Tingkatkan Serangan Rudal Jelajah, Angkatan Udara Rusia Terima Tiga Unit Sukhoi Su-57 dengan Peluncur AKU-58U
|Di tengah manuver aerobatik Sukhoi Su-57E yang memukau di Zhuhai Airshow 2024, ada kabar bahwa Angkatan Udara Rusia telah menerima tambahan tiga unit jet tempur steatlh Su-57. Penambahan ini menjadikan jumlah total Su-57 yang dioperasikan Angkatan Udara Rusia mencapai 30 unit pada Januari 2025.
Baca juga: Zhuhai Airshow 2024 – Dampingi Performa Udara Sukhoi Su-57, Rusia Pamerkan Mesin AL-51F1
Seperti dikutip Defence Blog (11/11/2024), pengiriman ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rusia untuk meningkatkan kemampuan udaranya di tengah tantangan pertahanan yang sedang berlangsung. Wakil Perdana Menteri Denis Manturov sebelumnya menyatakan, “Pada akhir tahun ini, sejumlah Su-57 dan Su-35S akan dikirimkan. Pesawat-pesawat tersebut berada pada berbagai tahap produksi dan pengujian.” Hal ini menunjukkan laju produksi yang stabil dan dorongan untuk memastikan bahwa pesawat tempur Su-57 dan Su-35S memperkuat kemampuan Angkatan Udara Rusia,
Jet tempur Su-57 yang baru saja dikirim telah dilengkapi peluncur (launcher) AKU-58U pada tiang (pylon) eksternal, yang secara signifikan memperluas kapasitas pesawat ini untuk meluncurkan berbagai jenis amunisi udara-ke-permukaan. Ini termasuk rudal jelajah seperti seri Kh-59, yang tidak dirancang untuk dilepaskan dari ruang senjata internal (internal weapon bay). Keberadaan rudal jelajah Kh-59 pada pylon di bawah sayap sebelumnya telah diamati selama uji terbang Su-57.

Meskipun adopsi amunisi (rudal dan bom pintar) eksternal dapat meningkatkan fleksibilitas taktis Su-57, namun amunisi pada posisi eksternal juga memiliki implikasi untuk profil siluman pesawat. Memanfaatkan senjata pada tiang eksternal, seperti rudal jelajah Kh-59, dapat mengurangi faktor observabilitas yang merupakan inti dari kemampuan stealth Su-57.
Kompromi antara fleksibilitas persenjataan dan siluman menyoroti fleksibilitas operasional yang bersedia diseimbangkan oleh pasukan Rusia dalam strategi pertahanan mereka saat ini.

AKU-58U adalah peluncur rudal yang digunakan oleh pesawat tempur Rusia dan negara-negara yang menggunakan sistem persenjataan buatan Rusia. Peluncur ini dirancang untuk membawa dan meluncurkan berbagai jenis rudal udara-ke-permukaan (air-to-surface missiles) yang biasa digunakan untuk menyerang target darat atau laut.
Beberapa jenis rudal yang dapat diluncurkan oleh AKU-58U, seperti Kh-29, Kh-31, Kh-58 dan Kh-59. AKU-58U merupakan peluncur yang serbaguna dan mampu menangani berbagai rudal presisi buatan Rusia yang dilengkapi sistem pemandu berbeda-beda, termasuk elektro-optik, inframerah, dan pencari radar.
‘Lepas’ Kemampuan Stealth, Sukhoi Su-57 Felon Terlihat Gotong Rudal Jelajah Kh-59M2A
Peluncur AKU-58U mulai digunakan sejak pertengahan 1980-an oleh Angkatan Udara Uni Soviet. AKU-58U dirancang oleh Vympel NPO, yang sekarang dikenal sebagai Tactical Missiles Corporation (KTRV). Vympel NPO adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem peluncuran dan rudal untuk pesawat militer Soviet dan kemudian Rusia. AKU-58U dirancang untuk pesawat tempur Soviet dan Rusia seperti Su-24, Su-27, Su-30, Su-34, Su-35 dan varian MiG. (Gilang Perdana)
Pertama Kali Terlihat, Side Weapon Bay Sukhoi Su-57 Felon dalam Posisi Terbuka
Terlepas dari terlihat banyaknya paku keling di airframe pesawat su-57 felon pada pemeran pertahanan di china yang kabarnya merupakan pesawat prototype yang di peragakan di china ditambah penambahan pod ekternal yang jelas mengurangi kemampuan stealth secara signifikan pada pesawat tersebut membuat sebagaian pengamat mempertanyakan apakah pesawat su-57 felon masih termasuk ke dalam kelompok pesawat generasi ke 5