Terkonfirmasi, IFV Marder 1A3 Donasi dari Jerman ke Ukraina ‘Rontok Perdana’
Setidaknya satu dari 20 unit ranpur Infantry Fighting Vehicle (IFV) Marder 1A3 donasi dari Jerman ke Ukraina, kini berstatus dalam kondisi ‘rontok’ alias total loss. Hal itu berhasil dikonfirmasi dari beredarnya rekaman video pendek di jejaring media sosial, yang memperlihatkan Marder 1A3 yang digunakan pasukan Ukraina terkena sengatan rudal anti tank.
Baca juga: “Rontok Perdana”, MBT Challenger 2 Donasi dari Inggris di Perang Ukraina
Dari video yang diposting akun Twitter (X) @UAWeapons, disebut ini adalah penghancuran pertama IFV Marder 1A3 yang dikonfirmasi. Persisnya, ranpur sejenis yang juga digunakan Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif Mekanis) TNI AD ini, mendapatkan serangan oleh pasukan Rusia di dekat Verbove, Oblast Zaporizhzhia.
Sebuah video beberapa jam sebelumnya menunjukkan kehancuran fisiknya. Para kru dikatakan berhasil menyelamatkan diri. Menurut berbagai penafsiran pada video, ada dugaan IFV Marder 1A3 mungkin telah dihancurkan oleh kombinasi serangan rudal anti-tank atau setelah melindas ranjau darat.
#Ukraine: A Ukrainian Marder 1A3 IFV was destroyed by the Russian army near Verbove, #Zaporizhzhia Oblast.
This is the first confirmed total loss of the vehicle of this type. pic.twitter.com/3CLfUL1v4f
— 🇺🇦 Ukraine Weapons Tracker (@UAWeapons) September 26, 2023
Ukraina disebut-sebut mulai mengoperasikan 20 unit Marder 1A3 pada awal pada bulan Maret. Unit-unit Marder 1A3 yang lama dalam depo penyimpanan angkatan darat Jerman, kemudian dipersiapkan kondisinya agar siap tempur oleh Rheinmetall. Kabarnya, pengiriman batch ketiga Marder 1A3 akan dirilis, dengan rencana 40 unit ranpur yang akan direkondisi untuk kemudian dikirim ke Ukraina pada akhir tahun ini.
Meski punya reputasi yang baik, Marder 1A3 sejatinya adalah ranpur lawas dari era Perang Dingin. IFV Marder dibuat dari chassis yang dirancang khusus pada awal tahun 1960. Bila dirunut dari sejarahnya, desain awal Marder adalah untuk menghadapi ranpur IFV dari negara-negara Eropa Timur saat berlangsungnya Perang Dingin. Tank ini diciptakan sebagai platform umum kendaraan lapis baja yang efektif tanpa mengesampingkan perlindungan dan mobilitas dalam mendukung tank tempur utama yakni Leopard.
A Marder 1A3 IFV donated by Germany to Ukraine is hit by an ATGM(?) in the Zaporizhzhia region.
Difference between Soviet-produced and most Western-produced weapon systems? All passengers are alive.
PS: We didn’t see the crew go out, so the vehicle might be still functional. pic.twitter.com/hscAZj6ydP
— deaidua.org 🇩🇪🤝🇺🇦 (@deaidua) September 26, 2023
Di lingkungan Angkatan Darat Jerman, Marder dioperasikan sebagai senjata utama Panzergrenadiere (infanteri mekanis) dari tahun 1970-an sampai saat ini. Varian pertama Marder mulai dikembangkan pada Januari 1960 dan produksi pertamanya diterima oleh militer Jerman pada tanggal 7 Januari 1971. Produksi kendaraan tempur ini terus berlanjut hingga tahun 1975, tidak kurang dari 2.136 unit Marder telah diproduksi.
Marder 1A3 dibekali sistem senjata kanon Rheinmetall Rh202 kaliber 20mm dan senapan mesin coaxial MG3 kaliber 7,62 mm dalam satu kubah.
Dalam hal kemampuan angkut personel, Marder dirancang mengangkut 10 orang, terdiri dari satu NCO (Non Commissioned Officer) sebagai komandan kendaraan regu dan pasukan. Satu NCO sebagai komandan regu, satu pengemudi, satu juru tembak kanon, dua juru tembak sista anti tank, dan empat prajurit infanteri.
Baca juga: Marder Firefighting – Dari IFV Dikonversi Menjadi Wahana Pemadam Kebakaran
Marder memiliki bobot lebih dari 35 ton.Varian Marder 1A3 merupakan varian terbanyak digunakan oleh militer Jerman. Meski tidak punya kemampuan amfibi, Marder bisa melintasi air hingga kedalaman 1,5 meter. Jika dilengkapi dengan peralatan tambahan, kendaraan tempur ini bisa melintasi air berkedalaman hingga 2,5 meter. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
Tabrakan dengan Kapal Tanker, Kapal Selam Soryu Class Mengalami Kerusakan Pada Menara
8 Comments | Feb 10, 2021
-
GPU-5 – Pod Kanon dengan Kaliber Terbesar, Bikin Jet Tempur F-16 ‘Segalak’ A-10 Thunderbolt
1 Comment | Aug 4, 2024
-
Menlu Turki: Bila AS Menolak Jual F-16, Pilihan Akan Beralih ke Sukhoi Su-35
21 Comments | Oct 30, 2021
-
F-5E Tiger II TS-0510 – Kisah Jet Tempur TNI AU yang ‘Tertahan’ Tujuh Tahun di AS
11 Comments | Sep 26, 2023
ooh, berarti kalau tank barat turetnya meledak dan terbang, krunya masih bisa bertugas sebagai kru gentayangan?, hebat hebat, btw mumpung TNI baru ultah kemarin apakah ada rencana untuk akuisisi drone kamikaze atau mengembangkan hal semacam itu?, negara sekelas rusia yang minim badan usaha pengembang senjata masih bisa memproduksi ribuan unit perbulan kalau dari data yang ada, oleh karena itu mungkin TNI akan sangat diuntungkan jika bisa mendapat drone kamikaze dalam jumlah besar dan berkelanjutan