Tiga F-35A Tiba (Lagi) di Australia, Sudah 44 Unit F-35 Mendarat di Negeri Kanguru
|
Guna melengkapi 72 unit armada F-35A Lightning II, Angkatan Udara Australia (RAAF) secara bertahap terus menerima batch F-35A dari Lockheed Martin. Setelah tiga unit F-35A tiba di Australia pada 11 Februari lalu, kini AU Australia kembali kedatangan batch terakhir untuk paket tahun 2021, yaitu tiga unit F-35A telah tiba di Pangkalan Udara Williamtown, dekat Sydney pada 18 November 2021.
Baca juga: Tiga F-35A Tiba (Lagi) di Australia, Sudah 33 Unit F-35 Mendarat di Negeri Kanguru
Dengan kedatangan tiga unit F-35A Lightning II, maka kini sudah 44 unit F-35A yang diterima Australia. Dikutip dari Janes.com (23/11/2021), ketiga F-35A yang terakhir tiba ditempatkan di Skadron No 77 setelah menyelesaikan perjalanan ferry flight dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Amerika Serikat sebagai bagian dari ‘Exercise Lightning Ferry 21-4’. Untuk misi memboyong lintas samudera Pasifik ini, Angkatan Udara Australia mengerahkan dua unit pesawat tanker dan sebuah pesawat angkut berat.
Sebelum menjalankan ferry flight, jet tempur anyar tersebut mengambil bagian dalam kegiatan uji operasional, yang dikenal sebagai Latihan Lightning Spear 21 di Lanud Eglin (1 – 5 November 2021), yang bertujuan untuk memverifikasi integrasi senjata. Skadron No 77 mulai dikonversi untuk mengoperasikan F-35A pada awal 2021, setelah penarikan operasional Boeing F/A-18A/B Hornet pada Desember 2020. Sebagian besar F-35A RAAF beroperasi di Skadron No 3 dan 2OCU di Lanud Williamtown.
Sepanjang tahun 2021, RAAF akan menerima kedatangan 15 unit F-35A, kemudian pada tahun 2022 dikirim 15 unit dan 9 unit terakhir akan dikirim pada tahun 2023. Total F-35A yang dipesan Australia adalah 72 unit yang didatangkan di bawah Project Air 6000 Phase 2A/2B.
Baca juga: F-35A Tuntaskan Sertifikasi Desain dalam Misi Pelepasan Bom Nuklir
Pemerintah Australia menargetkan tingkat kesiapan tempur optimal F-35A akan dicapai pada 2022-2023. Batch perdana pengiriman F-35A ke Australia dilakukan pada 10 Desember 2018, dimana pengiriman perdana terdiri dari dua unit F-35A. (Gilang Perdana)
Curiga ada agen asing yg maen agar Indonesia gak jadi beli2 pswt tempur baru apapun mereknya
Bung@kodok
Ya gpp lah dpt F-16, yg penting asal jng pesawat buatan China yg salesnya sering ngumpul di Starbuck cafe utk bersepakat membuat maklumat bualan dng thema ” Seeker Ngadat “…..🤣🤣🤣
Ya. Salaamm.😂😂😂
Good. Tiap dengar kata F-35, sekte ruskysi’ah wal haluniah selalu ketar-ketir dibuatnya. Ini namanya modernisasi alutsista. Jangan ngikutin saran kaum halu, modernisasi alutsista malah nyaranin beli pesawat tua upgrade abal-abal ex soviet.
Australia dikasih f35 sedangkan kita hanya di tawari f16 dr AS….mau beli dr rusia di ancam sanksi….AS emang STROOONGGGG…..sampai disini abg2 FB as faham kan maksudnya🤣🤣🤣😂😱😀😃😆
@Brahmos
Betul bung, jangan lupa kita juga harus tambah pesanan FREMM 50 unit full armament, Gowind 70 unit, Scorpene versi SSBN cukup 30 unit, A-400 Atlas tambah 118 unit plus segera jajaki pakta pertahanan dengan Nauru-Gambia-Israel-Madagaskar-Palestina-Indonesia (NGIMPI) untuk mengganyang si bebek peking junjungan mbah bowo. Insyaallah dengan sikon seperti itu, jangankan si peking bahkan TNI Saturnus pun ketar-ketir bung.
Salam bravo
Nah kita kapan ? Program pengganti F-5 udah bertahun tahun maju mundur omong doank
Semoga F15ex dan Rafale segera datang untuk menghalau destroyer chipeng yg sering mondar mandir…
sudah siapkah system hanud Kita,..perlu Di ingat Australia pernah akan membom Jakarta dengan f111 aadvark ,Invasi AS ke irak,medan Syria dan penggunaan drone combatant Di nogorno karabakh,system hanud berlapis sangat diperlukan dlm perang modern…
US dkk berfikir berkali Kali untuk menginvasi KORUT..krn ICBM Nya segede gaban VANUATU pun takut jadi perkedel
Kita DARURAT ICBM
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Akhirnya setelah lini produksi F-35 utk saudara kita Australia dan Singapore hampir selesai, lanjut ke lini produksi F-35A utk angkatan udara kita. Bersamaan dengan produksi 2 skadron F-15 EX, F-16 Viper C-130J dan SU-35, juga Rafale di Perancis, serta berbarengan dengan rampungnya A-400M Atlas. Tentu membuat si bebek peking semakin bergidik ngeri. Terbayang sudah invasi atas Spratly dan Paracel Island. Kehancuran pangkalan-pangkalan si beking. Segera juga percepat kedatangan Eurofigther ex. Austria yg sdah diupgrade ke tranche 3 lengkap dengan misil2 Meteornya. Laksanakan ! Bravo !
Berkat catsa, ausi bisa bergaya, coba kalou SU35 jadi dateng, pasti bawel & rempong😁
https://www.indomiliter.com/senasib-dengan-indonesia-mesir-juga-terancam-sanksi-bila-nekat-akuisisi-sukhoi-su-35/