Update Drone KamikazeKlik di Atas

Terbilang Rumit, Litbang Pertahanan AS Sukses Uji Coba “Menangkap” Drone di Udara

Dalam operasi militer dengan intensitas tinggi, bukan perkara mudah untuk mendapatkan, memulihkan atau mengambil (recovery) sebuah drone. Mengingat relatif mudah dijatuhkan sampai di-jamming oleh lawan, maka drone intai rawan untuk dieliminasi oleh pihak lawan.

Baca juga: Mengenal “Tawon 1.8” – Drone Mini Pengintip Kawah Puncak Gunung Agung

Drone dengan roda pendarat dapat melakukan pendaratan secara otonom atau dengan remote. Sementara, drone ukuran mini seperti ScanEagle didapatkan kembali menggunakan teknik hook (pengait) dan ada juga yang di recovery menggunakan net (jala).

Terlepas dari karaktrer masing-masing drone, Kesemua teknik pendaratan dan recovery tentu punya keunggulan tersendiri. Dalam skenario pertempuran atau tugas intai di masa mendatang, sepertinya bukan perkara mudah untuk bisa melakukan recovery drone secara cepat. Tanpa teknik recovery yang tepat, justru drone yang sarat muatan data dan informasi intelijen bisa jatuh ke tangan lawan.

Guna menyiasati kondisi di atas, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) – yang merupakan agen pengembangan teknologi kemiliteran di bawah Departemen Pertahanan AS, telah melakukan uji coba yang terbilang revolusionr, yaitu menangkap atau recovery drone di udara, dan ini menjadi yang pertama kali dunia.

Digarap oleh Dynetics, drone eksperimen yang diberi label X-61 Gremlins, pada 25 Oktober 2021 lalu, berhasil di-recovery di udara menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules.

Dalam rilis yang disampaikan DARPA, disebutkan proses recovery ini tidak mudah dan rumit, butuh usaha bertahun-tahun agar sistem ini bisa berjalan. Dari uji coba terakhir yang dilakukan, dari dua drone yang diluncurkan dalam formasi terbang otonom, hanya satu yang berhasil di recovery di udara.

DARPA sendiri punya konsep strategis dalam pengembangan X-61 Gremlin Air Vehicles, dimana nantinya drone intai dengan panjang 4,2 meter ini dapat dipulihkan, didapatkan dan tentunya diamankan lebih cepat, untuk kemudian dapat digunakan kembali dalam tempo 24 jam kedepan.

X-61 Gremlin punya berat total 680 kg, ditenagai mesin turbofan Williams F107, drone ini dapat membaw payload 65,7 kg. Soal kemampuan, drone yang diluncurkan dari jet tempur atau pembom ini, dapat melesat hingga kecepatan Mach 0.6 dan jarak jelajah 560 km. (Bayu Pamungkas)

One Comment