Tembakan Munisi Tajam, YonArmed 12 Kostrad Uji Fungsi Self Propelled Howitzer CAESAR
|Batalyon Artileri Medan (YonArmed) 12 Kostrad, unsur kekuatan di bawah Resimen Artileri Divisi Infanteri 2 Kostrad pada Sabtu lalu (9/12/2017) telah melaksanakan uji fungsi penembakan meriam swa gerak atau SPH (Self Propelled Howitzer) TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) kaliber 155 mm produksi Nexter, Perancis.
Baca juga: TRF-1 CAESAR – Generasi Ketiga Self Propelled Howitzer TNI AD
Dikutip dari Pendiv 2 Kostrad, uji fungsi disebutkan dilakukan di daerah latihan Desa Tegalrejo, Tempur Sari, Lumajang, Jawa Timur. YonArmed 12 sendiri bermarkas di Ngawi, kesatuan ini juga pernah mengoperasikan Howitzer legendaris M2A2 105 mm. Dalam kegiatan uji fungsi, dilaksanakan penyiapan Komando Latihan, peninjauan sasaran, pencarian data tembak, penyiapan alat komunikasi, koordinasi keamanan wilayah sasaran dan penyiapan akhir kesiapan meriam, yang diakhiri dengan pelaksanaan penembakan.
Pada uji fungsi meriam CAESAR 155 mm, sebanyak 4 butir munisi berhasil ditembakan dengan sasaran sejauh 36 Km. Danyonarmed 12 Kostrad, Letkol Arm Wahyu Jatmiko menyampaikan bahwa Meriam 155 MM/GS CAESAR merupakan salah satu alutsista baru andalan TNI AD khususnya Artileri Medan, sehingga kegiatan uji fungsi munisi ini dilakukan untuk menguji kelayakan munisi meriam, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pimpinan, dalam penyediaan pengadaan munisi bagi satuan ini.
Baca juga: M-51 130mm – Self Propelled MLRS Yon Armed TNI AD
Sebelum pelaksanaan kegiatan uji munisi, dilaksanakan latihan pendahuluan di home base sebagai upaya satuan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar dalam pelaksanaan berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala sesuai rencana dan prosedur dengan hasil yang optimal.
“Dalam setiap kegiatan prajurit harus selalu siap, apalagi uji fungsi munisi meriam ini yang digunakan adalah munisi tajam jadi konsentrasi, penguasaan materi dan kemampuan operasional meriam ini harus dikuasai betul oleh prajurit, kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal,” tegas Wahyu.
Sebagai informasi, TRF-1 CAESAR mengusung kaliber 155/52mm dengan jarak tembak maksimum 42.000 meter dan jarak tembak minimum 4.500 meter. Kecepatan tembak meriam ini dapat memuntahkan 6 proyektil untuk setiap menitnya. Hebatnya sistem pemuatan amunisi sudah mengaplikasikan jalur otomatis ala revolver, pengisi tinggal menaruk proyektil ke rak, dan pengisi akan memasukkannya langsung ke dalam kamar peluru.
Baca juga: TNI AD Tambah Satu Batalyon Armed CAESAR Self Propelled Howitzer
Perlu diketahui, berbeda dari meriam TNI AD sebelumnya, CAESAR sudah mengadopsi sistem amunisi tanpa selongsong (caseless), alhasil bobot amunisi yang dibawa lebih ringan, dan tentu saja ramah lingkungan. Dalam 1 unit truk CAESAR dapat membawa 16 amunisi yang ditelakkan dalam kompartemen kedap air dan api yang masing-masing mampu memuat delapan proyektil dan ditaruh pada flatbed di bawah laras meriam. (Haryo Adjie)
Alutsista bagus. Layak untuk di tingkatkan jumlah nya.
saya mau nanya meriam tarik cal155m TNI AD itu buatan mana…dan saya tahu batalion pengguna meriam tersebut yaitu ARMED 18 komposit
@Mat Komat asal ngomong aja ?.
Kok nguji cm 4 peluru ? Sekalian latihan buat meningkatkan skill prajurit ya pake lebih banyak lagi
Stok ammonya masih terbatas om….
Semoga segera dibuat didalam negeri. Atau dikembangkan jd meriam elektromagnet.
Kemudian dilanjutkan dng senjata laser.
Senjata laser belum perlu. Kita belum mau perang dengan alien. Kalau alien datang saja nanti baru dibikin..
Teknologi senjata laser sudah ada sejak perang dingin tapi dari pihak blok timur sampai rusia skng tdk tertarik mengembangkannya, kelemahannya banyak misal jika di gunakan untuk menghancurkan rudal ICBM tinggal di lapisi pemantul cahaya, biaya sangat mahal antidotnya justru sangat sederhana.
Waooow….kalo begitu kita rekrut saja Bang Boneng jadi kopilot pesawat tempur kita biar kalo ditembak pake laser tinggal nyengir aja, cring, cring…dan berkas lasernypun berbelok
Hari yang historical, daripada euu…ide yang out of the box
#Haduh…moga2 dapet soal hitungan yang mudah
Rusia tengah memperbarui pengerjaan pengembangan senjata laser generasi baru yang dapat dipasang di pesawat terbang. Proyek ini telah dikenal sejak zaman Soviet sebagai A-60 (A-60SE).
Rusia sedang mengembangkan pesawat yang dilengkapi dengan senjata laser generasi terbaru, kata seorang narasumber dari kompleks industri militer kepada TASS .
“Industri pertahanan saat ini tengah mengembangkan generasi terbaru senjata laser berbasis udara,” kata narasumber.
Sumber : RBTH
Kata y mau nambah lagi 18 unit untuk satu batalion lagi jadi semuay 3 batalion yon armed 155 mm swa gerak beroda truk dan 1 batalion 155 mm swa gerak beroda rantai