Tanpa Ungkap Identitas Negara Pembeli, Rheinmetall Umumkan Raih Kontrak Baru untuk Skyshield MK3

Karena menyangkut alasan kerahasiaan dari kustomer, Rheinmetall Defence kerap merahasiakan informasi penjualan produknya, seperti pada November 2018, pabrikan asal Jerman ini menjelaskan bawah Indonesia akan menerika second batch sistem hanud kanon Oerlikon Skyshield pada akhir 2019. Namun ada yang khusus dari kontrak Skyshield jilid kedua, yakni pihak Rheinmetall menutup rapat informasi jumlah unit kanon berikut sistem pendukungnya (radar), dengan alasan kerahasiaan.

Baca juga: Rheinmetall – Indonesia Akan Terima Second Batch Kanon Oerlikon Skyshield di Akhir 2019

Dan, belum lama ini, Rheinmetall Defence kembali mengumumkan telah meraih kontrak senilai 210 juta euro untuk paket hanud Skyshield MK3, yang terdiri dari Skymaster command and control systems, radar X-TAR 3D, pucuk kanon Oerlikon Revolver Gun MK3 kaliber 35 mm, berikut amunisi airburst (pecah di udara) AHEAD (Advanced Hit Energy & Destruction) serta suku cadangnya. Dikutip dari shephardmedia.com (31/10/2019), disebutkan untuk order ini pihak Rheinmetall ternyata menutup informasi rapat-rapat tentang negara pengorder.

Bila merujuk ke spesifkasi, Oerlikon Revolver Gun MK3 merupakan varian terbaru dari kanon Skyshield. Kanon ini sekilas tak ada perbedaan antara jenis Skyshield MK2 (yang saat ini digunakan Paskhas TNI AU) dan MK3. Performa fire power-nya kanon kaliber 35 mm ini pun relatif sama, yakni mengandalkan kecepatan tembak 1.000 proyektil per menit dengan jarak tembak sampai 4.000 meter. Fungsi untuk Counter Rocket Artillery & Mortar system (C-RAM) juga melekat penuh. Nah, justru letak pembeda antara MK2 dan MK3 adalah keberadaan integrated tracking sensor unit, yang hanya ada di jenis Skyshield MK3.

Integrated tracking sensor unit ini disematkan pada bagian atas kubah, komponen sensornya terdiri dari X-band TR (Transmit Receiver), infra red camera, HDTV (High Definition Television) dan LRF (Laser Range Finder). Sementara untuk perintah pengendalian dan eksekusi tembakkan dari unit pusat kendali (Command Post) dapat dilakukan lewat radio dan fiber optic link. Kanon nirawak ini cukup ditangani oleh dua personel yang berperan untuk loading magasin yang berisi 253 munisi.

Baca juga: Oerlikon Revolver Gun MK3 – Varian Terbaru Kanon Skyshield Untuk Denhanud Paskhas TNI AU

Di IDEX 2017 yang berlangsung di Abu Dhabi pada Februari 2017, Rheinmetall pertama kali merilis X-TAR3D search radar. Sistem radar unmanned modular dengan kemampuan ECCM (Electronic counter-countermeasure) ini menjadi indra penjejak bagi kanon Skyshield, di radar ini pula dilalukan proses IFF (Identification Friend or Foe). (Gilang Perdana)

37 Comments