Update Drone KamikazeKlik di Atas

Terungkap Sosok “Garpiya” – Drone Kamikaze Jarak Jauh Rusia dengan Mesin Buatan Cina

Meski Rusia gencar mengembangkan drone kamikaze, namun, untuk kemampuan serangan drone kamikaze jarak jauh, selama ini Rusia masih mengandalkan pasokan dari Iran, sebut saja dengan eksistensi Shahed-136, yang kemudian diproduksi secara lokal di Rusia denngan label “Geran 2”. Rupanya Rusia tak ingin terlalu bergantung pada Iran, ada kabar bahwa Rusia telah memanfaatkan keunggulan teknologi Cina untuk adaptasi drone kamikaze jarak jauh.

Baca juga: Beredar Video Pabrik Drone Kamikaze Shahed-136 (Geran 2) di Rusia Telah Beroperasi

Menurut sumber dari Badan Intelijen Eropa dan dokumen yang ditinjau oleh Reuters, Rusia mulai tahun lalu telah memproduksi drone serang jarak jauh baru, bernama “Garpiya-A1”. Yang unik, Garpiya menggunakan mesin dan komponen buatan Cina. Drone ini dilaporkan telah dikerahkan dalam konflik di Ukraina.

Sumber intelijen yang diungkap Armyrecognition.com, menyebut kontrak mencakup produksi untuk drone baru. Komunikasi internal perusahaan mengenai proses pembuatan, dan dokumen keuangan, menunjukkan bahwa IEMZ Kupol, anak perusahaan dari produsen senjata Almaz-Antey, telah memproduksi lebih dari 2.500 drone Garpiya antara Juli 2023 dan Juli 2024.

Badan Intelijen Eropa menyatakan bahwa Garpiya sangat mirip dengan drone Shahed Iran, sekaligus memiliki karakteristik yang khas, termasuk sirip yang dapat dipasang dengan baut dan mesin Limbach L-550 E

Keberadaan drone Rusia jenis baru yang menggunakan teknologi Cina belum pernah dilaporkan sebelumnya. Baik IEMZ Kupol maupun Almaz-Antey tidak menanggapi permintaan komentar. Garpiya yang berarti “Harpy” dalam bahasa Rusia, telah digunakan untuk menyerang target militer dan sipil di Ukraina, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur penting.

Tentang mesin yang digunakan adalah Limbach L-550 E. Mesin-mesin ini, yang awalnya dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Jerman, namun kini diproduksi di Cina oleh Xiamen Limbach.

Dokumen produksi mengungkap bahwa prototipe Garpiya diluncurkan pada paruh pertama tahun 2023. Produksi mencapai beberapa ratus unit pada paruh kedua tahun 2023 dan berlipat ganda menjadi sekitar 2.000 unit pada paruh pertama tahun 2024.

Belarusia Ikut Gunakan Drone Kamikaze Buatan Iran Shahed-136, Punya Nama Lokal “Kochevnik”

Samuel Bendett, seorang peneliti senior tambahan di Center for a New American Security di Washington DC, menyatakan bahwa, jika keberadaan Garpiya dikonfirmasi, itu akan menandai pergeseran ketergantungan Rusia pada drone rancangan Iran untuk serangan jarak jauh. Menurutnya, ini dapat menunjukkan bahwa Rusia sekarang dapat lebih bergantung pada pengembangan dalam negeri dan komponen Cina.

Dokumen yang ditinjau oleh Reuters merinci pembaruan status pengiriman tertanggal kuartal pertama tahun 2024 antara perantara TSK Vektor dan produsen Kupol. Perjanjian ini menyebutkan pesanan 100 as, karburator, dan suku cadang lain untuk mesin Limbach yang dipasok oleh dua perusahaan Cina lain, yakni Juhang Aviation Technology dan Redlepus Vector Industries, keduanya berkantor pusat di Shenzhen.

Iran telah memasok lebih dari seribu drone kamikaze Shahed ke Rusia sejak invasi dimulai pada Februari 2022, telah berulang kali membantah mengirim drone ke Moskow untuk digunakan di Ukraina. Drone-drone ini telah digunakan untuk menguras pertahanan udara Ukraina dan menyerang infrastruktur yang jauh dari garis depan.

Penggunaan komponen Cina pada drone kamikaze Rusia telah menimbulkan kekhawatiran. Badan intelijen Eropa menekankan perlunya menghentikan ekspor komponen penting ini ke Rusia. Sementara pemerintah Cina menegaskan kembali komitmennya untuk secara ketat mengontrol ekspor barang-barang dengan potensi aplikasi militer, termasuk drone. Namun, Cina menyebut tidak ada pembatasan internasional atas perdagangannya dengan Rusia.

Rusia Mulai Gunakan Drone Kamikaze Bermesin Jet Buatan Iran, Shahed-238

Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan Cina agar tidak mendukung industri pertahanan Rusia dan telah memberlakukan ratusan sanksi yang ditujukan untuk mengekang kemampuan Moskow dalam mengeksploitasi teknologi tertentu untuk keperluan militer. Namun, Tiongkok menganggap sanksi ini “ilegal dan sepihak.” Baik Kementerian Pertahanan Rusia maupun Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar.

Sepintas tentang drone kamikaze Garpiya, diduga memiliki berat lepas landas kurang dari 300 kilogram dan jangkauan maksimum 1.500 kilometer. (Gilang Perdana)

Lima Fakta “Geran 2” – Drone Kamikaze Shahed-136 Produksi Rusia