TNI AL Likuidasi Satuan Kapal Patroli (Satrol) dari Komando Armada ke Unsur Lantamal
Seiring kebutuhan organisasi, TNI AL diwartakan akan melakukan program likuidasi pada Satuan Kapal Patroli (Satrol) di Komando Armada Barat (Koarmabar) dan Komando Armada Timur (Koarmatim). Unsur Satrol yang dikenali dengan nomer pada lambung 8xx akan dialihtugaskan kepada unsur Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal), yang di seluruh Indonesia berjumlah 14 Lantamal.
Baca juga: KRI Kurau 856, Meluncur Keluarga Baru Kapal Patroli PC-40 Satrol TNI AL
Dengan likuidasi Satrol di Koarmabar dan Koarmatim, maka selanjutnya elemen kekuatan Satrol akan didistribusukan ke 14 Lantamal, begitu juga dengan jalur komando Satrol akan dibawah kendali Lantamal. Kabar mengenai rencana likuidasi Satrol TNI AL pertama kali diberitakan oleh Janes.com (15/1/2018).
Dengan migrasi Satrol dari Satuan Armada ke Lantamal, maka peran Satrol menjadi elemen penguatan dan perpanjangan tangan di setiap Lantamal, selain hadirnya unsur KAL (Kapal Angkatan Laut). Bila sebelumnya pada setiap Lantamal ada Satuan Keamanan Laut (Satkamla) yang dipimpin perwira berpangkat Letnan Kolonel, maka nanti di setiap Lantamal, Satkamla diubah menjadi Satrol yang dipimpin perwira dengan pangkat kolonel.
Dari sumber Indomiliter.com disebutkan, meski ada likuidasi, identitas yang melekat pada kapal Satrol tidak berubah, kapal-kapal Satrol tidak dimutasikan (downgrade) menjadi KAL, pun nomer lambung kapal masih dengan 8xx, yang artinya kapal-kapal Satrol masih menyandang status sebagai “KRI.”
Pada kasus yang berbeda di tahun 2015, tiga kapal perang Satrol menjalani mutasi menjadi KAL, yakni KRI Boa 807, KRI Viper 820, dan KRI Tarihu 829. Dengan ubah status ini, lingkup operasi ketiga kapal hanya akan dibatasi pada pengamanan di sekitar pangkalan angkatan laut, dalam hal ini dipercayakan untuk Lantamal I Belawan, Sumatera Utara.
Baca juga: Tiga Kapal Perang TNI AL Jalani “Mutasi”
Dengan perkembabangan belakangan ini, ‘irisan’ antara kemampuan kapal perang Satrol dan KAL kian melebar, lantaran ada beberapa KAL keluaran baru yang justru punya kinerja dan persenjataan lebih baik dari kapal perang Satrol. Seperti pada kapal Satrol PC-36/P-40 buatan Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL. Kapal yang dibangun dari material fiberglass ini hanya dipersenjatai kanon tua Oerlikon 20mm/70 Mk4 (manual) dan dua pucuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm. Sementara generasi KAL terbaru, seperti PC-28 sudah ada yang dilengkapi senjata utama dengan RCWS (Remote Control Weapon System). (Haryo Adjie)
Related Posts
-
Dengan Terbang Non Stop dari Perancis, India Terima Batch Ketiga Jet Tempur Rafale
21 Comments | Jan 28, 2021 -
Parlemen Denmark Beri ‘Lampu Hijau’, Frigat Iver Huitfeldt Class Siap Bertolak ke Selat Hormuz
29 Comments | Jun 17, 2020 -
GShG-7.62 “Minigun” – Senjata Laras Putar Andalan Rusia untuk Hancurkan USV Kamikaze
No Comments | Jun 11, 2024 -
Saab Tuntaskan Pengiriman Kapal Pengumpul Intelijen Terbaru untuk AL Swedia, HSwMS Artemis
1 Comment | Apr 29, 2023
@bri
pkr mau dibilang corvette ato destroyer no problem atuh. suka2 tni al standar tonase camrik masuk bgt jg dgn nato
standar amrik (dipake aussie, jepang dn korea)
0-2000 ton light destroyer escort
2000-4000 ton destroyer escort
4000-6000 ton small destroyer atawa figate
6000-6000 ton light destroyer
8000-10000 ton destroyer
0000-12000 ton heavy destroyer
12000 ton keatasa cruiser
standar nato (dipake jg oleh china)
0-1000 ton light corvette
1000-3000 ton corvette atawa light figate
3000-5000 ton frigate
5000-7000 ton heavy frigate atawa light destroyer
7000-9000 ton destroyer
9000-11000 ton heavy destroyer
11000 ton keatas criuser
utk program real frigate krn semua kontestan kecuali grigorovich class menawarkan platform kaprang diatas 5000 tonj msh wajar dianggap sbg destroyer
Bung @ayamjago emang target kita berapa KCR-40 & KCR-60 sih ? terus katanya kita mau pake CMS Eropa apa senjatanya ikut diganti atau tetep ? NG-18 CIWS sama C-705 anti-ship missile
kcr60 16 unit & kcr40 24 unit. rudal anti kapal msh c705 & ciws tetap ak630m. cms selain dari cina tentunya jg cms mandhala. cms yg jg dilirik utk dipakai cms bikinan hanwa
jumlah seluruh kapal patroli TNI AL ada berpa ya.??
