Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tikung ‘Geng’ AUKUS, Perancis Raih Kesepakatan dengan Yunani untuk Pasok Tiga Unit Frigat Belharra Class

Perancis dan Naval Group saat ini mungkin masih memendam rasa ‘sakit hati’ akibat pembatalan kontrak sepihak dari Australia, yaitu terkait kontrak senilai Aus$90 miliar untuk 12 unit kapal selam diesel listrik Attack Class. Namun, rupanya ada pelipur lara datang dari Yunani, dimana Pemerintah Yunani telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group untuk program pengadaan frigat masa depan Negeri Para Dewa.

Baca juga: Kisruh Pembatalan Kontrak Pengadaan Kapal Selam, Perancis Akan Kirim ‘Tagihan’ Ganti Rugi Kepada Australia

Dikutip dari siaran persn Naval Group (28/4/2021), disebutkan Nikólaos Panayotópoulos, Menteri Pertahanan Yunani, Pierre Eric Pommellet CEO Naval Group dan Eric Béranger CEO MBDA, telah menandatangani MoU pada 28 September untuk membuka negosiasi untuk pasokan tiga unit frigat FDI (Frégate de défense et d’intervention) HN (Hellenic Navy) – Belharra Class, berikut peralatan pendukung bagi Angkatan Laut Yunani dengan opsi untuk satu frigat tambahan.

Frigat Belharra Class akan dibangun di galangan kapal Lorient Naval Group, di mana yang kedua dalam seri ini baru saja memasuki produksi. Naval Group menyebut Belharra Class sebagai first-class frigate yang menggabungkan teknologi terbaik dari Naval Group, Thales dan MBDA. Dalam kesepahaman ini, MBDA nantinya akan memasok rudal hanud Aster 30 B1 dan rudal anti kapal Exocet MM40 Block 3c.

Yunani akan menjadi pelanggan kedua untuk frigat multi-mission ini, sehingga jumlah total unit yang diproduksi dari lima unit untuk Angkatan Laut Prancis menjadi delapan unit, ditambah satu sebagai opsi tambahan.

Belharra Class akan ditawarkan dalam konfigurasi yang sudah diusulkan dalam shortlist. Secara singkat, frigat dengan bobot 4.500 ton tersebut dilengkapi dengan radar terbaik, salah satunya dengan radar Thales Sea Fire AESA dan dengan sonar yang dipasang di lambung Kingklip Mk.2 dan sonar kedalaman variabel CAPTAS 4C, keduanya juga dipasok oleh Thales. Frigat Belharra Class akan dipersenjatai dengan 32 cell Sylver A50 untuk ruda Aster 30 SAM, RAM CIWS, delapan rudal anti kapal Exocet MM40 Block 3c, dua peluncur triple tube untuk torpedo MU90, satu meriam 76 mm, dua kanon kaliber 30 mm yang dikendalikan secara remote.

Rencana pembangunan yang diusulkan oleh Naval Group adalah tiga unit frigat yang akan dibangun di Perancis dengan pengiriman dua yang pertama pada tahun 2025 dan yang ketiga pada tahun 2026. Satu tetap dalam opsi dan dapat dibangun oleh galangan kapal Yunani.

Tapi perlu dicatat, seremoni di atas baru MoU awal untuk proses negosiasi lanjutan, sehingga belum mencapai tahapan kontrak efektif.

Yunani dan Perancis diketahui punya hubungan dekat dalam bidang pertahanan, tak sedikit alutsista yang dipakai Yunani adalah produksi Perancis. Sebut saja Yunani adalah pengguna jet tempur Mirage-2000 dan Rafale. Untuk memuluskan penjualan, Paris telah mengucurkan pinjaman lunak kepada Athena, disisi lain Yunani juga membutuhkan alutsista canggih dari Perancis, terutama untuk menghadapi potensi konflik dengan Turki.

Baca juga: Setelah Sukses dengan Indonesia, Babcock Kini Tawarkan Frigat Arrowhead 140 ke Yunani

Pukulan Bagi Gang AUKUS
Secara tidak langsung, MoU frigat Belharra Class yang diraih Perancis merupakan ‘pukulan’ bagi dua negara anggota AUKUS, dimana dalam program frigat masa depan Yunani, turut diramaikan oleh penawaran dari Babcock Inggris yang menjagokan frigat Arrowhead 140 dan Lockheed Martin dari AS yang menawarkan desain COMBATSS-21. Meski sebenarnya masih ada kontestan lain, seperti Italia (Fincantieri) dan Belanda (Damen). (Gilang Perdana)

11 Comments