Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tanpa ‘Omon-omon’, Batch Pertama MBT M1A2 SEPv3 Abrams Telah Tiba di Australia

Tanpa ‘omon-omon’ (omong-omong-red) , Angkatan Darat Australia kini telah kedatangan batch pertama Main Battle Tank (MBT) M1A2 SEPv3 Abrams dari Amerika Serikat. Mulai dikapalkan dari Port Hueneme, California pada bulan Juni lalu, sebanyak 27 unit M1A2 SEPv3 Abrams dilaporkan telah tiba di daratan Australia.

Baca juga: Inilah Keunggulan M1A2 SEPv3 Abrams, MBT Terbaru Pilihan Australia

Seperti dikutip Bulgarianmilitary.com, kini M1A2 SEPv3 atau SEP (System Enhanced Package)v3 Abrams telah ditugaskan ke Resimen Kavaleri ke-3 dan ke-4 Angkatan Darat Australia, khususnya di sekolah lapis baja, tempat prajurit lokal akan segera menjalani pelatihan komprehensif untuk menguasai dan mengoperasikan ranpur canggih ini. Kursus pelatihan diharapkan akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.

Jumlah pasti batch pertama M1A2 SEPv3 belum dikonfirmasi. Namun, pada tanggal 23 Juni, fotografer menangkap foto rangkaian kereta yang membawa 27 unit untuk Angkatan Darat Australia yang menuju ke Pelabuhan Hueneme. “Kereta VCRR 2136 melewati Oxnard, menuju Pelabuhan Hueneme, mengangkut 27 tank Abrams. Tank-tank ini adalah varian Australia dari M1A2 SEPv3, yang akan segera dikirim ke Angkatan Darat Australia. Perhatikan AusCam ang unik dan lambang kanguru merah,” kata pengamat.

Australia memulai pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang pengadaan MBT M1A2 SEPv3 Abrams pada awal tahun 2021, dan menyelesaikan kontrak pada tanggal 14 Januari 2022. Kesepakatan ini merupakan bagian dari strategi investasi yang lebih luas oleh pemerintah Australia, dengan total kontrak senilai Aus$3,5 miliar.

Berdasarkan persetujuan penjualan yang dirilis oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA), disebutkan Australia akan mengakuisisi paket MBT Abrams berikut perlengkapannya senilai US$1,68 miliar. Yang menarik dari paket tersebut, dari 160 unit struktur sasis M1A1 Abrams yang dibeli, 75 unit diantaranya akan digunakan untuk memproduksi M1A2 SEPv3 Abrams.

Selain 75 unit MBT M1A2 SEPv3 Abrams, kontrak tersebut juga mencakup kendaraan pendukung penting seperti kendaraan komando, kendaraan pemulihan (recovery) lapis baja dan simulator untuk pelatihan. Penambahan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan tempur darat Angkatan Pertahanan Australia secara signifikan.

Pengiriman akan dimulai pada tahun 2024, dan Angkatan Darat Australia diharapkan mencapai kemampuan operasional awal pada tahun 2025. Ini menandai peningkatan penting, karena MBT M1A2 SEPv3 akan menggantikan armada MBT M1A1 Abrams yang sudah beroperasi sejak tahun 2007.

SEPv3 Abrams menawarkan perlindungan dan survivabilitas yang ditingkatkan, serta daya hancur yang lebih mematikan dari varian sebelumnya. SEPv3 Abrams juga dilengkapi berbagai kemajuan teknologi, termasuk peningkatan lapis baja, komunikasi dan efisiensi bahan bakar.

M1A2 SEPv3 Abrams tetap mempertahankan tata letak M1A2 dengan kabin pengemudi di lambung tengah depan, turret atau kubah di tengah dan paket daya di belakang. Tank ini mengintegrasikan teknologi modular, dimana beberapa komponen dapat diganti dengan mudah.

Australia Pensiunkan MBT M1A1 Abrams, Ada Potensi Dikirim untuk Ukraina

M1A2 SEPv3 Abrams mengintegrasikan joint tactical radio system (JTRS) handheld, man-pack, dan radio small form fit untuk memastikan kesiapan jaringan dan interoperabilitas dengan tim brigade combat di masa depan.

Sebagai senjata utama, M1A2 SEPv3 Abrams mengandalkan meriam M256 120 mm smoothbore yang dapat menembakan munisi kinetik M829A4 dan munisi advanced multi-purpose (AMP) untuk menghadapi sasaran kendaraan lapis baja, personel, dan pesawat yang terbang rendah.

Guna mendeteksi sasaran, M1A2 SEPv3 Abrams dibekali dengan teknologi improved forward-looking infrared (IFLIR). IFLIR menggunakan teknologi infra merah gelombang panjang dan menengah untuk meningkatkan akuisisi target, identifikasi dan keterlibatan lebih jauh dibandingkan dengan FLIR generasi kedua.

M1A2 SEPv3 Abrams juga mendapatkan peningkatan proteksi, khususnya pada bagian lambung dan kubah disiapkan untuk menghadapi efek ledakan dari improvised explosive device (IED). Selain itu, sistem peperangan elektronik IED (RCIED) yang dikendalikan dari jarak jauh (CREW Duke V3) akan melindungi kru dari bom yang ditanam disisi jalan dan serangan IED. Kedua sisi kubah juga dilengkapi dengan pelontar granat asap enam laras M250. Tabir asap juga bisa dipasang dengan sistem yang dioperasikan dengan mesin.

M1A2 SEPv3 ditenagai mesin turbin gas Honeywell AGT1500 yang menghasilkan tenaga 1.500 hp. Unit daya tambahan memungkinkan tank untuk mengoperasikan sistem on-board dengan kemungkinan deteksi yang lebih kecil selama operasi senyap. Generator pada tank ini memungkinkan pengoperasian kubah tanpa tenaga dari mesin utama saat kendaraan dalam posisi diam, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar. (Bayu Pamungkas)

[Polling] M1A1 AIM Abrams Australian Army: Lawan Tanding Terberat MBT Leopard 2 A4 TNI AD

2 Comments