Terima Helikopter Serbu, Filipina Jadi Negara Pengguna Kedua AH-1F Cobra di Asia Tenggara

Tak lama lagi, Filipina akan mengikuti jejak Singapura. Thailand dan Indonesia yang telah menggunakan helikopter serbu (gunship), setelah Yordania menghibahkan dua unit AH-1F Cobra. Meski bukan varian tercanggih dari keluarga Cobra, namun kehadiran real gunship sangat dibutuhkan untuk misi serang darat, terutama dalam menghadapi konflik di kawasan Mindanau Selatan.

Baca juga: Filipina Terima Enam Unit Drone Intai ScanEagle, Indonesia Menyusul

Yordania sendiri diketahui mengoperasikan 27 unit AH-1 E/F Cobra, termasuk 16 unit AH-1F yang diperoleh dari Israel sebagai persenjataan hibah. Dikutip dari Janes.com (24/5/2018), 12 unit AH-F yang berasal dari bekas pakai Israel kini sedang dalam program upgrade, dan rencananya akan terus digunakan oleh AU Kerajaan Yordania. Sementara sisa 15 unit Cobra lainnya, diwartakan tiga diantaranya telah dihibahkan ke Kenya, dan lainnya yang dalam proses pengiriman ke Filipina.

AH-1E/F tak bisa dibilang muda lagi, lantaran debut kemunculannya sudah sejak 1967. Namun dalam jagad gunship, AH-1F masih dikenal sebagai platform yang kuat sebagai helikopter serbu. Rancangan AH-1F Cobra berasal dari pengembangan AH-1S, atau dikenal juga sebagai AH-1F Modernized Cobra. Ciri khas AH-1F dapat diketahui dari keberadaan air data sensor yang dipasang pada sisi kanan kanopi.

Persenjataan utama AH-1F Cobra adalah kanon gatling tiga laras Gatling M197 kaliber 20 mm. Kemudian pada stub wing, umumnya Cobra membawa roket FFAR/Hydra kaliber 70 mm dan rudal anti tank TOW, jenis rudal dengan optical track yang mengandalkan Wire Command-Link Guided. Sebagai elemen pertahanan, AH-1F Cobra dilengkapi chaff and infrared jamming flares dengan M130 general purpose dispenser. Beberapa AH-1F Cobra telah menerima upgrade C-NITE, yang memungkinkan penembak untuk menetapkan dan memperoleh target pada malam hari atau dalam kondisi cuaca yang buruk.

Awak terdiri dari pilot dan kopilot yang merangkap sebagai gunner. Seperti halnya AH-64 Apache, posisi pilot berada di bagian belakang, dan gunner di depan. Kursi di depan yang memiliki pandangan yang sedikit lebih baik ke ground. Gunner memiliki beberapa mekanisme kontrol yang tersedia seperti pilot.

Sebagai helikopter serbu yang kondang selama Perang Vietnam, kompartemen dan kursi awak telah dilengkapi carbon fiber side panels. Sejak generasi Cobra yang dirilis 1966, sudah terdapat perlindungan bagi awak untuk menahan terjangan proyekil dari senjata kaliber ringan. Plat pelindung awak ini dikenal juga sebagai “chicken plates.”

Baca juga: OV-10 Bronco Beraksi di Marawi, Ingatkan Kenangan Pada Si “Kuda Liar” Pelibas GPK

Mengandalkan single engine, dapur pacu AH-1F Cobra disokong Allied Signal Engines (ASE) T53-L-703 yang menghasilkan tenaga 1.800 SHP. Sementara kecepatan maksimum AH-1F adalah 275 km per jam, meski secara teori bisa tembus sampai 350 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, jarak jelajah heli ini hingga 600 km. Ketinggian terbang maksimum dipatok sekitar 3.400 meter dari atas permukaan laut. Diproduksi oleh Bell Helicopters, total populasi helikopter serbu battle proven ini mencapai 1.116 unit. Di Asia Tenggara, tujuh unit AH-1F sebelumnya telah digunakan oleh AD Thailand. (Gilang Perdana)

Spesifikasi AH-1F Cobra
– Fusegale Length: 13,5 meter
– Total length: 16,2 meter
– Height: 4,12 meter
– Empty Weight: 2.635 kg
– Maximum Take Off Weight: 4.309 kg
– Rate of Climb: 374 meter per minute
– Engine: Allied Signal Engines (ASE) T53-L-703
– Maximum range: 600 km
– Maximum speed: 275 km pe hours

12 Comments