai dan kepentingan bersama dengan mitra serta sekutu. “Bagi mitra kami di Indo Pasifik, adalah kenyataan bahwa rute laut tidak lagi terbuka dan aman, dan klaim wilayah harus didasarkan pada hukum laut yang sah,” ujar Annegret Kramp.
F217 Bayern dibekali 32 pelucur VLS (Vertical launch system) MK41, dimana modul ini beriskan rudal hanud jarak sedang RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missile. Dan berada di antara meriam OTO Melara dan 32 peluncur VLS, terdapat RAM launchers atau RIM-116 Rolling Airframe Missile – yaitu berisikan 21 rudal hanud jarak pendek, model senjata ini berperan sebagai Close in weapon systems (CIWS). Kemudian beranjak ke bagian lambung kapal, terdapat dua quadruple, alias delapan peluncur rudal anti kapal Harpoon. (Bayu Pamungkas)
Kok gak mampir ke Indonedia min.? Katanya nih kapal mau ganti KTP…🤔😁
Mantap…sayang ga mampir ke tanjung priuk sekedar ngopi”