Terungkap Bocoran Jadwal Ekspor Produksi Sukhoi Su-35, Adakah Pesanan untuk Indonesia?
|Tak dibatalkan, namun juga tak ada kabar kelanjutannya, inilah yang menggambarkan kondisi pengadaan Sukhoi Su-35 untuk Indonesia. Bukan itu saja, bila mengintip paparan pihak Sukhoi dalam slide presentasi yang diperlihatkan kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu saat mengunjugi fasilitas produksi KnAAZ di Komsomolsk-na-Amure, maka sebagian netizen di Tanah Air mungkin akan bertambah pesimis.
Baca juga: Rusia Tawarkan Indonesia Sukhoi Su-35 dengan Sentuhan Avionik NATO
Dikutip dari akun Facebook Scramble Magazine (17/8/2020), dalam sebuah capture video, berhasil tertangkap slide dari rencana produksi Sukhoi Su-35 untuk periode 2020-2024. Seperti dituturkan, bagian pertama pada slide menunjukkan dua modifikasi berbeda dari Su-35. Garis bertanda GOZ menunjukkan pengiriman Su-35S untuk Russian Air and Space Force, sedangkan garis bertanda VTS menunjukkan Su-35 untuk pasar ekspor, yang ditandai hanya sebagai “Su-35.”
Tentu yang menarik adalah mengintip jatah produksi untuk ekspor Su-35, apakah disana ada pesanan untuk Indonesia? karena bukan informasi resmi, maka mengartikan informasi leaked ini berbasis dugaan. Masih dari sumber yang sama, diketahui bahwa secara keseluruhan Mesir akan memesan 30 unit Su-35 (resminya yang tersiar Mesir membeli 24 unit Su-35). Dari total 30 unit, 22 unit Su-35 akan dikirim pada tahun ini, dan delapan unit lainnya akan dikirim pada tahun 2021.

Yang lebih menarik adalah proyeksi angka ekspor Su-35 pada periode 2022-2024, yaitu sebanyak 34 unit, dengan rincian 12 unitpada tahun 2022, 14 unit pada tahun 2023 dan 8 unit pada tahun 2024). Masih berdasarkan dugaan, kandidat yang disebut paling mungkin mengakuisisi adalah AU Aljazair, dimana sudah ada pembicaraan untuk mengganti armada MiG-21, MiG-23 dan MiG-25. Aljazair selama ini juga mengoperasikan Su-30MKA. Dugaan lain termasuk kesepakatan tindak lanjut dengan Cina, atau kesepakatan tambahan dengan Mesir, malahan bukan tidak mungkin merupakan pesanan Vietnam atau Iran.
Lantas bagaimana dengan 11 unit Su-35 pesanan Indonesia? Tentu belum bisa disimpulkan bagaimana akhirnya, namun beberapa analis berpendapat pada akhirnya pesanan Su-35 akan dibatalkan. Dan bila melihat slide presentasi yang ter-capture, kemungkinan pesanan Indonesia belum diperhitungkan ke dalam slot produksi.
Kilas balik, sejak 2014, Sukhoi Su-35 telah masuk dalam arsenal alutsista yang akan diakuisisi untuk mengisi kekosongan jet tempur di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi. Dan, pada 10 Agustus 2017, akhirnya ada kesepatakan (MoU) antara Indonesia dan Rusia untuk pengadaan 11 unit Su-35 lewat skema barter dengan nilai US$1,1 miliar.
Meski telah ada MoU, namun drama demi drama menerpa Indonesia dalam usahanya memiliki jet tempur generasi 4,5 itu. Mulai dari alotnya skema barter produk yang ditawarkan oleh Indonesia, dimana Rusia sebagai negara penjual berkewajiban membeli sejumlah komoditas ekspor dari Indonesia.
Masalah kemudian berlanjut dengan munculnya Keputusan Presiden AS Donald Trump yang pada Agustus 2017 telah menandatangani UU yang memberikan sanksi bagi negara yang membeli alutsista dari Rusia atau UU yang disebut Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Baca juga: Spektakuler! Sukhoi Su-35 Pesanan Mesir Telah Mengudara dan Dalam Proses Pengiriman
Soal sanksi CAATSA inilah yang kemudian merembet pada pengadaan Su-35, lantaran sanksi yang diterapkan bersifat general tanpa pandang bulu, meski ke sekutu AS sekalipun. Namun, pada intinya, sampai saat ini belum ada konftak efektif untuk pengadaan Su-35, maka dari itu belum ada proses produksi untuk pesanan Indonesia. (Bayu Pamungkas)
Yang didahulukan itu yang murah biaya pengadaannya, yang murah biaya operasionalnya, yang bisa maintenance berat dan upgrade di sini.
