Terbaru, Polandia Terima Dua Unit FA-50, Delapan Unit Telah Tiba, 12 Unit Genap Akhir Tahun Ini
|Menteri Pertahanan Nasional Polandia, Mariusz Błaszczak, mengumumkan kedatangan dua pesawat serang ringan FA-50PL baru di pangkalan udara Okęcie di Warsawa, menandai langkah signifikan lainnya dalam memperkuat kemampuan pertahanan udara Polandia.
Baca juga: Jet Tempur FA-50 Moncer di Pasar Ekspor, KAI Canangkan Varian Single Seat, F-50
Dikutiop dari defence-blog.com (24/10/2023), Menteri Pertahanan Polandia menyebutm hingga saat ini total pesawat FA-50 telah dikirimkan sebanyak 8 unit, dengan target penerimaan total 12 unit hingga akhir tahun. Kedatangan pesawat-pesawat ini mewakili investasi yang signifikan dalam infrastruktur pertahanan Polandia, sejalan dengan upaya modernisasi pertahanan negara tersebut dan memperkuat komitmennya terhadap NATO dan keamanan regional.
FA-50, yang dikenal karena keserbagunaan dan fitur-fiturnya yang canggih, akan memainkan peran penting dalam menjaga langit Polandia dan memperkuat pertahanan nasional. Polandia telah menandatangani dua kontrak pada tahun 2022 untuk membeli 48 pesawat FA-50 dari Korea Selatan.
Menurut media lokal, dengan masuknya jet tempur ringan FA-50 ke arsenal Angkatan Udara Polandia, maka akan membuka jalan untuk penggantian jet tempur era Soviet, khususnya MiG-29 dan Su-22.
FA-50 pesanan Polandia diketahui telah dan akan mendapatkan sejumlah peningkatan fitur yang dikustomisasi. Sebut saja, FA-50 Polandia akan dibekali dengan pod intai dan penjejak sasaran dari jenis Sniper Advanced Targeting Pod. Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan 34 unit AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) dan peralatan terkait ke Polandia. Usulan penjualan senilai total US$124,7 juta dipercaya akan meningkatkan efektivitas taktis jet tempur FA-50 yang diperoleh Polandia dari Korea Selatan.
Sesuai fungsinya, targeting pod ini dipasang di pesawat tempur dan bomber, perannya yakni menyediakan identifikasi positif pada sasaran, pelacakan otonom, pointing koordinat GPS (Global Positioning System) dan panduan untuk presisi pelepasan rudal/bom.
Selain itu, FA-50 Polandia akan dibekali Helm Mounted Display (HMD) Thales Scorpion sebagai perlengkapan untuk penerbang pada pesawat tempur FA-50. HMD Thales Scorpion akan meningkatkan kamampuan visual pilot FA-50 secara real-time melalui advanced hybrid inertial optical tracking. Selain itu, HMD Thales Scorpion akan meningkatkan kesadaran situasional untuk memastikan keberhasilan misi.
Meski belum ada kontrak, ada kemungkinan FA-50 pesanan Polandia akan dipasangi radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Pertanda itu sudah ada, ketika Raytheon Technologies dari Amerika Serikat telah mengumumkan untuk memasok jet tempur FA-50 dengan radar AESA yang diberi label PhantomStrike.
Raytheon Technologies menyebut akan melengkapi pesawat tempur ringan FA-50 produksi Korea Aerospace Industries (KAI) dengan radar PhantomStrike. PhantomStrike adalah fully air-cooled fire-control radar yang dirancang untuk memberikan deteksi, pelacakan, dan penargetan ancaman jarak jauh.
Baca juga: Dengah Hasil Memuaskan, Polandia Tuntaskan Pengujian FA-50 Fighting Eagle
Setelah pengiriman 12 unit FA-50 sampai akhir tahun ini. Pengiriman sisanya (36 unit) FA-50 dijadwalkan berlangsung mulai dari tahun 2025 – 2028. Dari aspek persenjataan, FA-50 pesanan Polandia nantinya akan mampu meluncurkan rudal udara ke udara Raytheon AIM-120 AMRAAM. (Bayu Pamungkas)