Update Drone KamikazeKlik di Atas

Targetkan Lapangan Udara, Rusia Upgrade Rudal Jelajah Jarak Jauh Kh-101 dengan Hulu Ledak Cluster

Kilas balik ke bulan April lalu, diwartakan Rusia telah melakukan upgrade pada kapasitas hulu ledak di rudal jelajah jarak jauh Kh-101. Dengan adanya upgrade kapasitas, maka rudal yang kemampuannya disetarakan dengan Tomahawk itu, mampu menggotong hulu ledak sampai 800 kilogram, atau naik dua kali lipat dari kapasitas hulu ledak Kh-101 standar. Nah, belakangan terungkap bahwa sebagian hulu ledak pada Kh-101 adalah hulu ledak cluster.

Baca juga: Rusia Upgrade Kapasitas Hulu Ledak Rudal Jelajah Jarak Jauh Kh-101, Hingga 800 Kg

Sebagai informasi, hulu ledak cluster (cluster munition) adalah jenis hulu ledak yang berisi banyak bom kecil atau submunisi di dalamnya. Ketika dilepaskan, hulu ledak ini terbuka di udara dan menyebarkan bom-bom kecil tersebut di area yang luas.

Mengutip laporan dari portal berita militer asal Ukraina, Defense Express, rudal Kh-101 yang dibekali hulu ledak cluster telah ditembak jatuh untuk pertama kalinya.Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal 7 Juni 2024, saat pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia meluncurkan lima rudal jelajah Kh-101, yang mana beberapa rudal tersebut diklaim telah berhasil ditembak jatuh sistem pertahanan udara Ukraina.

Dalam versi Kh-101 ini, hulu ledak pertama tetap memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sementara hulu ledak kedua dialihkan ke hulu ledak cluster. Analis beranggapan, bahwa kemungkinan besar modifiukasi ini ditujukan untuk menyerang lapangan udara.

Sumber-sumber Rusia menyebutkan bahwa kapasitas hulu ledak Kh-101 meningkat menjadi 800 kilogram, meskipun dengan mengorbankan jangkauan yang lebih kecil.

Rudal Kh-101 memiliki fitur yang menarik, yakni adanya konfigurasi hulu ledak ganda. Berbeda dengan hulu ledak seberat 450 kilogram pada umumnya, rudal ini membawa hulu ledak tambahan seberat 350 kilogram, sehingga totalnya mencapai 800 kilogram. Sejauh ini tidak ada informasi yang menunjukkan adanya hulu ledak cluster di antara keduanya. Penggunaan rudal jelajah Rusia dengan hulu ledak ganda dalam serangan terhadap Ukraina pertama kali tercatat pada akhir Maret 2024, yang mengisyaratkan kemajuan dalam kompleks industri militer Rusia.

Meski ada penambahan kapasitas hulu ledak, namun bobot keseluruhan Kh-101 tetap dipertahankan sekitar 2.400 kg, caranya dengan mengurangi ukuran kapasitas tangki bahan bakar. Buntut dari pengurangan kapasitas bahan bakar, membawa konsekuensi pada penuranan jarak jelajah, dari yang sebelumnya mencapai 5.500 kilometer, kini menjadi 2.250 kilometer.

Walau ada penurunan kapasitas bahan bakar, analis pertahanan menyebut hal tersebut tidak berpengaruh signifikan dalam operasi serangan udara Rusia. Jika Kh-101 diluncurkan dari wilayah Saratov di Rusia, bahkan terhadap sasaran di wilayah Lviv, bagian barat Ukraina, Kh-101 masih memiliki sisa jarak 500-700 kilometer untuk melakukan manuver tambahan.

Pada bulan Januari 2024, saat berkunjung ke biro desain rudal “Raduga”, Menteri Pertahahan Rusia Sergei Shoigu, menyebutkan tonggak sejarah baru: konsep hulu ledak ganda kini telah menjadi kenyataan. Perkembangan ini tentu saja telah memicu kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap konflik yang sedang berlangsung.

Yang mengkhawatirkan, hulu ledak baru ini menggabungkan komponen perusak yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk kubik (cubic shape) yang biasanya ditemukan pada rudal hanud, komponen ini kini menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap sasaran darat.

Kh-101 yang telah mendapatkan upgrade kini dilengkapi tiga lensa tetap, peningkatan akurasi yang signifikan dibandingkan pendahulunya, yang hanya memiliki satu lensa pada platform berputar dengan sudut kemiringan terbatas. Rusia mengklaim Kh-101 dapat secara akurat mengenai sasaran bergerak dalam jarak 10 meter pada jarak hingga 5.500 kilometer.

Kh-101 ditenagai mesin turbofan TRDD-50A, memberikannya kecepatan jelajah Mach 0,58 dan kecepatan maksimum Mach 0,78. Rudal ini dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara lawan dengan terbang di ketinggian rendah untuk menghindari deteksi radar lawan.

Ketinggian terbang rendah Kh-101 yaitu 30 – 60 meter di atas permukaan laut. Sementara ketinggian terbang maksimum 6.000 meter. Saat terbang di ketinggian rendah, rudal ini mengandalkan sistem pemandu radar dan infrared.

Kh-101 dibuat oleh Biro Desain Raduga dan seluruhnya komponen dan suku cadangnya adalah buatan Rusia. Kh-101 pertama kali digunakan dalam pertempuran pada bulan November 2015 selama keterlibatan Rusia di Suriah. (Gilang Perdana)

Satu Tahun Perang Rusia – Ukraina, Rudal Jelajah Stealth Kh-101 Dimodifikasi untuk Meluncurkan Flare