Yang murah biaya operasionalnya didahulukan supaya ada lebih banyak dana yang bisa digunakan untuk pengadaan dan pemenuhan target jumlah arhanud psu, merad dan lorad.
Ini lho targetnya :
psu nya 216 pucuk
merad 72 peluncur
lorad 24 peluncur
Itu buat AU saja, belum buat AD dan AL.
Katanya kepingin merad dan lorad, kok juga maksa mau pesawat boros? Yang maksa pengadaan pesawat boros yang hanya bisa menari itu es ti yu pi ai di
Xixixixi
Itu @tukang ngitung, ph.d angka darimana ? Didiskusikan aja dulu sama Mr @Cromwell hihihi
Lbh lucu lagi klo jd beli typhoon eks austria,sdh tau maintenance costnya gede austria aja gk mampu sdh gitu pesawat hny tranche 1 blok 5 air defense variant tdk bs pk amraam apalagi meteor,tdk ada irst&pirate jerman aja mau phase out tranche 1 nya
Xixixixixi
Gue cuma mau ketawa ketiwi
Udah gue bilangin kalo Su-35 itu ditunda sampai waktu yang tidak tertentu..
Rafale malah akan datang duluan daripada Su-35
Iya bung@Tukang ngitung, Ph.D mnurut I juga bgtu kmungkinan Rafale akan diduetkan dgn KFX/IFX atw salah satu dr pespur mnjadi pndamping dr pespur yg lain.
Mantap jiwa ! Segera pesan lagi tambahan SU-35 dari setengah skadron menjadi 20-30 skadron. Customisasikan utk dapat membawa semua varian misil Rusia, seperti Kinzhal dan Avangard serta misil Satan. Perlengkapi dengan radar AESA dan Irbis-T. Gunakan SU-35 untuk escort J-20 dan F-22. Home base-kan di Lanud Ratai utk membuat bebek peking ciut. Lakasanakan ! Bravo !
Hahahha kasian masbro ini lg ngehayal tingkat dewa….lah mw lawan China pake buatan Russia yg notabene teman akrabnya!! Ente kaga tw berapa banyak pestur Russia yg ada di China? Bahkan China sudah bisa bikin tiruannya….bahkan sampe Rudalpun banyak buatan Russia!! Jadi salah masbro kl mw lawan China pake buatan Russia yg sudah ratusan bahkan ribuan alutsista yg sudah dimiliki juga oleh China hahhahaa udh kebaca kelemahan dan kelebihannya!!
Menyedihkan sekali sebuah negara berdaulat yang sedang merayakan ulang tahun kemerdekaan ke – 75 alih – alih sejajar dengan negara lain untuk urusan beli senjata untuk membela kedaulatannya saja harus tunduk pada dikte negara lain. Inikah negara besar? Negara berpenduduk muslim terbesar? Lihatlah Turki, Iran, Mesir, Maroko atau Vietnam, Malaysia, Filipina mereka berani menegaskan kedaulatannya. Dimana arti strategisnya posisi dan peran Indonesia? Begitu takutkah kita saat ini dibanding perang merebut atau meraih kemerdekaan?
Bukan masalah takutnya masbro….jelas harus dilihat untung ruginya juga kalau kita kena sanksi dari suatu negara produsen alat perang berapa banyak alat perang kita yg akan kena dampaknya…maka dari itu Presiden menyarankan kita beli dengan sistem ToT transfer teknologi sehingga di masa depan paling tidak kita bisa mandiri…kalo kita berpikiran Egois yah akan sulit mendapatkan ilmunya apalagi kita mw melawan US!! Kalo negara sekutunya diajak ikut beri sanksi semua Elemen Perusahaan Alutsista kita akan berhenti produksi karna sebagian sparepart masih buatan negara asing!! Jadi lebih baik mempertimbangkan aja dulu…serap ilmu2 dr negara produsen baru lah kita sesumbar kalo kita tidak takut menentukan segala hal!! Anda jangan asal sebut negara Turki Iran Filipina Vietnam berani tegas dgn kedaulatannya pelajari dulu apa benar?? Malaysia?? Hahahaha China masuk kewilayah Malaysia seenaknya aja mereka tidak bisa berbuat apa2…Filipina teriak2 aja presidennya tp kaga berani lah sama US secara negara…Vietnam masih nurut lah sama China dan Rusia kalo ngga mw kena sanksi buat alat2 perang mereka!! Jadi SABAR aja masbro pelajari dulu Teknologi canggih buatan negara2 produsen baru boleh deh sombong dikit
Kalau menurutku ya meski pun judulnya bocoran tentu jg gk sembarang bocoran, ada jg yg tetep jd rahasia yg emang gk bisa sama sekali dibocorkan apalagi model menhan saat ini aku liat jauh lebih tertutup, taruhannya ini menyangkut ekonomi indonesia jd mungkin meski pun nantinya jadi pengirimannya akan dilakukan dibalik layar dan bisa saja dimiripkan dengan tampilan su27, melihat pahitnya pengalaman masa lalu su35 ini jelas pespur kartu trop indonesia jd fillingku sulit bagi TNI au untuk membatalkan pespur ini dan peluang pengadaan nakal/pengiriman secara diam2 pasti terjadi bila loby2 dirasa udah mentok.
