Ternyata Cina Punya Peluncur (Silo) Rudal Balistik Antarbenua Lebih Banyak dari AS

Ada yang menarik dari laporan Komandan US Strategic Command (Stratcom) Jenderal Anthony J. Cotton pada 26 Januari 2023. Dalam laporan yang dibuat sebagai tanggapan atas Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, Cotton menyebut bahwa saat ini Cina memiliki lebih banyak peluncur rudal balistik antarbenua – Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) dibandingkan Amerika Serikat.

Baca juga: Temuan Ratusan Silo Rudal Balistik Cina di Tengah Gurun, Washington Harus Bersiap

Dilansir airandspaceforces.com, Anthony J. Cotton menyebut bahwa yang dimaksud adalah peluncur rudal nuklir berbasis darat – Land-based Nuclear Missile Launchers. “Cina secara resmi telah melampaui AS dalam total peluncur rudal nuklir berbasis di darat,” ujar Cotton.

Meski Cina dikatakan mempunyai silo – unit peluncur rudal balistik permanen di darat – yang lebih banyak dari AS. Namun, Cotton mengklaim triad nuklir AS masih yang terdepan, yakni dengan jumlah rudal dan hulu ledak nuklir yang lebih besar.

Tidak merinci berapa banyak silo yang dimiliki Cina. Namun, laporan Cotton menunjukkan ekspansi cepat Cina dalam kemampuan nuklir. Pada tahun 2021, citra satelit memperlihatkan Cina sedang membangun 250 hingga 300 silo ICBM baru di tiga bidang rudal yang berbeda, meskipun tidak jelas apakah beberapa atau salah satu dari silo tersebut benar-benar dipersenjatai.

Selain silo, Satuan Roket Cina juga memiliki puluhan peluncur rudal bergerak, atau kendaraan Transporter Erector Launcher (TEL).

Amerika Serikat saat ini memiliki 400 rudal Minutemen III ICBM dalam silo yang tersebar di tiga bidang rudal. Namun, AS tidak memiliki peluncur rudal bergerak berbasis darat. ICBM AS saat ini dibatasi berdasarkan perjanjian dengan Rusia. Selan silo, AS juga memiliki kapal selam nuklir yang mampu meluncurkan rudal balistik berhulu ledak nuklir, dan tentunya pembom strategis yang dapat melepaskan bom/rudal berhulu ledak nuklir.

Pentolan US Stratcom itu mengatakan Cina sedang mengembangkan triad nuklir untuk menandingi AS. Cina sedang mengembangkan rudal balistik nuklir dapat yang diluncurkan dari kapal selam, dan pembom jarak jauh rahasia Xian H-20.

Laporan Kekuatan Militer Cina terbaru dari Pentagon memperkirakan bahwa Sang Naga hanya memiliki enam unit kapal selam dengan peluncur rudal balistik, dibandingkan dengan 14 unit milik Angkatan Laut AS. Cina baru saja mulai menerjunkan pembom berkemampuan nuklir Xian H-6N. Sebaliknya, Angkatan Udara AS memiliki lebih dari 90 pembom strategis, gabungan dari B-2 dan B-52 yang dapat meluncurkan senjata nuklir.

Pentagon memperkirakan pada tahun 2035 Cina akan memiliki 1.500 hulu ledak nuklir. Sementara lebih dari tiga kali lipat persediaan Cina saat ini, yakni sekitar 400 hulu ledak nuklir, maka total hulu ledak nuklir AS saat ini mencapai 3.700 unit yang ada di gudang persenjataan.

“Kami dapat yakin masih mempertahankan stok yang sangat besar jauh melebihi apa yang ditargetkan Partai Komunis Ciba dalam waktu dekat,” kata Dr. Melanie W. Sisson, seorang peneliti kebijakan luar negeri di Strobe Talbott Center for Security, Strategy, and Technology dalam kesaksian di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Parmelen pada 7 Februari kemarin.

Baca juga: Rusia Bersiap Luncurkan “Monster Missile” – Rudal Balistik Antarbenua RS-28 Sarmat di Akhir 2022

Namun, fakta bahwa Cina sekarang memiliki lebih banyak peluncur rudal darat mendapat perhatian di Capitol Hill. “Ini harus menjadi peringatan bagi Amerika Serikat. Tidak meremehkan untuk mengatakan bahwa program modernisasi nuklir Cina berkembang lebih cepat dari yang diyakini kebanyakan orang. Kami tidak punya waktu untuk disia-siakan dalam menyesuaikan postur kekuatan nuklir,” ujar Mike Rogers, ketua House Armed Services Committee dari Partai Republik. (Gilang Perdana)

2 Comments