The Untold Story – Ini Alasan ‘Ganjil’ Iran Pilih F-14 Tomcat dan Misteri Persetujuan dari Washington
|Ketika Shah Mohammad Reza Pahlavi berkuasa pada dekade 70-an, maka status Iran bisa dikata lebih ‘anak emas’ ketimbang Israel saat ini. Salah satu buktinya, Iran mendapat lampu hijau untuk membeli jet tempur F-14 Tomcat dalam jumlah besar, yang sejatinya pesawat tempur sayap ayun itu tidak untuk dijual ke pasar ekspor.
Baca juga: Hari Ini, 53 Tahun Lalu, F-14 Tomcat Penempur Legendaris Bersayap Ayun Terbang Perdana
Pilihan Iran juga terasa ganjil, lantaran dengan mengakuisisi F-14 Tomcat, maka Iran menjadi satu-satunya negara di luar AS yang mengoperasikan Tomcat, menjadikan urusan suku cadang dan logistik bakal berat di kemudian hari. Belum lagi status Tomcat yang dirancang untuk beroperasi di kapal induk, sementara Iran mengoperasikan Tomcat dari darat. Nah, dikutip theaviationgeekclub, diceritakan kisah dari mantan KSAU Iran yang memimpin proses pengadaan F-14 Tomcat.
Keputusan Iran untuk membeli jet tempur F-14 Tomcat pada 1970-an, meskipun tampak ganjil bagi sebagian orang, sebenarnya merupakan langkah strategis.
Pada saat itu, Iran berada dalam posisi geopolitik yang penting sebagai sekutu Amerika Serikat di kawasan Teluk Persia. Uni Soviet, yang berbatasan langsung dengan Iran di utara, menjadi ancaman utama. F-14, dengan kemampuan radar AWG-9 dan rudal jarak jauh AIM-54 Phoenix, memberikan Iran keunggulan udara yang signifikan untuk mencegat pesawat bomber Soviet sebelum memasuki wilayah Iran.
Iran ingin melindungi jalur minyak di Teluk Persia, terutama karena wilayah ini sangat penting bagi ekonomi global. F-14 memiliki kemampuan untuk melakukan patroli udara jarak jauh di atas perairan terbuka, yang dianggap ideal untuk melindungi ladang minyak dan instalasi strategis.
Iran sejatinya juga mempertimbangkan F-15 Eagle, tetapi F-14 dipilih karena kemampuan radar dan rudal jarak jauhnya yang lebih unggul pada saat itu. Pesawat ini lebih sesuai dengan kebutuhan pertahanan Iran yang berfokus pada pencegatan pesawat musuh dari jarak jauh.
F-14 Tomcat adalah salah satu pesawat tempur tercanggih pada masanya. Iran ingin menunjukkan kekuatan militernya dan memperkuat angkatan udara dengan pesawat generasi baru yang memiliki kemampuan dogfighting dan intercept yang superior dibandingkan pesawat-pesawat lain di wilayah tersebut.
Wuih, F-14 Tomcat Iran Dipasangi Rudal Buatan Rusia Vympel R-27
Di bawah kepemimpinan Shah Mohammad Reza Pahlavi, Iran memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat. Pembelian F-14 adalah bagian dari perjanjian besar dengan AS yang mencakup dukungan militer dan teknis. Iran bahkan menjadi satu-satunya negara asing yang diizinkan membeli F-14.
Presiden AS Richard Nixon kala itu turut mendukung penjualan F-14 Tomcat. Pada saat yang sama, Iran mendapat keuntungan dari peningkatan pendapatan minyak, dan di sisi lain, pihak manufaktur Tomcat, yakni Grumman menghadapi tekanan finansial dan organisasi karena alasan politik, ekonomi, dan teknis.
Iran awalnya mempertimbangkan F-15A Eagle, tetapi lebih memilih F-14 karena kemampuan radarnya yang unggul dan kecocokan dengan rudal jarak jauh. Amerika Serikat, dalam upaya mempertahankan Iran sebagai sekutu, menyetujui penjualan F-14 sebagai pilihan terbaik bagi kebutuhan pertahanan Iran.
Pembelian ini mencerminkan upaya Iran untuk menjadi kekuatan regional yang dominan dan menunjukkan kekuatan teknologinya di tengah persaingan global Perang Dingin. Kesepakatan penjualan F-14 juga bernilai besar secara finansial. Kontrak ini bernilai sekitar $2 miliar (saat itu), termasuk pesawat, rudal, dan pelatihan. Penjualan ini juga memperkuat diplomasi AS-Iran pada saat itu.
Hari ini dalam Sejarah, F-14A Tomcat Jatuh Terkena Rudal Sparrow yang ‘Dilepaskannya’ Sendiri
Iran membeli 79 unit F-14 Tomcat dari Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Pesanan ini dilakukan sebagai bagian dari kontrak yang juga mencakup rudal AIM-54 Phoenix dan peralatan pendukung lainnya.
Persisnya, Iran membeli 80 pesawat, dengan opsi untuk membeli 70 pesawat lagi. Sebanyak 79 pesawat pertama telah dikirim atau dalam proses pengiriman, dan pesawat ke-80 disimpan di AS untuk pengujian dan modifikasi potensial.
Namun, akibat Revolusi Iran pada 1979, beberapa pesawat dari kontrak awal tidak dikirimkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 77 unit akhirnya diterima sebelum hubungan Iran-AS memburuk. Iran mampu mempertahankan armada F-14 dengan suku cadang dari pasar gelap dan produksi dalam negeri. Pesawat ini masih beroperasi dalam Angkatan Udara Iran hingga saat ini.
Bukan Tanpa Kelemahan
Karena mesin Tomcat terpisah sekitar dua meter dan delapan puluh sentimeter, hal ini dapat menyebabkan kemudi yang kuat dan selanjutnya putaran datar serta hilangnya kendali. Meskipun ini merupakan risiko serius, risiko ini dapat dikurangi dengan pelatihan yang tepat dan persiapan awak pesawat– semuanya bergantung pada pilot yang cakap yang menguasai penggunaan gas yang tepat dalam segala kondisi. (Gilang Perdana)
Yasser – Rudal Udara ke Permukaan ‘Mutan’ Hasil Kawin Silang MIM-23 Hawk dan Bom MK117
Satu-satunya F-14 yang masih beroperasi di dunia