Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tengah Melakukan Serangan di Jalur Gaza, Helikoper AH-64 Apache Israel Nyaris Disengat Rudal MANPADS Strela

Bahwa militer Israel kerap melakukan serangan ke wilayah Jalur Gaza di Palestina, tentu bukan berita baru. Namun ada yang berbeda dalam serangan udara Isarel pada hari Minggu, 2 Januari lalu. Pasalnya helikopter AH-64 Apache milik Angkatan Darat Israel yang tengah melakukan serangan di Gaza mendapatkan perlawanan yang tak biasa dari pejuang Hamas.

Baca juga: Iron Dome Israel Nyaris Tembak Jatuh F-15 Eagle Milik (Israel)

Bukan mendapatkan perlawanan dari senapan mesin atau roket, dikutip dari timesofisrael.com (2/1/2022), disebutkan Apache yang tengah melakukan serangan ke selebah barat kota Gaza, mendapat serangan dari rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence Systems) milik Hamas dari jenis 9K32 Strela-2 atau dikenal juga sebagai SAM-7.

Setidaknya ada dua rudal Strela yang diluncurkan ke arah helikopter Apache Israel, tapi apesnya rudal itu tidak mengenai sasaran dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun pada helikopter yang menyandang predikat battle proven tersebut. Pihak Israel berdalih bahwa serangan kombinasi dari helikopter dan jet tempur dilakukan untuk merespon adanya serangan roket yang ditembakan Hamas dari Gaza yang mendarat di lepas pantai Israel bagian tengah.

Bagi media Israel, peristiwa serangan pejuang Palestina dengan menggunakan rudal MANPADS terbilang baru, meski sayangnya yang digunakan pejuang Palestina adalah rudal MANPADS yang sudah tergolong uzur.

Dirunut dari sejarahnya, Strela dirancang pada tahun 1964 oleh Kalomna (KBM) di Uni Soviet, dan mulai diproduksi untuk keperluan militer Uni Soviet pada tahun 1968. Dan di tahun 1970 rudal ini sudah banyak malang melintang di arena konflik global, di antaranya terlibat dalam Perang Arab-Israel, Vietnam, Angola, Lebanon, Irak, Afganistan dan Malvinas.

Penampang rudal dan peluncur Strela

Strela bekerja dengan sistem pemandu pasif infrared, rudal ini bisa mendeteksi sasaran dengan tepat di atas temperatur 200-400 derajat Celsius–suhu yang dikeluarkan oleh exhaust nozzle pesawat terbang atau helikopter sasaran.

Sistem peluncur rudal terdiri dari tabung peluncuran rudal dan silinder baterai termal. Dalam teorinya satu tabung peluncur dapat diisi ulang (reload) hingga lima kali pengisian.

Rudal ini sepenuhnya dikendalikan oleh awak secara manual. Saat rudal meluncur dari tabung, digunakan sistem pembakaran sesaat (short burnt booster). Pola penembakan ini harus diwaspadai oleh awak, sebab semburan roket dapat mengenai penembak.

Rudal Strela dirancang untuk menghadang pesawat yang terbang rendah dengan manuver tinggi. Dengan kecepatan luncur yang dahsyat, Strela hanya punya jangkauan tembak hingga 5,5 km dan ketinggian luncur maksimum 4,5 km. Strela juga bisa menghadang sasaran dalam jarak sangat dekat, tapi minimum jarak target harus 18 meter dan ketinggian minimum 500 meter. Berat rudal Strela mencapai 9,8 kg, termasuk hulu ledak seberat 1,15 kg.

Baca juga: Rambah Bisnis Rudal Hanud, Kalashnikov Sukses Uji Tembak Rudal 9M333 Strela-10M

Di datangkan satu paket dengan 39 kapal perang eks Jerman Timur yang dibeli Indonesia pada tahun 1990-an. Saat ini rudal Strela masih dioperasikan oleh Korps Marinir TNI AL. (Bayu Pamungkas)

10 Comments