Tolak Tawaran AS, Bangladesh Akuisisi 8 Unit Helikopter Serang Rusia Mi-28NE “Night Hunter”
|Seolah tak gentar dengan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang ditakuti oleh beberapa negara. Ada kabar dari Bangladesh bahwa Angkatan Udara negara itu telah mendapatkan persetujuan untuk mengakuisisi delapan unit helikopter serang buatan Rusia, Mi-28NE “Night Hunter.”
Dikutip dari defseca.com (26/12/2021), disebutkan pengadaan helikopter serang terbaru tersebut dihasilkan lewat negosiasi langsung dengan Pemerintah Rusia lewat skema GTG (Government to Government) dengan biaya sekitar 4.100 crore. Menurut proposal, pembelian delapan helikopter dengan biaya 3.365 crore. Sementara sisa uang akan digunakan untuk pelatihan luar di negeri dan lokal, asuransi, pajak, komisi agen dan biaya lainnya untuk pengoperasian dan pemeliharaan helikopter serang tersebut.
Sebuah komite gabungan beranggotakan 12 orang telah dibentuk di bawah kepemimpinan seorang Wakil Marsekal Udara di markas Angkatan Udara sesuai dengan Kebijakan Pengadaan Angkatan Bersenjata untuk negosiasi langsung dengan pemerintah Rusia untuk pembelian helikopter. Anggota komite terdiri dari dua perwakilan dari Kantor Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan, Departemen Keuangan, Departemen Hubungan Ekonomi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Badan Pendapatan Nasional.
Dalam hal ini pembayaran akan dilakukan melalui LC (Letter of credit) atau melalui pengiriman uang di bawah Kedutaan Besar Bangladesh yang berlokasi di negara yang bersangkutan. Sebelumnya, Bangladesh juga mendapat tawaran dari Boeing untuk membeli helikopter serang AH-64E Apache Guardian, namun tawaran dari AS kemudian dikesampingkan, pasalnya ada sejumlah syarat dan perjanjian yang kelewat ketat, sehingga tidak dapat dipenuhi oleh Bangladesh.
Secara umum, Mi-28NE punya berat maksimum saat tinggal landas 12.100 kg dan berat payload 2.100 kg. Perlu dicatat, bobot lapisan proteksi Mi-28NE lebih dari 300 kg. Kecepatan maksimum helikopter ini 315 km per jam dan dapat terbang sampai ketinggian 5.600 meter. Bila mengandalkan tangki bahan bakar internal, jarak jelajah Mi-28NE bisa mencapai 425 km.
Baca juga: Gercep, Bangladesh Sepakat Akuisisi Lima Kapal Perang dari Inggris
Terlahir untuk siap berperang, “Night Hunter” menampilkan kemampuan bertahan yang tinggi, sebut saja jendela depan dan samping kokpit berlapis baja. Kabin Mi-28NE juga dilindungi oleh ceramic armor, dan menyesuaikan pasar, Mi-28NE mampu melakukan tugas tempur secara efektif di iklim panas, iklim pegunungan dan lembab, serta memberikan kemampuan mendarat di lokasi yang tidak beraspal di ketinggian hingga 4000 meter. Dan belajar dari laga peperangan di Suriah, Mi-28NE kini memiliki new exhaust infra-red suppression system dan pemisah partikel. (Gilang Perdana)
D test dulu sama ciws 30mm sebanyak 3ribu peluru kl kebal blh d lirik
Alutsista Rusia buat ngadepin OPM?
Pola pikir fan boy barat alay sangat jauh ketinggalan dibelakang.
Pemikiranmu msh kuno mbah gatol. Itu pemikiran primitif..😂
Kan sdh di SK kan pemerintah bahwa OPM itu bentuk GPK bukan Teroris ataupun Seperatis Pemberontak. Ranahnya pun Kepolisian. TNI hanya membackup.