Sehebat apapun pespur yg d beli Indonesia buat lcs, kalau jumlahnya cm 1 ska buat ngadepin >1000 pespur China, endingnya sdh bs d tebak.
Buat ngadepin China serahkan sj sm ahlinya (mamarika & sekutunya), kita duduk manis sambil nyeruput kopi nonton mrk gebuk2kan…..
Alutsista tuh ngga hanya buat perang aja, minimal ada efek kehadiran militer di suatu wilayah tsb. tentu negara lain akan lebih berhati2 kl mau masuk. yakin kl china vs sekutu perang kita bisa duduk manis & ngopi? gmn coba kl china mau ngebom aussie pesawatya mondar mandir di wilayah udara kita, atau sebaliknya.
Dari Jaman Patih Gajah Mada Sampek sekarang cuma “BERITANYA” aja yang Muncul, Trus Pesawatnya Kapan ???
Nunggu trump lengser baru kita goyang lagi om putin nya buat cepet2 kirim itu SU35 nya,,
Nahh ini bener nih….soalnya si Trump rada2 gila otaknya jd selama dia berkuasa semua negara dimusuhin sama doi!! Jadi Indonesia mesti pinter2 milih produsen Alutsista cari negara2 produsen yg ngga suka sama US tp sudah mandiri dlm memproduksi secara menyeluruh!! Proyek KFX IFx udh bagus tuh sebagian besar sudah produksi Korea kecuali mesin pesawat masih pake mesin F18….ini yg harus diteruskan begitupula proyek kasel harusnya diteruskan sampai kita bs buat kasel secara keseluruhan
terus jika trump kepilih lagi, pemerintahan siapa lg yg akan di lengserkan ? agar SU-35 lolos
Semoga ngga karena surplus perdagamgan kita ke As bisa berbahaya
Kalau memang dibatalkan Indonesia-rusia juga tdk akan rugi,Indonesia selamat dr CAATSA dan bisa melanjutkan mencari pespur alternatif dr negara lain, rusia pun jg bs menjual SU 35 pesanan Indonesia ke penawar yg lbh tinggi.
sekarang semua sudah berubah, semua konsentrasi ke LCS, alutsista dibeli untuk menghadapi China di LCS yang sangat agresif.
China punya 24-unit Su-35 yang akan dimodif pakai AESA
China juga punya J-11D (tiruan Su-27) tercanggih.
Dihadapi pakai 11-unit Su-35 varian basic adalah hal yang sangat konyol
Konsekuensi Indonesia sebagai negara Non Block dan belum kuat ekonominya.
Bila nekat beli senjata dari Rusia yang nilainya dipandang USA cukup strategis,
maka diberi sanksi yaitu “akan dihilangkan subsidi perdagangan yang dinikmati selama ini” dengan memasukan Indonesia ke kelompok negara yang dianggap mampu. Maka kegiatan ekspor Indonesia akan hancur.
Ga ada duit kali..? Yang lain anteng2 aja walaupun ada CAATSA
Yg lain yg mana masbro hahaha!!! Selain negara yg sudah mandiri secara ilmu dan teknologi alutsista pasti masih mikir2!! Contoh India bisa bebas mw beli F16 beli rafale beli sukhoi kaga takut CAATSA karna mereka udh bs bikin pesawat tempur,kapal selam, kapal perang, radar, rudal dll secara mandiri…
Dibaca artikelnya ga mas? Mesir dan Aljazair.