Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tertangkap Basah! Tongkang Cina ‘Jembatani’ Ranpur. Bukti Kesiapan Cina Invasi Taiwan?

Sumber: X

Warganet di Cina, terutama mereka yang antusias dengan sektor alutsista, beberapa hari yang lalu sempat dibuat heboh dengan salah satu foto yang tersebar luas di media sosial yang menunjukkan sebuah tongkang untuk pendaratan amfibi. Banyak analisis yang berspekulasi bahwa tujuan pembangunan tongkang tersebut adalah untuk berpartisipasi terhadap invasi ke Taiwan yang bisa saja timbul di waktu mendatang.

Baca Juga: Foto Satelit: AL Cina Gelar Latihan Pendaratan Amfibi Berskala Besar dengan Kapal Ferry Sipil

Usut punya usut, tongkang pendaratan amfibi tersebut merupakan uji coba peralatan baru milik Tentara Pembebasan Rakyat Cina. Pada foto tersebut, tampak sebuah kapal besar berwarna putih-biru serta sebuah struktur memanjang layaknya jembatan yang menghubungkan kapal tersebut dengan bibir pantai. Untuk diketahui, struktur jembatan seperti ini merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah operasi amfibi – memungkinkan kendaraan dan tentara untuk membongkar muatan langsung ke daratan.

Melansir dari laman bulgarianmilitary.com, jika terjadi invasi ke Taiwan, maka tongkang pendaratan amfibi tersebut akan memainkan perang yang taktis dalam menunjang operasional – di mana kapal tongkang tersebut seolah ‘membuka jalur’ untuk setiap armada yang ada di dalamnya menyentuh bibir pantai Taiwan.

Sumber: NavalNews

Kapal tongkang semacam ini memang dirancang untuk membawa ‘muatan ekstra besar’, seperti kendaraan berlapis baja hingga peralatan berat yang mampu menunjang perang. Kemampuan tongkang untuk beroperasi di perairan dangkal dan mendekati bibir pantai tanpa memerlukan pelabuhan membuat kapal jenis ini sangat cocok untuk ‘serangan fajar’ yang cepat di daerah yang minim penjagaan.

Tidak hanya untuk memasok man power dan sumber logistik selama misi, lebih lanjut, kapal ini juga dapat berperan sebagai pos komando yang memungkinkan para perwira senior untuk menyusun strategi penyerangan – di mana skema seperti ini akan meningkatkan efektivitas pasukan dalam melakukan serangan terhadap pihak musuh.

embarkasi dan debarkasi pasukan Cina di Juli 2021. Sumber: s7tv.cn

Jelas keberadaan tongkang ini merupakan babak baru dari persiapan Cina untuk menginvasi Taiwan – walaupun ini semua baru sekadar spekulasi. Jika ditarik mundur ke tahun 2020, tepatnya di bulan Juli, Brigade Marinir 1 Korps Marinir Angkatan Laut PLA (PLANMC) melakukan latihan pendaratan amfibi yang mengerahkan semua personel, siang dan malam, di area pelatihan amfibi lepas pantai Provinsi Guangdong.

Pada pelatihan tersebut, kapal ferry jenis Ro-Ro Bang Chui Dao melakukan embarkasi dan debarkasi basah ranpur amfibi jenis norinco ZBD05. Itu berarti, proses embarkasi dan debarkasi dilakukan tidak di bibir pantai, melainkan agak sedikit jauh dari bibir pantai. Kendati proses embarkasi dan debarkasi basah ini penuh risiko mengingat pintu rampa bisa saja terputus oleh tekanan dinamis dari gelombang laut, agaknya pihak Cina sudah memperhitungkan semuanya dengan matang dan terbukti hingga saat ini, rencana tersebut masih terus ‘dimatangkan’.

Citra Foto Satelit Maxar Technologies. Sumber: usni.org

Maju ke tahun 2022, tepatnya di bulan Agustus, citra foto satelit milik Maxar Technologies menangkan aktivitas pelatihan Angkatan Laut Cina menggunakan kapal ferry bertonase besar yang besar kemungkinan untuk melakukan invasi besar-besaran ke Taiwan. Dalam simulasi di Agustus 2022 tersebut, tampak sebuah kendaraan serbu amfibi (amphibious assault craft) melakukan embarkasi di laut lewat specially constructed ramp.

Layaknya sebuah sinyal yang sudah semakin menguat, akankah tongkang pendaratan amfibi yang tertangkap kamera beberapa waktu lalu serta pelatihan-pelatihan di area perairan menyiratkan makna bahwa Cina sudah siap untuk menggempur Taiwan via jalur laut? Atau apakah jalur laut merupakan salah satu opsi penyerangan yang akan dilakukan Cina? (Nurhalim)

Pertama Kali, Kapal Ferry Ro-Ro Sipil Lakukan Embarkasi dan Debarkasi Basah

2 Comments