Kutunggu KRI 8xx sampai jadi bernomor KRI 898.
Mengapa ditunggu jadi nomor lambung KRInya jadi KRI 898 ?
Sebabnya begini :
Ada 14 lantamal.
Setiap lantamal dalam setiap operasi harus ada 2 unit KRI 8xx, di mana 1 unit berlayar ke kiri dan 1 unit berlayar ke kanan.
2 unit operasional
2 unit siaga di pangkalan utama (lantamal)
2 unit pemeliharaan berkala
1 unit cadangan kalau ada yang rusak berat.
2 + 2 + 2 + 1 = 7
7 unit untuk setiap lantamal dan ada 14 lantamal.
7 x 14 = 98
Jadi jumlah maksimum KRI 8xx adalah 898.
@admin atau@ ayam jago ,apakah ada kabar terbaru tentang pembelian real frigate tni al?
Kayak waktu itu pkr pernah dibilang destroyer juga hanya karena ada kata “perusak” padahal pkr kita itu frigat ringan,begitu juga ini,mungkin yang dimaksud panglima itu real frigate seperti kapal kelas ivan,tapi biar dipahami masyarakat awam biar gk ambigu sam pkr dibilang destroyer. Padahal real frigate.
Setahu saya yang jadi kal :
Kelas Boa/Welang, Kelas Viper/Piton, Kelas Tarihu/Akura, Kelas Sibarau
Kelas Badau, Kelas Kobra, Kelas Kelabang
kelas fast attak craft semua.
Bung @ayamjago itu di CNN kemaren ada bilang 2 fregat PKR sama 2 destroyer. Itu beneran kita mau akuisisi destroyer 150m atau fregat berat berkemampuan kayak destroyer
Sepertinya sih real frigate kayak kelas ivan hurlefeidht,itu hanya masalah penyebutan nama saja,tapi kemampuan sama sekali gk kalah sama destroyer,panglima tni al pakai nama destroyer karena mungkin nama frigat udh melekat pada pkr,padahal pkr itu sendiri bukan frigat murni,hanya masalah istilah untuk orang awam.
Bung @bri Iver Huitfeldt Class ya maksudnya ? emang mantep itu fregat senjatanya 32 VL buat SM-2, 24 ESSM sama 8 – 16 Tomahawk. Buat kita paling dimodifikasi jadinya 32 VL ESSM, 1 launcher buat RIM-116 sama 8 – 16 NSM long range cruise missile. Tapi mantep tuh sekalipun lebih suka Absalon Class sih lebih ekonomis, multifungsi selain jadi heavy frigate juga buat support vessel, pernah liat di youtube di bisa dilandasin 2 helikopter berat, ngangkut tank Leopard 2 sama 200 infantri tapi antara 2 itu majulah sekalian tambah trus PKR 10514 berikut senjata2nya. Jadi monster kita lama2
bung @bri emang sih kalau kita liat Absalon Class spec senjatanya dibawah. 36 VL ESSM sama 8 Tomahawk atau NSM kalau buat kita. Tapi keren dia bisa bawa 2 heli berat sama angkut maksimum 7 Leopard
Kata Panglima TNI AL, Indonesia rencana mau beli 2 kapal destroyer.
Kapal apakah itu ??