Tangkal Serangan Drone, Rusia Upgrade Sistem Hanud Pantsir dengan 48 Rudal Mini Anti Drone
Setelah beberapa kali insiden serangan drone kamikaze yang menyasar Moskow, Rusia jelas harus berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udara jarak dekat – Short Range Air Defence (SHORAD). Mengingat Pantsir S-1 yang menjadi andalan SHORAD di beberapa obyek vital, kini ada kabar bahwa sistem hanud Panstir nantinya akan dilengkapi dengan 48 rudal mini anti drone.
Baca juga: Aselsan Luncurkan Gurz – Sistem ‘Hanud Hybrid’ Rudal dan Kanon yang Mirip Pantsir S-1
Sebagai informasi, sistem hanud Pantsir S-1 eksisting saat ini dilengkapi 12 rudal hanud Type 9M335/57E6. Mengingat yang dihadapi adalah target berupa drone yang acap kali menyerang secara kawanan (swarm drone), maka sistem hanud yang harus disesuaikan, termasuk jenis rudal mini yang dibuat harus dapat ditekan biayanya, mengingat target yang dihadapi sejatinya berharga ‘murah.’
Sumber dari RIA Novosti mengungkapkan bahwa sistem Pantsir S-1 kini sedang menjalani pengujian ketat dalam penggunaan rudal mini anti drone. Rudal mini diklaim dapat menetralisir ancaman udara kecil seperti serangan drone kamikaze. Ancaman ini, seringkali dalam bentuk kawanan yang tangguh, mencakup UAV, yang mencakup drone serbu dan drone kamikaze, serta proyektil MLRS.
Rudal mini anti drone kabarnya dipersiapkan untuk menghacurkan drone dalam jarak 500 meter. Sistem Pantsir S-1 saat ini menampung satu rudal 9M335/57E6 di setiap rel/tabung peluncur, sementara dengan adopsi rudal mini anti tank, nantinya kapasitas rel peluncur dapat menampung empat rudal mini anti drone.
Sistem Pantsir S-1 nantinya akan dibekali dengan total 48 rudal mini anti drone. Selain itu, serangan drone lawan juga akan menghadapi sistem kanon 30 mm laras ganda yang terintegrasi pada kubah Pantsir S-1.
Pantsir-S adalah sistem pertahanan udara buatan Rusia yang dirancang untuk melindungi objek militer dan sipil dari berbagai ancaman udara. Pantsir S-1 adalah sistem yang mobile yang dapat beroperasi dalam kondisi cuaca apa pun dan dapat digunakan dalam waktu singkat. Sistem ini mampu melibatkan target pada jarak hingga 20 km dan pada ketinggian hingga 15 km.
Sistem Pantsir-S dilengkapi dengan kombinasi senjata dan rudal, yang membuatnya efektif melawan berbagai sasaran, termasuk pesawat terbang, helikopter, drone, dan rudal jelajah. Senjata sistem memiliki laju tembakan kanon hingga 5.000 proyekti per menit, sementara rudal 9M335 memiliki jangkauan hingga 20 km dan dapat mencapai kecepatan hingga Mach 2,5.
Sebelumnya, sempat muncul rancangan Pantsir S-1 dengan 24 rudal hanud (Pantsir-SM-TBM), tapi dirasa kurang efektif dan efisien untuk menghadapi serangan drone kamikaze, pasalnya yang digunakan masih rudal eksisting 9M335, yang dinilai kelewat mahal untuk meladeni drone.
Sistem Pantsir-S menggunakan kombinasi radar dan sensor optik untuk mendeteksi dan melacak target. Radar sistem dapat mendeteksi target pada jarak hingga 36 km, sedangkan sensor optiknya dapat mendeteksi target pada jarak hingga 20 km. Setelah target terdeteksi, komputer sistem menghitung lintasannya dan menentukan cara terbaik untuk melibatkannya.
Sistem Pantsir-S dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang berpusat pada jaringan, yang berarti dapat diintegrasikan dengan sistem pertahanan udara lainnya untuk memberikan kemampuan pertahanan udara yang komprehensif. Sistem ini juga dapat dioperasikan dari jarak jauh, yang memungkinkannya digunakan dalam mode tak berawak. (Gilang Perdana)
Upgrade terus. Tapu tetap jebol. Haha.
belum sempat ngegebuk pantsir yg ini, F16nya keburu digebuk sama S-500 promotheus wkwkwk
ni Pantshir S1 pernah digebuk F16 Israel, tetapi itu kemarin dulu setelah penyempurnaan sptnya memang lebih masuk akal gunakan rudal2 kecil utk tangkal drone2 kecil berjamaah,