TNI AL dan Angkatan Laut Rusia Kerja sama Penyelamatan Darurat Kapal Selam, Inilah Aset SAR Kapal Selam Armada Pasifik Rusia
|Berlangsung di Central Naval Museum, St. Petersburg, pada 19 Desember 2024, TNI AL dan Angkatan Laut Rusia menggelar 3rd Navy To Navy Talks (NTNT). Salah satu poin dari pertempuan tersebut adalah disepakatinya perjanjian kerja sama mengenai penyelamatan darurat untuk kecelakaan kapal selam (agreement on cooperation in emergency SAR for submarine accident and crews).
Baca juga: SRV-F Mk.3, Kapal Selam Penyelamat yang Dinanti Korps Hiu Kencana Telah Resmi Diorder
Kesepakatan di atas menarik untuk dicermati, khususnya belum lama salah satu kapal selam dari Armada Pasifik Rusia, yakni Ufa B-588 – Improved Kilo class, melakukan lawatan ke Surabaya dalam kaitan latihan bersama (latma) “Orruda 2024.”
Misi penyelamatan darurat untuk kecelakaan kapal selam pun sudah lazim dihelat oleh TNI AL dengan negara asing, namun dengan platform kapal selam TNI AL yang berstandar NATO, bisa menjadi tantangan tersendiri dalam kerja sama dengan Rusia.
Belum lagi dalam aspek TNI AL, sampai saat ini baru dalam tahap akuisisi wahana kapal penyelamat kapal selam, berikut pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) yang tengah dijalankan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Yang artinya Indonesia secara de facto belum siap secara penuh untuk operasi penyelamatan darurat untuk kecelakaan kapal selam.
Dalam perspektif Angkatan Laut Rusia, khususnya Armada Pasifik yang bermarkas di Vladivostok, saat ini memiliki aset dan team penyelamatan kapal selam yang terbilang lengkap. Meski kalah canggih dari yang dimiliki Amerika Serikat, namun aset penyelamatan kapal selam di Armada Pasifik Rusia layak diperhitungkan, dan mereka akan dikerahkan bila terjadi kedaruratan bila terjadi insiden kapal selam Rusia yang berlayar di Indo Pasifik.
1. Kapal Penyelamat Igor Belousov Class (Project 21300)
Kapal ini adalah salah satu kapal penyelamat kapal selam modern Angkatan Laut Rusia. Kapal ini dilengkapi dengan sistem penyelaman saturasi, mini-submersible DSRV Bester-1 untuk evakuasi awak kapal selam yang berada di kedalaman hingga 720 meter, serta peralatan robot bawah air untuk eksplorasi dan operasi penyelamatan.
2. Kapal Penyelamat Alagez Class (Project 537)
Kapal ini lebih tua dibanding Igor Belousov, tetapi masih digunakan untuk misi penyelamatan. Kapal ini dapat mendukung operasi penyelamatan dasar laut dengan robot bawah air dan peralatan dekompresi.
3. Deep-Submergence Rescue Vehicle (DSRV) Priz (Project 1855)
Mini-submersible seperti Priz (Project1855) digunakan untuk menyelamatkan kru kapal selam dari kedalaman. Priz dapat diangkut oleh kapal penyelamat atau digunakan secara independen.
Priz dapat menyelam sampai kedalaman 1.000 meter. Kapal selam ini dirancang untuk beroperasi di kedalaman yang cukup ekstrem dengan kemampuan untuk menempel pada kapal selam lain guna menyelamatkan awaknya.
Priz memiliki kapasitas untuk membawa hingga 20 orang (termasuk awak dan korban yang diselamatkan) dan dilengkapi dengan manipulator serta sistem docking untuk menyelamatkan awak kapal selam.
4. Robot Bawah Laut
Dilengkapi dengan remote-operated vehicles (ROV) untuk membantu survei bawah air, deteksi, dan operasi evakuasi.
5. Tim Penyelam Khusus
Armada Pasifik memiliki penyelam yang terlatih untuk operasi penyelamatan kapal selam di perairan dalam.
Kapal penyelamat kapal selam Rusia secara teknis dapat digunakan untuk SAR (Search and Rescue) pada kapal selam berstandar Barat atau NATO, tetapi hal ini bergantung pada sejumlah faktor teknis, standar operasional, dan kerjasama internasional.
Rusia adalah anggota International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO), sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelamatan kapal selam internasional. Sebagai bagian dari ISMERLO, Rusia memiliki akses ke informasi tentang operasi SAR kapal selam NATO dan sebaliknya. (Gilang Perdana)
Masih Diselimuti Misteri, Musibah Kapal Selam ‘Kursk’ 24 Tahun Lalu
Yakin mau belajar dari negara yg gak bisa menyelamatkan kapal selam mereka seperti Kursk??
Rusia emang baik hati ya guys. Beda kalau ngajak kerjasama Trump, paling2 tanya duluan, “Wani piro”?
Kedua negara punya pengalaman pada insiden kapal selam, semoga bisa saling belajar dan bertukar ilmu dan pengalaman masing-masing