Jadi setiap pengerahan peralatan perang TNI ke sana utk melumpuhkan GPK akan menjadi sorotan dunia dan jika ada korban akan di cap sebagai pelanggaran HAM. Walau itu peralatan dari negara manapun Sampai disini paham ya mbah.?😁
Knp pemerintah menetapkan itu sbg GPK dan bukan teroris atau seperatis pemberontak.? Itu berkaitan sejarah perjalanan Papua. Termasuk bercokolnya freeport disana yg notabene salah satu penambangan emas terbesar dunia. Pertanyaannya knp Freeport gak bisa 100% sahamnya dikuasai pemerintah (BUMN). Klo itu terjadi pastinya papua akan lepas dr Indonesia dan itu diungkapkan sendiri oleh bapak Presiden saat peresmian pabrik smelter di jawa timur.
Jadi GPK OPM-HAM-Freeport adalah tiga serangkai Issue yg gak bisa dilepaskan dr permasalahan Papua..
Ilmu mu memang blom nyampe kesana mbah, sama spt ilmunya AS utk buat rudal Hipersonik yg blom nyampe. Hanya bedanya klo AS selalu gagal maning, klo ente selalu gagal paham…😂😂
Yaa. Salaamm…🤣🤣😁
Wah Admin udah jualan kaos gambar Rafale nih, berarti info Indonesia udah ttd kontrak efektif Rafale udah terlaksana nih. Gak mungkin dong admin jualan kayak Gambar kalender yg bikin heboh se Indonesia medio 2012 yg lalu.
Gila saja menggunakan Heli atau peralatan tempur untuk memerangi OPM, mereka itu bukan milisi seperti halnya ISIS atau yang lain, yang menduduki wilayah dan mempertahankanya… OPM ini selalu bergerak melabur dengan penduduk memanfaatkan hutan dan kontur pegunungan papua untuk melakukan gangguan…
Mereka tidak berusaha menguasai secara permanen dan memperluas wilayah, target mereka mendapatkan perhatian, bukan mendapatkan kemenangan dalam pertempuran… karena itu penggunakan peralatan tempur seperti heli tempur jelas kebodohan
Target OPM itu hanya mendapat perhatian internasional, mengganggu kondisi kenyamanan dan keamanan, dan memancing penggunakan militer skala penuh untuk kemudian dijadikan alasan HAM, operandi seperti ini sangat mudah ditebak siapa dibalik semua ini… spionase rumit dan berbelit penuh jebakan ini bukan hal baru
Hhhhhhhhhh, dikira gampang pake alutsista Rusia buat ngadepin OPM??? Kalo bisa udah dari dulu itu Mi Mil-35 maju di Papua, BM-21 Grad sama Vampire maju di Papua. Nyatanya gak semudah itu ferguso.
Btw alutsista buatan Russia paling bagus itu versi yg kalau dipake sendiri
Terjangkau tanpa birokrasi ribet tapi sparepartnya mahal itulah taktik marketing ruski
Birokrasi bulet di kongres banyak persyaratan itu As
Terjangkau tapi Sandera politik harus setuju klaim2 dan kebijakan dalam dan luar negeri partai kiminis apalagi masalah Taiwan itu chipeng.
Pembelian alutsista 60%nya adalah politik
Bung KARNO akan sedih liat “NYALI” nya bangsa kita……selalu di ” KERDILKAN”
Di dubai AIRSHOW……
https://youtu.be/eBs7n2JdgbY
Indonesia takut caatsa karena emang kerjasama yang menyangkut Amrik itu cukup besar dan bisa berakibat serius kalau misal kejadian (karena emang caatsa ngga menyangkut produk senjata doang, yang lainnya juga bisa kena), jadi ya gitu deh untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak
Kalo Indonesia ke na CAATSA lalu masih terus nekat yg ada ekonomi diembargo atau politik diusik2. Indonesia bisa kena 3 langkah mati. Apalagi Indonesia hutangnya banyak. Salah satu langkahnya memainkan mata uang Indonesia bisa banyak yg miskin mendadak