Temuan Ratusan Silo Rudal Balistik Cina di Tengah Gurun, Washington Harus Bersiap

Kebanyakan negara tengah linglung akibat kasus pandemi Covid-19, tak terkecuali negara kuat sekelas Amerika Serikat pun mulai kelabakan dengan munculnya varian delta. Namun nun jauh di Cina, situasi nampaknya jauh lebih terkendali, termasuk kemampuan Cina Dararan yang mampu menggenjot kekuatan militernya, baik yang diketahui secara terbuka maupun secara diam-diam.

Baca juga: Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Kontainer Sipil, Strategi “Kuda Troya” Menyerang Amerika Serikat

Kini ada kabar terbaru yang meresahkan Washington, persisnya telah diketahui situs peluncuran (silo) rudal balistik dalam jumlah besar, bahkan Washington Post menyebut, inilah penemuan silo rudal Cina terbesar sejak era Perang Dingin. Citra silo rudal balistik ini pertama kali ditemukan oleh Matt Korda, peneliti untuk Proyek Informasi Nuklir di Federation of American Scientists (FAS).

Dengan menggunakan citra dari perusahaan satelit komersial Planet, silo tersebut ditemukan di gurun gersang, 380 km dari Hami, sebuah kota berpenduduk 170.000 orang di Provinsi Gansu yang dilintasi jalur Sutra kuno Cina. Seperti dikutip dari washingtonpost.com (30/6), situs di gurun ini setidaknya diduga memiliki 120 silo rudal, dengan 110 silo lain yang diperkirakan tengah dibangun di lokasi lainnya. Analisis citra satelit lebih lanjut mengungkapkan bahwa fasilitas silo rudal berukuran sama kedua sedang dibangun di Xinjiang timur.

Akuisisi lebih dari 110 silo rudal baru, jika selesai akan mewakili perubahan bersejarah bagi kekuatan militer Cina, dimana saat ini diyakini Cina memiliki persediaan 250 hingga 350 senjata nuklir yang kemampuannya relatif masih sederhana. Jumlah sebenarnya dari rudal baru yang ditujukan untuk silo pada citra satelit tidak diketahui, tetapi bisa jadi jauh lebih kecil, mengigat ada kemungkinan silo yang diperlihatkan di satelit merupakan umpan (decoy) untuk penyesatan informasi.

“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh Cina ditambahkan ke penghitungan, totalnya Cina memiliki sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” ujar Jeffrey Lewis, ahli persenjataan nuklir dan bagian dari tim yang menganalisis situs mencurigakan tersebut. Ia menambahkan, kemungkinan kekuatan yang dibangun Cina adalah untuk bertahan dari serangan pertama AS dan kemudian menyerang balik sistem pertahanan rudal di daratan AS.

Dari analisa foto, setiap silo dipisahkan sekitar dua mil (3,2 km), dan banyak situs disembunyikan oleh penutup besar seperti kubah.

Lewis mengatakan silo mungkin ditujukan untuk penempatan rudal ICBM yang dikenal sebagai DF-41, jenis rudal balistik hipersonik yang dapat membawa beragam hulu ledak dan mencapai sasaran sejauh 15.000 km, yang berpotensi menyerang wilayah AS. Pekerjaan penggalian besar-besaran di situs tersebut disebut telah dimulai pada awal tahun ini.

Baca juga: Ketar Ketir Akibat Tekanan Cina, Jepang Putuskan Ikut Bangun Rudal Hipersonik

Sekilas tentang rudal DF-41, kecepatan rudal hipersonik ini fantastis, yaitu Mach 25 dengan hulu ledak termonuklir, 10-12 MIRVs (single 1 Megaton atau MIRV selectable 20, 90, 150 kiloton). Rudal super berbobot 80 ton ini punya panjang 21 meter dengan diameter 2,25 meter. Senjata pencipta kiamat ini pertama kali diperlihatkan ke publik pada Parade Parade Militer 1 Oktober 2019 di Beijing. (Gilang Perdana)

29 Comments