Torpedo MK48 Mod 7 – Andalan Kapal Selam AS dan Australia dalam Menghadapi Armada Laut Sang Naga
|Menyikapai potensi konflik dengan Cina maka akan terkait langsung dengan aspek kekuatan maritim, dan bagi Amerika Serikat dan sekutunya tak bisa mengesampingkan keunggulan sistem senjata pada kapal selam. Seperti pada 24 Februari lalu, Departemen Pertahanan AS telah memberikan dua kontrak untuk mendukung program Torpedo Kelas Berat – Heavyweight Torpedo MK 48 Mod 7.
Baca juga: AL Amerika Serikat Latihan Pengisian Torpedo ke Kapal Selam di Perairan Saipan
Torpedo MK48 Mod 7 adalah kaliber torpedo 533 mm (21 inchi), meski bukan arsenal baru bagi armada kapal selam nuklir AS, namun, MK48 Mod 7 sampai saat ini didapuk sebagai torpedo tercanggih yang menjadi andalan kapal selam AS.
Dikutip dari naval-technology.com (27/2/2023), Departemen Pertahanan AS memberikan kontrak pertama kepada Science Application International Corp. (SAIC). Perusahaan teknologi yang berbasis di Virginia ini diberikan kontrak US$102 juta untuk menggunakan opsi produksi, suku cadang, material pendukung produksi, dukungan teknik, dan perbaikan perangkat keras komponen untuk Torpedo MK48.
Kemudian kontrak kedua diberika kepada Lockheed Martin senilai US$16 juta untuk layanan teknik dan pemeliharaan torpedo MK 48 di Intermediate Maintenance Activity di Pearl Harbour Hawaii.
Torpedo MK48 Mod 7 adalah hasil dari Joint Development Programme dengan Angkatan Laut Australia (RAN) dan mencapai Kemampuan Operasional Awal pada tahun 2006. Peningkatan perangkat keras MK48 Mod 7 telah memungkinkan peningkatan perangkat lunak lebih lanjut ke MK 48 yang memberikan peningkatan kemampuan di medan perang. skenario yang paling menantang.
Dalam perincian kontrak yang diberikan kepada SAIC, Departmen Pertahanan AS menetapkan bahwa kontrak ini menggabungkan pembelian untuk mendukung Angkatan Laut AS (USN), Australia (RAN), dan Taiwan, di bawah program Foreign Military Sales (FMS).
Lockheed Martin mengklaim torpedo MK48 sebagai sistem senjata yang sangat modern yang mampu menghadapi armada AL Cina, yang disebut ‘besar namun menua’. Apa yang membuat torpedo MK48 Mod 7 efektif digunakan adalah kecanggihan sistem sonarnya.
Torpedo MK48 (Mark 48) Mod 7 mengandalkan pemandu dengan teknologi CBASS (common broadband advanced sonar system) yang menggunakan active/passive homing dengan hulu ledak 267 kg. Torpedo ini disokong mesin piston swashplate yang ditenagai bahan bakar Otto II, sebuah monopropelan yang terbakar untuk menggerakkan mesin. Daya dorong dihasilkan oleh rakitan propulsor. Torpedo MK48 Mod 7 dapat meluncur sejauh 38 km pada kecepatan 55 knots, atau sejauh 50 km kecepatan 40 knots.
Torpedo Mk48 Mod 7 dioptimalkan untuk perairan dalam dan pesisir serta memiliki kemampuan advanced counter-countermeasure. MK48 Mod 7 dengan desain modular dapat meningkatkan bandwidth sonar, memungkinkannya mengirim dan menerima ping melalui pita frekuensi yang lebih luas, memanfaatkan teknik pemrosesan sinyal broadband untuk meningkatkan efektivitas pencarian, akuisisi, dan serangan.
Baca juga: Inilah D-19, Drone Bawah Laut Andalan AL Perancis dengan Standar Kaliber Torpedo
Torpedp MK48 Mod 7 adalah rancangan Naval Surface Warfare Center, dari spesifikasi, MK48 Mod 7 punya panjang 5,8 meter dan diameter 533 mm. Berat keseluruhan torpedo mencapai 1.676 kg, dimana 293 kg adalah berat hulu ledak high explosive plus unused fuel. Torpedo MK48 dapat menyelam sampai kedalaman maksimum 800 meter.
Di selatan Indonesia, torpedo MK48 Mod 7 digunakan sebagai senjata andalan oleh AL Australia pada kapal selam Collins Class. (Bayu Pamungkas)