Tingkatkan Kemampuan ‘Serangan Balik’, Jepang Putuskan Lengkapi Kapal Selam dengan Vertical Launching System

Tak ada yang meragukan kemampuan Jepang dalam memproduksi kapal selam diesel listrik. Namun, ada yang dirasa ‘kurang’ dari kapal selam Jepang itu sendiri, terlebih dalam konteks menghadapi ancaman dari Cina dan Korea Utara. Yang mana kapal selam Jepang saat ini tidak punya kemampuan meluncurkan rudal balistik atau rudal jelajah secara vertikal – vertical launching system (VLS).

Baca juga: Serba Rahasia, Korea Selatan untuk Pertama Kali Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam

Sementara Korea Selatan, yang juga menghadapi lawan yang sama, sudah mengoperasikan kapal selam diesel dengan kemampuan VLS. Dikutip dari mainichi.jp (13/12/2022), disebutkan Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memiliki kapal selam yang dilengkapi dengan peluncur vertikal (VLS) dan mampu meluncurkan rudal jarak jauh dari bawah air.

Untuk mewujudkan kapal selam tersebut, maka akan ditentukan dalam tiga dokumen terkait keamanan, termasuk Rencana Pembangunan Pertahanan, yang akan segera disetujui oleh Kabinet. Pemerintah dengan jelas menyatakan dalam tiga dokumen keamanan bahwa mereka harus memiliki “kemampuan serangan balik” (kemampuan menyerang pangkalan musuh) untuk menghancurkan lokasi peluncuran rudal negara lain.

Sulit bagi negara lain untuk memahami lokasi kapal selam yang tersembunyi di laut. Dalam keadaan darurat, kapal selam jenis ini memiliki kemampuan untuk melakukan serangan balik dari laut dan akan meningkatkan efek deteren di kawasan.

Rudal yang dijagokan kelak diluncurkan secara VLS dari kapal selam adalah versi upgrade dari rudal permukaan ke permukaan Type 12 yang diproduksi di dalam negeri oleh Mitsubishi Heavy Industries. Type 12 beratnya mencapai 700 kg dan punya jangkauan lebih dari 1.000 km. Rudal lain yang kemungkinan dapat diluncurkan dari kapal selam adalah Tomahawk yang dibeli dari Amerika Serikat.

Persisnya, ada dua cara untuk meluncurkan rudal jarak jauh dari kapal selam, yaitu menggunakan peluncur torpedo, yang artinya menembak (pada fase awal) secara horizontal, dan menggunakan VLS yang diluncurkan dari atas lambung kapal selam. Meski akan menambah dimensi, tetapi VLS dapat meluncurkan lebih banyak rudal. Oleh karena itu, metode VLS akan diadopsi oleh Jepang.

Lantaran akan melibatkan perangkat berskala besar, maka sedang dipertimbangkan untuk memasukkan konstruksi baru, atau artinya pembangunan jenis kapal selam baru.

SM 39 yang diluncurkan dari kapal selam

Mengenai peluncuran rudal jarak jauh dari laut, Menteri Pertahanan Seiichi Hamada mengatakan kepada Komite Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat Jepang pada 8 Desember lalu “Kapal selam memiliki tingkat siluman yang tinggi. Fitur ini dapat digunakan untuk memaksa lawan mengambil lebih banyak tanggapan yang kompleks.”

Untuk urusan menghadirkan kapal selam diesel listrik dengan peluncur VLS, maka Korea Selatan sudah lebih dulu. Dosan Ahn Changho (SS 083), unit perdana dari sembilan kapal selam kelas KSS-III, punya kemampuan meluncurkan rudal balistik – submarine-launched ballistic missiles (SLBM), menjadikan Korea Selatan mampu melakukan serangan balik secara efektif bila terjadi eskalasi peperangan dengan Korea Utara.

Baca juga: AL Korea Selatan Resmikan Dosan Ahn Changho, Kapal Selam Diesel Listrik dengan Kemampuan Meluncurkan Rudal Balistik

Dosan Ahn Changho Class sebagai kapal selam diesel listrik sudah dilengkapi peluncur rudal balistik VLS (Vertical Launching System), persisnya ada enam tabung peluncur yang dapat dimuati rudal jelajah maupun rudal balistik. Senjata lainnya adalah enam tabung peluncur torpedo kaliber 533 mm pada bagian depan. (Bayu Pamungkas)

9 Comments