Thales LW03 – Radar Intai Udara Utama di Frigat KRI Karel Satsuit Tubun 356

Diantara kapal kombatan TNI AL yang kini digelar di sekitaran Laut Natuna Utara, sebagian besar adalah dari jenis korvet, sementara yang menyandang predikat frigat baru satu unit, yakni KRI Karel Satsuit Tubun 356, yang kita kenal sebagai bagian dari Van Speijk Class (aka – Ahmad Yani Class). Kapal perang dengan kode KST 356 ini otomatis menjadi kapal kombatan bertonase terbesar TNI AL di Natuna, sekaligus juga menjadi yang paling ‘senior’ dari segi usia.

Baca juga: Van Speijk Class – “Benteng Laut Nusantara” – Tiga Dasawarsa Flagship Armada Eskorta TNI AL

Meski sudah sangat tua, lantaran dari sejarahnya, frigat ini meluncur perdana dari galangan NDSM Amsterdam pada 10 Maret 1967, dan masuk kedinasan AL Kerajaan Belanda pada 15 Mei 1968 sebagai HNLMS Isaac Sweers F814, sosok KRI KST 356 yang masuk kedinasan TNI AL pada 1990 ini masih punya efek deteren, terlebih dengan bekal rudal anti kapal C-802, frigat berbobot mati 2.800 ton ini sanggup berlayar dengan endurance relatif lebih lama dibanding kapal perang jenis korvet.

KRI KST 356 juga menjadi armada Van Speijk pertama yang mendapatkan paket repowering, yang diganti mesinnya dari aslinya mesin turbin uap diganti dengan jenis diesel Caterpillar CAT DITA, disusul kapal lainnya dalam kurun 2007 – 2008.

Terkait eksistensi frigat Van Speijk Class, khususnya KRI KST 356 di Natuna, salah satu bekal perangkat pengindraan jarak jauhnya adalah radar LW03 buatan Thales Nederland. Boleh dikata, radar dengan ukuran besar bercat hitam ini menjadi salah satu ikon di frigat Van Speijk Class. Bila yang belum kenal sosok radar ini, posisinya berada persis di belakang cerobong asap dan mudah dikenali dari kejauhan.

Dikutip dari thales7seas.com, disebutkan radar ini dirancang untuk menghadapi beragam situational awareness. Radar yang beroperasi di frekuensi L-band ini mulai dikembangkan pada akhir dekade 50-an.

Dirunut dari spesifikasi, radar 2D (dua dimensi) ini dapat mendeteksi sasaran di ketinggian maksimum 30.480 meter. Sementara untuk jarak deteksi maksimum sejauh 185,2 km dan jarak deteksi minimum 0,9 km. Dari kualifikasi, LW03 masuk dalam kelompok medium long range surveillance and warning radar.

Baca juga: Thales Smart-S MK2 – Radar Intai Udara dan Permukaan Andalan KRI RE Martadinata 331

Selain radar udara LW03, di setiap Van Speijk Class juga masih didukung radar dengan ukuran dan jangkauan yang lebih pendek, yaitu DA05 yang juga buatan Thales Nederland. DA05 merupakan radar dengan high power E/F band (S-band) dengan kualifikasi medium range surveillancce radar yang punya jarak jangkau deteksi udara hingga 135 km. Tentang radar DA05, yang juga pernah melengkapi sistem di korvet Fatahillah Class, akan kami kupas pada artikel selanjutnya. (Gilang Perdana)

18 Comments